Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117992
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPalupi, Endah Retno-
dc.contributor.advisorSuhartanto, M. Rahmat-
dc.contributor.authorAgustin, Heny-
dc.date.accessioned2023-05-25T06:11:51Z-
dc.date.available2023-05-25T06:11:51Z-
dc.date.issued2013-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117992-
dc.description.abstractProduksi melon di Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi yang salah satunya disebabkan oleh ketergantungan terhadap benih melon hibrida impor. Salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan benih hibrida impor adalah perakitan varietas hibrida lokal. Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) telah melepas dua varietas melon hibrida lokal yaitu Sunrise Meta dan Orange Meta pada tahun 2009. Pengembangan produksi benih hibrida tersebut telah berjalan dengan pola kemitraan. Pola kemitraan yang dikembangkan akan menjadi lebih efisien karena tetua jantan akan disediakan oleh pihak pemulia dalam bentuk polen untuk mencegah penyalahgunaan plasma nutfah. Pengelolaan polen juga bermanfaat karena petani mitra tidak perlu menanam tetua jantan sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan lahan penangkar benih. Oleh karena itu, pemulia perlu untuk memproduksi, mengolah dan menyimpan polen untuk menjamin ketersediaan polen sewaktu-waktu diperlukan dengan viabilitas tinggi. Pengelolaan polen melon merupakan salah satu faktor penting dalam kesuksessan produksi benih hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan viabilitas polen melon dalam beberapa fase pembungaan dengan penambahan unsur mikro berupa boron, (AgNO3+Na2SO4) serta kombinasi keduanya, mempelajari viabilitas dan daya simpan polen melon pada dua fase perkembangan bunga (saat antesis dan sehari sebelum antesis) serta mempelajari potensi pemanfaatan polen melon yang telah disimpan dalam produksi benih melon hibrida. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Tajur II, Bogor dan Laboratorium Biologi dan Biofisik Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB pada bulan Mei 2012 hingga Februari 2013. Penelitian terdiri atas dua percobaan dengan menggunakan dua tetua jantan M13 dan M21 yang diuji secara terpisah. Tetua jantan melon M13 dan M21 yang ditanam tidak hanya dipanen bunganya untuk diambil polennya, tetapi juga dilakukan penyerbukan sendiri untuk memproduksi benihnya. Percobaan pertama bertujuan untuk meningkatkan produksi dan viabilitas polen melalui penambahan unsur mikro, dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri atas empat taraf, yaitu kontrol, aplikasi boron dalam bentuk boraks 10 kg ha-1, aplikasi AgNO3 200 ppm + Na2SO4 1000 ppm, dan kombinasi perlakuan antara boron AgNO3+Na2SO4. Pengamatan dilakukan terhadap semua bunga yang terbentuk, yang dibagi menjadi lima fase pembungaan yaitu P1: 22-27 HST (Hari Setelah Tanam), pemanenan bunga jantan sebelum muncul bunga betina, P2: 28-33 HST, pemanenan bunga jantan selama muncul bunga betina, P3: 34-39 HST, pemanenan bunga jantan selama bunga betina digunakan dalam produksi benih tetua jantan (penyerbukan sendiri), P4: 40-45 HST dan P5: 46-51 HST, pemanenan bunga jantan selama pembesaran buah. Percobaan kedua dilakukan untuk mempelajari pengaruh fase perkembangan bunga (saat antesis dan sehari sebelum antesis) dan lama penyimpanan terhadap viabilitas polen serta produksi benih melon hibrida.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcagronomy and horticultureid
dc.titlePengelolaan Polen Untuk Produksi Benih Melon Hibrida Sunrise Meta dan Orange Metaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanthesisid
dc.subject.keywordboronid
dc.subject.keywordhybrid melonid
dc.subject.keywordpollen managementid
dc.subject.keywordseed productionid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2013hag.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.