Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117737
Title: Pola pembinaan dan pengembangan suaka margasatwa Bali Barat
Authors: Soeratmo, F. Gunarwan
Soerianegara, Ishemat
Tarumingkeng, Rudy C.
Alikodra, Hadi S
Issue Date: 1978
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pola pembinaan dan pengembangan SM Bali Barat. di kawasan SM Bali Barat. Penelitian dilakukan SM Bali Paret mempunyai potensi fisik dan biotik yang sangat baik. Kawasan ini masih dapat dipertahankan statusnya sebagai Suaka Marg as atwa. Pola Pengembangan SM Bali Barat ditujukan untuk memanfaatkan potensi fisik dan biotik kawasan untuk kepentingan perlindungan dan pengawetan alam, penelitian, pendidikan, kebudayaan dan rekreasi dengan mem- perhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan kondisi tingkat pengembangan serta pembangunan daerah maupun nasio- nal. Di SM Bali Barat terdapat jenis margasatwa yang khas dan langka yaitu jalak putih (Leucops ar rothschildi) banteng (Bos sondaicus). dan Jalak putih di SM Bali Barat ter- sebar di daerah Batugondang, Tegal Bunder Barat, Tegal Bunder Timur, Cekik, dan Banyuwedang. Sedangkan banteng hanya tersebar di daerah Celzik, Tegal Bunder Timur dan disepanjang Sungai Teluk Terima. Kehidupan jalak putih dan banteng di SM Bali Barat dewasa ini tidak dijamin kelestariannya karena adanya pemburu-pemburu liar dan perusakkan habitat. Disamping margasatwa khas, SM Bali Barat juga memiliki flora khas, yaitu sawo kecik alam (Manilkara kauki) dan lontar alam (Borassus flabellifer). SM Bali Barat juga memiliki tipe-tipe vegetasi yang komplit, dari mulai vegetasi pantai, vegetasi magrove, vegetasi dataran rendah, sampai dengan vegetasi pegu- nungan. SM Bali Barat tidak saja hanya berfungsi sebagai kawasan perlindungan dan pelestarian alam, tetapi juga dapat berfungsi cukup besar dalam bidang pendidikan, kebudayaan, penelitian dan bidang rekreasi serta pariwisata. Kegiatan rekreasi alam yang dapat dikembangkan adalah menyaksikan ting- kah laku kelompok jalak putih dan kera, fotografi, seni lukis memancing, bersampan, berenang, berjalan kaki, berkemah berburu rusa di Pulau Menjangan. Agar potensi SM Bali Barat dapat dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan fungsinya, maka pembinaan SM Bali Barat harus segera ditingkatkan. Langkah pertama yang sangat penting dalam kegiatan pembinaan SM Bali Barat adalah menghentikan segala kegiatan pengusahaan hutan yang ada di dalem kawasan Suaka Margasatwa, kemudian pengontrak-pengontrak tanaman yang bermukim di dalam kawasan SM Bali Barat herus segera dipindahkan. Pengusahaan hutan oleh Dinas Kehutanan Propinsi Bali di dalam kawasan SM Bali Barat ternyata sangat mengganggu kelestarian populasi dan habitat margasatwa terutama jalak putih dan banteng. Pengembangan SM Bali Barat perlu dilakukan dengan penyempurnaan beberapa hal yaitu mengadakan zonasi kawasan berdasarkan pertimbangan ekosistem, dan sifat-sifat ekologis margasatwa serta luas kawasan, menyempurnakan struktur organisasi dan kepegawaian, peralatan, bangunan pengaman dan fasilitas pegawai serta kantor, dan jaringan jalan inspeksi, mengusahakan biaya yang cukup, dan menyempurnakan bangunan-bangunan serta peralatan untuk kegiatan pariwisata, penelitian dan pendidikan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117737
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1978hsa.pdf
  Restricted Access
Fullteks3.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.