Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117895
Title: Analisis Kesesuaian Laban dan Arahan Pengembangan Kawasan Pesisir Kecamatan Kayoa Kabupaten Halmahera Selatan.
Authors: Purwanto, Joko
Subandar, Awal
Rais, Halida
Issue Date: 2005
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Provinsi Maluku Utara adalah salah satu provinsi kepulauan di Kawasan Timur Indonesia, dan salah satu kepulauan yang saat ini menjadi isu pengelolaan kawasan posisir dan pulau-pulau kecil di Propinsi Maluku Utara adalah Kecamatan Kayna. Kecamatan Kayoa merupakan gagus palau yang mempunyai potensi sumber daya peraimu cukup besar, terutama di sektor perikanan Inut dan potensi pasisir pantai yang cukup baik untuk pengembangan kegiatan pariwisata Selain itu secara osenografis daerah ini aman dari hempasan gelombang, sehingga dapat dikembangkan peruntukan beberapa kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Akan tetapi potensi sumberdaya pesisir yang ada belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan sarana dan prasamna serta dukungan modal yang tidak seimbang. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mengetahui bentuk pemanfaatan sumberdaya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan kajian perencanaan ruang agar pemanfaatan kawasan pesisir dapat dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan Adapun kajian perencanaan ruang yang dimaksud yaitu dengan melakukan analisis kesesuaian laban menggunakan Sistem Informasi Geografis sehingga terpeliharanya integritas dan daya dukung lingkungan kawasan pesisir Kecamatan Kayoa. Sedangkan untuk pengembangan beberapa kegiatan pemanfaatan sumberdaya kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Kecamtan Kayoa maka dilakukan analisis Prioritas Pengembangan dengan Main Criteria Decision Making (MCDM) menggunakan teknik SMART dan VISA, untuk strategi pengembangan menggunakan analisis SWOT Hasil yang didapatkan melalui analisis kesesuaian lahan diperoleh 5 peruntukan kegiatan di Kecamatan Kayoa yang dipetakan dengan luasan masing-masing peruntukan sebagai berikut: (i) kawasan pariwisata bahari 1.240 ha dan pariwisata pantai 200 ha, (ii) kawasan konservasi 1.383 ha, (iii) kawasan keramba jaring apung 2.868 ha, (iv) kawasan budidaya numput laut 2.661 ha, (v) kawasan pemukiman 1.722 ha. Dari pets-peta kesesuaian tersebut disusun dalam peta komposit agar tidak terjadi konflik pemanfaatan ruang. Untuk menghindari tidak terjadi tumpang tindih pemanfaatan maka perlu dilakukan analisis prioritas dengan Mulo Criteria Decision Making. peruntukan yang menjadi prioritas di Kecamatan Kayoa secara berturut-turut berdasarkan kriteria ekologi untuk dikembangkan yaitu kawasan pariwisata dengan nilai (0,885), konservasi (0,719), keramba jaring apung (0,618), budidaya rumput laut (0,460) dan pemukiman (0,344). Berdasarkan kriteria ekonomi-sosial Budaya secara berturut-tunt sebagi berikut kawasan pariwisata (0,745), konservasi (0,662), kecamba jaring apung (0.658), budidaya rumput laut (0,527) dan pemukiman (0,431) Arahan strategi pengembangan untuk masing-masing kegiatan dinumuskan dalam bidang hasil pokok.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117895
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2005hra.pdf
  Restricted Access
Full text8.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.