Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118221
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan-
dc.contributor.advisorNasdian, Fredian Tonny-
dc.contributor.authorRahmaniah, Irma-
dc.date.accessioned2023-05-31T01:42:57Z-
dc.date.available2023-05-31T01:42:57Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118221-
dc.description.abstractPembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan. Pembangunan berkelanjutan harus diletakkan sebagai kebutuhan dan aspirasi manusia kini dan masa depan. Karena itu hak-hak asasi manusia seperti hak-hak ekonomi, sosial, budaya, dan hak atas pembangunan dapat membantu memperjelas arah dan orientasi perumusan konsep pembangunan yang berkelanjutan. Tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan hanya dapat dicapai apabila perencanaan pengembangan suatu wilayah telah dijiwai oleh prinsip keberlanjutan dari suatu pembangunan yang tentunya harus dipahami oleh semua pihak karena akan berperan dan turut serta baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Kota Sukabumi merupakan suatu kota yang terus meningkat jumlah penduduknya, dimana rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kota Sukabumi yaitu sebesar 1,31% tiap tahunnya. Laju pertumbuhan yang relatif besar ini merupakan suatu hal yang harus diantisipasi mengingat luas lahan di Kota Sukabumi hanya Perencanaan wilayah yang bertujuan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang haruslah dimulai dari adanya persamaan persepsi dan pemahaman stakeholder dan masyarakat di Kota Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi persepsi dan pemahaman stakeholder dan masyarakat di Kota Sukabumi, (2) mengidentifikasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam dokumen perencanaan di Kota Sukabumi, (3) menganalisis ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi dan (4) menganalisis ada/tidaknya kesenjangan antara hasil penelitian 1, 2 dan 3. 4.800,23 Ha. Walaupun lahan di Kota Sukabumi tidak begitu luas, namun pembangunan di kota ini berkembang dengan pesatnya. Perubahan penggunaan lahan menjadi lahan terbangun secara signifikan terus meningkat di Kota Sukabumi. Apabila tidak ada langkah bijaksana dalam pembangunan di kota ini, maka apa yang dikhawatirkan oleh Simonds (1986), yaitu ‘ecological suicides’ atau bunuh diri ekologis dapat terjadi. Oleh sebab itu, maka mengantisipasi kebutuhan generasi sekarang dengan optimal dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang merupakan pemikiran yang harus dipadukan dalam perencanaan di wilayah ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kesenjangan persepsi dan pemahaman dalam indikator pembangunan berkelanjutan baik antara stakeholder dan masyarakat, dalam dokumen perencanaan, maupun dalam realita ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi. Kesenjangan merupakan suatu indikasi bahwa haruslah ada peningkatan kinerja dalam memperbaiki kinerja aktual, sehingga hal ini merupakan salah satu umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKesenjangan Persepsi dan Pemahaman Indikator Pembangunan Berkelanjutan dalam Perencanaan Wilayah di Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPerencanaan Wilayahid
dc.subject.keywordPembangunan Berkelanjutanid
dc.subject.keywordIndikator Pembangunan Berkelanjutanid
dc.subject.keywordPersepsiid
dc.subject.keywordKesenjanganid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012ira.pdf
  Restricted Access
Full text2.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.