Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118223
Title: Analisis Fenomena Perubahan Iklim Mikro Terhadap Penghasilan Nelayan di Rembang Jawa Tengah
Authors: Aceng, Hidayat
Ahyar, Ismail
Rogib, Moh
Issue Date: 2012
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Sarang dan Kragan adalah kecamatan di Kabupaten Rembang sebagai sentra produksi perikanan laut di Propinsi jawa tengah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Parameter Iklim Mikro selama 10 tahun terakhir, Menganalisis Keterkaitan Hasil Tangkap Ikan dengan Perubahan Iklim Mikro. Selanjutnya Menganalisis seberapa Besar Tingkat Kesejahteraan Nelayan yang dilihat dari Berubahnya Nilai Tukar Nelayan, Menganalisis Daya Dukung Lingkungan akibat Perubahan Iklim Terhadap Masyarakat Nelayan dan Kebijakan yang diambil pemerintah kabupaten Rembang. Perubahan iklim global berpengaruh terhadap perubahan iklim mikro di Rembang. Perubahan Iklim Mikro yang terjadi berdampak pada perikanan tangkap. Analisis karekteristik perubahan iklim lokal dengan indikator hari hujan, curah hujan dan kecepatan angin setiap tahun mengalami perubahan yang signifikan. Hasil koefisien regresi bahwa kenaikan hari hujan menurunkan hasil tangkapan ikan. Sementara kenaikan Kecepatan Angin akan menurunkan hasil tangkapan ikan sehingga menurunkan penerimaan nelayan. Salah satu indikator perubahan iklim mikro adalah terjadinya pemanasan global. Nilai Tukar Nelayan (NTN) keluarga nelayan dari tahun 2001-2010 mengalami penurunan. Nilai Tukar Nelayan pada tahun 2001 nilainya diatas satu sedangkan pada tahun 2010 dibawah satu yang artinya penerimaan keluarga nelayan belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan subsistennya. Penurunan nilai tukar nelayan ini diduga akibat perubahan iklim mikro yang terjadi di Rembang. Jumlah kemiskinan tahun 2001 relaif kecil sebasar 2,86 % sedangkan pada tahun 2010 jumlah kemiskinan mengalami peningkatan sebesar 17,14 %. Peningkatan jumlah kemiskinan nelayan Mini Purse Seine akibat perubahan iklim yang ditandai dengan intesitas hujan dan kecepatan angin yang ekstrim (tinggi). Pemanasan global disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca. Perubahan iklim terjadi didunia, tak terkecuali di Indonesia. Nilai Ecological Footprint 7,899 ha/ kapita, sedangkan biocapacity yang tersedia 3,118 ha/ kapita. Perbandingan antara Ecological Footprint (EF) dan Biocapacty (BC) terlihat bahwa EF > BC. Hasil ini menunjukan telah terjadi defisit sumberdaya alam di Kecamatan Sarang dan Kragan. Strategi adapatasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Sarang dan Kragan akibat iklim yang ekstrim yaitu meminjam uang, menjual barang, mengurangi biaya operasional melaut, mengolah hasil tangkapan ikan menjadi produk yang bernilai tinggi dan bekerja sampingan. Sedangkan strategi mitigasi yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Sarang dan Kragan yaitu membuat bangunan ditepi pantai dan penanaman mangrove atau tanaman pantai lainnya di daerah pesisir laut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118223
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012mro.pdf
  Restricted Access
Full text3.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.