Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118043
Title: Karakteristik morfologi kulit Landak Jawa (Hystrix javanica): Tinjauan Khusus pada Jaringan Ikat dan Kelenjar Sebasea
Authors: Agungpriyono, Srihadi
Novelina, Savitri
Prawira, Andhika Yudha
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Landak jawa (Hystrix javanica) merupakan salah satu hewan endemis Indonesia. Kulit landak jawa memperlihatkan tampilan yang berbeda dengan mamalia pada umumnya, yaitu kulit yang dominan ditutupi oleh duri, dibandingkan rambut yang ditemukan pada sebagian besar mamalia. Observasi yang telah dilakukan sebelumnya memperlihatkan proses persembuhan luka pada kulit landak jawa terjadi dalam waktu yang cukup cepat tanpa adanya bekasi luka. Beberapa komponen yang terlibat dalam proses persembuhan luka adalah jaringan ikat dan sistem imun pada kulit. Jaringan ikat berperan besar terhadap modulasi interaksi antara sel dengan sel serta sel dan matriks dalam menutup luka. Kelenjar sebasea merupakan derivat kulit yang selalu berasosiasi dengan rambut dan memiliki sekreta yang berperan dalam membentuk penghalang fisik dan kimiawi pada permukaan kulit. Sekreta ini membantu dalam mengurangi infeksi selama proses persembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur umum, distribusi jaringan ikat, serta struktur kelenjar sebasea pada kulit landak. Penelitian ini menggunakan tiga ekor landak dewasa. Pengamatan dilakukan pada 6 regio di bagian dorsal pada tubuh landak, yaitu thorakodorsal, thorakolumbar, lumbar dorsal, lumbosacral, radix caudal dan apex caudal. Pengamtan dilakukan pada tingkat makroskopik dan mikroskopik. Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan metode pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE), Masson Trichrome modifikasi Goldner, Verhoeff’s van Gieson (VVG), alcian blue (AB) pH 2,5, dan periodic acid Schiff (PAS). Metode pewarnaan yang dilakukan merupakan metode pewarnaan untuk mengamati komponen serabut dan non serabut, termasuk komponen karbohidrat pada jaringan ikat dan kelenjar sebasea. Secara umum kulit landak berwarna putih pucat hingga abu-abu kusam, longgar, bergelombang, dan berketombe, kecuali di regio apex caudal (ujung ekor) yang memiliki warna cokelat gelap dan kulit yang kencang. Kulit landak bergelombang karena adanya bagian folikel duri yang timbul ke permukaan kulit yang membentuk kluster duri. Rambut berwarna putih ditemukan tumbuh di sekitar orificium folikel duri. Potongan melintang kulit landak jawa menunjukkan kulit tersusun atas epidermis, dermis, hipodermis dan musculus subcutaneous dengan folikel duri merupakan struktur yang dominan dan utama di dalam kulit. Folikel duri memanjang secara diagonal dari epidermis hingga hipodermis dan m. subcutaneous. Ketebalan kulit bervariasi pada tubuh landak dengan bagian yang paling tebal adalah regio lumbar dorsal dan yang paling tipis adalah regio apex caudal. Jaringan ikat terdistribusi pada membran basalis, dermis, folikel duri, dan hipodermis. Secara umum serabut kolagen merupakan serabut utama dalam kulit landak sedangkan serabut elastin tidak terdeteksi pada semua regio yang diamati. Komponen non serabut dengan kandungan karbohidrat asam ditemukan dengan intesitas yang bervariasi pada hampir semua bagian kulit sedangkan komponen non serabut dengan kandungan karbohidrat netral terdeteksi sangat lemah pada penelitian ini. Folikel duri merupakan struktur yang paling besar dan kompleks pada kulit landak jawa dengan komponen-komponen yang berasosiasi dengannya, seperti susunan jaringan ikat yang padat, sejumlah besar jaringan adiposa, m. arrectores pillorum yang berkembang, dan kelenjar sebasea yang berukuran besar. Selain itu jaringan ikat pada kulit selalu berasosiasi dengan jaringan lemak yang ditemukan melimpah pada folikel duri dan hipodermis. Kelenjar sebasea ditemukan di dekat folikel rambut dan folikel duri. Kelenjar sebasea pada folikel duri berukuran sangat besar dibandingkan dengan folikel rambut. Kelenjar sebasea terdiri atas banyak lobus yang dipisahkan oleh jaringan ikat serta mengeluarkan sekretanya melalui duktus menuju lumen folikel duri. Lobulus kelenjar tersusun atas sel-sel acinar sebasea yang berkembang dengan baik dengan banyak vakuola lipid berbagai ukuran. Kelenjar sebasea tidak mengandung karbohidrat asam dan karbohidrat netral pada bagian acini dan duktus namun jaringan ikat yang membungkus kelenjar mengandung karbohidrat asam. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik struktur umum, distribusi jaringan ikat, serta struktur kelenjar sebasea pada kulit landak. Folikel duri merupakan struktur yang dominan serta kompleks dan menjadi karakteristik khas secara makroskopik dan mikroskopik pada kulit landak jawa. Struktur kulit landak jawa memiliki karakterisitik khas yang memiliki keterkaitan terhadap duri sebagai derivat utamanya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118043
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2017ayp.pdf
  Restricted Access
Fulltext32.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.