Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118199
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHariyadi-
dc.contributor.advisorNursyamsi, Dedi-
dc.contributor.authorPradipta, Adi-
dc.date.accessioned2023-05-30T07:04:08Z-
dc.date.available2023-05-30T07:04:08Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118199-
dc.description.abstractAmeliorasi lahan gambut merupakan salah satu upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya emisi gas rumah kaca (GRK) pada tanah yang diambil dari beberapa agroekosistem kebun karet di lahan gambut dan pengaruh pemberian amelioran terhadap emisi GRK tanah tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balingtan pada bulan Juni 2012 hingga Agustus 2012. Percobaan menggunakan pipa PVC yang diisi tanah gambut yang diambil dari Jabiren, Kalimantan Tengah. Percobaan terdiri atas dua faktor, yaitu tanah yang diambil dari 3 tipe penggunaan lahan dan pupuk kandang ayam. Tipe penggunaan lahan terdiri atas L1 (lahan gambut yang ditanami karet dan semak), L2 (Lahan gambut yang ditanami karet dan nanas) dan L3 (lahan gambut yang ditumbuhi semak). Dosis pupuk kandang ayam terdiri atas A1 (0 ton/ha) dan A2 (4 ton/ha). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, split plot dengan tiga ulangan. Pengambilan contoh gas dilakukan setiap minggu sekali dengan metode close chamber technique yang diadopsi dari IAEA (1993). Analisis CO2 dan N2O menggunakan GC yang dilengkapi dengan detektor TCD dan ECD, sedangkan CH4 menggunakan GC yang dilengkapi detektor FID. Hasil penelitian selama periode inkubasi 50 hari menunjukkan bahwa tanah gambut yang berasal dari penggunaan lahan karet rakyat (karet dan semak belukar) menghasilkan emisi GRK tertinggi untuk CO2 dan CH4 masing-masing sebesar 2,444.38 kg/ha/tahun dan 4.70 kg/ha/tahun, sedangkan emisi N2O tertinggi dihasilkan pada tanah gambut yang diambil dari lahan karet dan nanas (ICCTF) sebesar 66.53 kg/ha/tahun. Pemberian amelioran berupa pupuk kandang ayam 4 ton/ha pada tanah gambut dari lahan karet rakyat (karet dan semak belukar) menghasilkan total emisi CO2 dan N2O tertinggi, yaitu masing-masing..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleKajian Penggunaan Amelioran Pupuk Kandang terhadap Emisi Gas Rumah Kaca pada Tanah yang Diambil dari Beberapa Agroekosistem Kebun Karet di Lahan Gambutid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordgambutid
dc.subject.keywordamelioranid
dc.subject.keywordmetanaid
dc.subject.keywordkarbon dioksidaid
dc.subject.keyworddinitrogen oksidaid
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012apr.pdf
  Restricted Access
Full text1.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.