Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117876
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSetyobudiandi, Isdradjad-
dc.contributor.advisorWardiatno, Yusli-
dc.contributor.authorSahidin, Asep-
dc.date.accessioned2023-05-23T07:32:30Z-
dc.date.available2023-05-23T07:32:30Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117876-
dc.description.abstractPesisir merupakan wilayah yang banyak mengalami perubahan fisik maupun fungsinya akibat kegiatan antropogenik yang mengeluarkan bahan pencemar. Oleh sebab itu, Perlu adanya pendekatan untuk mengetahui tingkat pencemaran wilayah pesisir. Salah satu pendekatannya adalah metode fisika-kimia air dan metode biologi (makrozoobentos) sebagai bioindikator. Tujuan penelitian ini untuk menentukan struktur komunitas makrozoobentos secara spasial dan memprediksi status perairan perairan Pesisir Tangerang, Banten. Pengambilan sampel dilakukan di perairan Pesisir Tangerang, Banten pada Bulan April-Agustus 2013. Sample diambil dari 52 stasiun yang terbagi ke dalam 3 lokasi yaitu Kronjo (15 stasiun), Cituis (15 stasiun) dan Tanjung Pasir (22 stasiun). Sample diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan standar identifikasi makrozoobentos dan World Register of Marine Species (WoRMS: http://www.marinespecies.org/index.php). Sample makrozoobentos teridentifikasi dianalisis sebarannya dengan analisis similaritas Bray-curtis dan Canonical Correspondence Analysis (CCA), sedangkan status perairan dianalisis dengan metode fisika-kimia air (indeks STORET) dan metode biologi dengan makrozoobentos sebagai bioindikator dengan AZTI Marine Biotic Index (AMBI). Fauna makrozoobentos ditemukan sebanyak 5458 spesimen, tersebar ke dalam 74 species dan 15 kelas. Makrozoobentos polychaeta (25 spesies) ditemukan dengan jumlah spesies terbanyak yang didomiasi polychaeta deposit feeder (20 spesies), diikuti kelas bivalvia dan kelas lainnya. Kepadatan makrozoobentos tertinggi ditemukan di lokasi Tanjung Pasir (634 ind/m2), diikuti lokasi Kronjo (595 ind/m2) dan terendah ditemukan di lokasi Cituis (177 ind/m2). Kesimpulan penelitian ini adalah berdasarkan analisis sebaran spasial makroozoobentos Bray-Curtis lokasi Kronjo membentuk 4 kelompok, Cituis 3 kelompok dan Tanjung Pasir 5 kelompok, dan CCA menunjukan jenis Ophryotrocha puerilis, Clitellio arenarius dan Xantho pilipes yang bersifat kosmopolitan ditemukan di setiap zonasi pada lokasi berbeda. Adapun analisis status perairan lokasi Kronjo menunjukan nilai AMBI dan STORET terrendah dengan status tercemar sedang diikuti oleh lokasi Tanjung Pasir dengan status buruk dan lokasi Cituis ditemukan tingkat pencemaran tertinggi dengan status sangat buruk atau terganggu berat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSebaran Spasial Makrozoobentos dan Penggunaannya sebagai Bioindikator di Perairan Pesisir Tangerang, Bantenid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmacrozobentosid
dc.subject.keywordcommunity structureid
dc.subject.keywordcoastal Tangerangid
dc.subject.keywordAMBIid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015asa.pdf
  Restricted Access
Fulltext16.88 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.