Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Ekonomi Makro di Indonesia

Abstract

Perekonomian yang mengalami penurunan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara. Pertumbuhan ekonomi negatif di Indonesi yang terjadi pada tahun 1998-1999 yang mencapai -13,13%, krisis ini berakibat pada rendahnya kepercayaan masyarakat dunia terhadap Indonesia sehingga menyebabkan pemilik modal dan investor kabur dari Indonesia, inflasi melambung tinggi mencapai 77,63%, PHK dimana-mana, sehingga kemiskinan meningkat. Pertumbuhan ekonomi negatif juga terjadi pada tahun 2020. Namun, Krisis ekonomi akibat pandemi Covid- 19 juga menyebabkan rendahnya inflasi sebesar 1,68% yang dipengaruhi oleh pemintaan domestik yang semakin menurun. Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah untuk menstabilkan fluktuasi ekonomi makro ialah dengan kebijakan fiskal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kebijakan fiskal terhadap variabel ekonomi makro (pertumbuhan ekonomi, investasi, kemiskinan, inflasi dan pengangguran) di Indonesia, menganalisis respon dari ekonomi makro jika terjadi guncangan pada kebijakan fiskal di Indonesia dan menganalisis kebijakan fiskal apa yang paling efektif dalam memengaruhi perubahan dari variabel ekonomi makro pada periode mendatang. Variabel yang digunakan sebagai variabel dependen yaitu ekonomi makro (pertumbuhan ekonomi, investasi, kemiskinan, inflasi dan pengangguran) sedangkan variabel independen yaitu kebijakan fiskal (penerimaan pemerintah, pengeluaran pemerintah dan utang luar negeri). Metode yang digunakan dengan pendekatan model VAR/VECM dari tahun 1970-2021. Metode Vector Auto Regressive (VAR) digunakan jika data stasioner dan tidak terkointegrasi, Vector Error Correction Model (VECM) jika data yang digunakan adalah stasioner namun terdapat kointegrasi. Periode ini mencakup krisis minyak pada tahun 1973, krisis ekonomi Asia, krisis keuangan global dan krisis akibat Pandemi Covid-19. Data diperoleh dari Bank Indonesia, Wordl Bank, IMF, dan Badan Pusat Statistik. Hasil estimasi model menunjukkan bahwa kebijakan fiskal berpengaruh signifikan terhadap variabel investasi dan penganguran. Namun, kebijakan fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan inflasi. Utang luar negeri dua periode sebelumnya berpengaruh positif signifikan terhadap investasi dan pengangguran. Namun, satu periode sebelumnya berpengaruh negatif signifikan terhadap investasi. Pengeluaran pemerintah dua periode sebelumnya berpengaruh negatif signifikan terhadap investasi, namun berpengaruh positif terhadap pengangguran. Penerimaan pemerintah dua periode sebelumnya berpengaruh positif signifikan terhadap investasi dan berpengaruh negatif signifikan terhadap pengangguran. Hasil uji Impulse Response Function (IRF) menunjukkan bahwa kebijakan fiskal direspon berbeda oleh setiap masing-masing variabel ekonomi makro. Namun, guncangan sama-sama direspon pada periode kedua. Rata-rata variabel ekonomi makro berada garis keseimbangan terjadi pada tahun ke-10 untuk vi pertumbuhan ekonomi, investasi pada tahun ke-7, kemiskinan pada tahun ke-8, inflasi pada tahun ke-8, dan variabel pengangguran merespon permanen. Hasil uji forecast error variance decomposition (FEVD) menunjukkan bahwa kontribusi kebijakan fiskal yang paling efektif memengaruhi variabel pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan adalah penerimaan pemerintah, sedangkan yang paling efektif memengaruhi investasi, inflasi, dan pengangguran adalah pengeluaran pemerintah.

Negative economic growth in Indonesia in 1998-1999 reached -13.13%; this crisis resulted in low trust of the world community in Indonesia, causing capital owners and investors to flee from Indonesia, inflation soared to 77.63%, and layoffs everywhere so that poverty increases. Negative economic growth also occurred in 2020. However, the economic crisis due to the Covid-19 Pandemic also caused low inflation of 1.68%, influenced by declining domestic demand. The government can carry out fiscal policies to stabilize macroeconomic fluctuations. The purpose of this study is to analyze the effect of fiscal policy on macroeconomic variables (economic growth, investment, poverty, inflation, and unemployment) in Indonesia, to analyze the response of the macroeconomy in the event of a shock to fiscal policy in Indonesia and to analyze what fiscal policy is most effective in influencing change. Of macroeconomic variables in future periods. The variable used as the dependent variable is macroeconomic (economic growth, investment, poverty, inflation, and unemployment) while the independent variable is fiscal policy (government revenue, government spending, and foreign debt). The VAR/VECM model approach was used from 1970-2021. The Vector Auto-Regressive (VAR) method is used if the data is stationary and not cointegrated, and the Vector Error Correction Model (VECM) is used if the data used is stationary, but there is cointegration. This period includes the oil crisis in 1973, the Asian economic crisis, the global financial crisis, and the crisis due to the Covid-19 Pandemic. Data was obtained from Bank Indonesia, the World Bank, the IMF, and the Central Bureau of Statistics. The estimation results of the model show that fiscal policy significantly affects investment and unemployment variables. However, fiscal policy does not significantly affect economic growth, poverty, and inflation variables. In the previous two periods, foreign debt had a significant positive effect on investment and unemployment. However, one previous period had a significant negative effect on investment. Government spending in the previous two periods had a significant negative effect on investment but had a positive effect on unemployment. Government revenues from the previous two periods had a significant positive effect on investment and a significant negative effect on unemployment. The Impulse Response Function (IRF) test results show that each macroeconomic variable responds differently to fiscal policy. However, shocks were equally responded to in the second period. The average macroeconomic variables are in the balance line occurring in the 10th year for economic growth, investment in the 7th year, poverty in the 8rd year, inflation in the 8th year, and the unemployment variable responds permanently. The results of the forecast error variance decomposition (FEVD) test show that the fiscal policy's most effective contribution in influencing economic growth and poverty variables is government revenue, while government spending is the most effective in influencing investment, inflation, and unemployment.