Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117866
Title: Daya tarik dari kayu lapuk terhadap rayap subteran
Authors: Tarumingkeng, Rudy C.
Suratmo, F. Gunarwan
Hadi, Soetrisno
Sosomarsono, Soemartono
Natawiria, Djatnika
Issue Date: 1978
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Telah diketahui bahwa terdapat suatu hubungan etologi antara kayu lapuk oleh jamur tertentu dengan jenis-jenis rayap subteran tertentu. Adanya interaksi yang kompleks ini dimungkinkan karena ter- jadinya pembentukan senyawaan-senyawaan organik yang bersifat atrak- tif atau repelen atau bahkan mungkin juga bersifat toksik terhadap rayap. Suatu penelitian pendahuluan telah dilakukan dengan memperguna- kan delapan jenis jamur perusak kayu dan dua jenis rayap subteran yang terdapat di Indonesia dengan maksud untuk mengetahui adakah in- teraksi yang positif di antara ke dua kelompok jasad hidup tersebut. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu karet (Heven brasiliensis Mueller & Argoviensis) dan penyediaan kayu karet lapuk dilakukan dengan metoda baku ASTM D 1413-76. Bahan pengekstrak yang digunakan terdiri dari dietil eter, etanol dan air suling. Pengujian ekstrak kasar dilakukan dengan cara pilihan ganda (dual-choice). pons dari rayap terhadap ekstrak kasar dihitung dengan rumus Allen et al. (1964) dan kemudian digunakan rumus dari Sand (1969) sebagai pembanding. Dari hasil pengujian ekstrak kasar tidak diperoleh indeks respons yang mencapai 100 persen. Pekerja Macrotermes gilvus (Hagen) mempunyai indeks respons yang relatif tinggi dan positif terhadap ekstrak kayu lapuk oleh Lenzites platyphylla Leveile, Dacryopinax spathularia (Schweinitz) Martin dan Pycnoporus sanguineus (Fries) Karsten. Sedangkan pekerja Coptotermes curvignathus Holmgren mempu- nyai indeks respons yang relatif tinggi dan positif terhadap ekstrak kayu lapuk oleh D. spathularia, Pleurotus flabellatus Berkeley & Bresadola dan Irpex flavus Klotzsch. Pekerja M. gilvus mempunyai indeks respons yang relatif lebih rendah dari pada indeks respons pekerja C. curvignathus terhadap ek- strak kasar dari kayu lapuk oleh 8 jenis jamur perusak kayu. Hasil pengujian ekstrak pekerja ke dua jenis rayap ini membuktikan bahwa M. gilvus dan C. curvignathus keduanya inkompatibel. Berarti bahwa ke dua jenis rayap tersebut mempunyai atraktan atau feromon yang berbeda. Indeks respons pekerja M. gilvus terhadap ekstrak jamur le- bih tinggi dari pada terhadap ekstrak kayu lapuk. Sebaliknya indeks respons C. curvignathus terhadap ekstrak jamur lebih rendah dari pada terhadap ekstrak kayu lapuk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117866
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1978dna.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.