Dampak Dudukuhan Sebagai Sistem Agroforestri Terhadap Agrobiodiversitas Jenis Tumbuhan dan Pemanfaatannya: Kasus Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor

Abstract

Dudukuhan merupakan sistem pertanian berbasis pohon yang bersifat tradisional di J awa Barat yang dapat dibagi ke dalam 4 tipe sistem yaitu i) dudukuhan kayu-kayuan, ii) dudukuhan buah-kayu-pisang/palawija, iii) dudukuhan buah-kayu, dan iv) lahan tidur. Seluruh tipe dudukuhan yang bersifat tradisional tersebut dikelola secara ekstraktif dengan dasar pengumpulan produk, minimal input (kualitas gerplasma, pemupukan, tenagakerja, dan sebagainya) yang dialokasikan ke dalam sistem-sistem ini. Berdasarkan kondisi ini, bagaimana sistem dudukuhan ini mampu mengkonservasi agrobiodiversitas dan bagaimana persepsi petani terhadap pemanfaatan produk dari dudukuhan? Stratified Random Sampling digunakan dalam penentuan desa contoh dan plot pengamatan. Metode Dynamic Plot digunakan dalam pengumpulan data jenis pohon dan kelimpahan jenis non-pohon seperti herba, semak-belukar, dan palem. Metode PRA (Participatory Rural Appraisal) digunakan untuk menilai persepsi petani terhadap pemanfaatan produk dudukuhan. Sebagai hasilnya, Indeks Keanekaragaman Jenis (H') untuk jenis pohon diantara 3 desa berada pada kisaran 0,97 hingga 1,19 dan Indeks Keanekaragaman Jenis (H') untuk jenis pohon diantara 4 tipe sistem dudukuhan berada pada kisaran 0,44 hingga 1,31. Perubahan bentuk (transformasi) dalam tipe sistem dudukuhan terjadi secara umum pada kurun waktu tertentu dan mempengaruhi kerapatan pohon, basal area, keragaman jenis phon, dan total jumlah pohon dalam sistem tersebut. Pemanfaatan phon, peluang pemasaran, dan status kepemilikan lahan adalah faktor utama dalam proses pemilihan jenis pohon. Penghasilan harian merupakan faktor utama bagi petani dalam pemafaatan jenis pohon. Jenis pohon buah dan kayu memberikan banyak manfaat dalam pencegahan erosi. Petani direkomendasikan untuk mengintensitkan pengelolaan dudukuhan mereka dengan mentransformasikan sistem pertanian subsisten tradisional berbasis pohon tersebut ke dalam sistem usaha tani semi komersial berbasis pohon yang menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga dan pasar.