Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117797
Title: Analisis Perubahan Penggunaan Laban Pertanian ke Non Pertanian dan Pengaruhnya terhadap Daya Dukung Lahan di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung.
Authors: Sitorus, Santun R.P
Saefulhakim, Sunsun
Kurniawati, Yoyoh
Issue Date: 2005
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Lembang sangat dinamis, dimana lahan pemukiman meningkat sangat cepat berakibat menurunkan daya dukung lahan. Tujuan penelitian ini (1) mempelajari perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian, (2) mempelajari besarnya daya duk:ung setiap desa, (3) mempelajari hubungan perubahan penggunaan lahan terhadap daya dukung lahan, ( 4) mengevaJuasi kepadatan penduduk wilayah dan agraris dibandingkan dengan daya dukung lahan. Penentuan lokasi secara purposif dan penentuan responden petani secara acak sebanyak 90 petani. Untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan tahun 1992 dan 2002 dari data citra satelit Landsat ETM menggunakan teknik pendugaan pe:i:tumbuhan (growth-decay function). Untuk menganalisis besarnya daya dukung lahan digunakan analisis Bayliss-Smith dan untuk mempelajari hubungan perubahan penggunaan lahan cligunakan analisis korelasi (correlation analysis) dan regresi linier. Hasil menunjukkan selama tahun 1992 sampai 2002 telah terjadi perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian yaitu: sawah, kebun campuran dan hutan mengalami pengurangan masing-masing sebesar 6.49%, 4.63% dan 3.72% per tahun sedangkan yang mengalami peningkatan yaitu: pemukiman, tegalan dan semak memiliki rata-rata laju penambahan sebesar 4.38%, 53.23% dan 13.57% per tahun. Besar daya dukung lahan setiap desa dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah desa Kayuambon (77.40 jiwa/ha), Lembang (61.73 jiwa/ha), Jayagiri (57.46 jiwa/ha), Gudang Kahuripan (49.44 jiwa/ha), Cibogo (23.43 jiwa/ha) dan Langensari (17.20 jiwa/ha). Keeratan hubungan perubahan luas lahan sawah, pemukiman, tegalan, semak, kebun clan hutan terhadap daya dukung lahan tidak nyata (nilai R2 secara berturut­turut sebesar 87 .2%, 63 .9%, 40%, 21 %, 13 .9% dan 6. 7% ), walaupun demikian model tersebut tetap digunakan untuk melihat pola keeratan hubungan antara perubahan penggunaan lahan terhadap daya dukung lahan. Ditinjau dari kepadatan agraris 5 desa yang telah melebihi daya dukung lahan yaitu: desa Cibogo, Gudang Kahuripan, Kayuambon, Langensari dan Lembang sedangkan 1 desa yang masih dibawah daya dukung lahan yaitu desa Jayagiri. Ditinjau dari tingkat kepadatan wilayah 3 desa telah melebihi daya dukung lahan yaitu: desa Lembang, Cibogo dan Langensari sedangkan 3 desa yang lain yang belum melebihi daya dukung lahan yaitu: desa Gudang Kahuripan, Jayagiri dan Kayuambon.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117797
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2005yku.pdf
  Restricted Access
Full text3.75 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.