Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117571
Title: Kajian biologi reproduski dan penerapan teknologi inseminasi buatan pada rusa timor (Cervus timorensis)
Authors: Toelihere
Mozes R
Yusuf, Tuty L
Purwantara, Bambang
Semiadi, Gono
Mesang-Nalley, Wilmientje Marlene
Issue Date: 2006
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Satu rentetan penelitian telah dilakukan tentang biologi reproduksi dan inseminasi buatan pada rusa timor (Cervus timorensis) pada penangkaran di Jakarta dan Cianjur selama tiga tahun berturut-turut, dari tahun 2003 sampai dengan 2005. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan memperoleh data dasar tentang biologi reproduksi, termasuk anatomi dan morfometri organ reproduksi rusa timor jantan dan betina, kelakuan reproduksi, dan profit honnon yang mengendalikan kelakuan siklik reproduksi tersebut, karakteristik dan preservasi semen, dan aplikasi teknologi inseminasi buatan (18) dalam upaya domestikasi dan · pemanfaatan hewan liar ini menjadi ternak harapan baru sebagai sumber protein hewani bagi konsumsi manusia, disamping keuntungan sampingan lainnya bagi kemakmuran mayarakat Indonesia. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas penelitian yang dilakukan terdiri atas enam tahapan penelitian yang sesuai dan berkesinambungan. Hasil penelitian tahap pertama yang mempelajari anatomi dan morfometri organ reproduksi rusa timor jantan dan betina menunjukkan kesamaannya dengan pada ruminansia kecil lainnya dengan beberapa pengecualian penting. Panjang, diameter dan berat testis rusa timor adalah masing-masing 82.04 ± 3.53 mm, 36.55 ± 4.13 mm, dan 108.11 ± 5.95 g. Kelenjar vesikularis terletak sejajar dengan ampulla vas deferens. Ukuran besarnya mencapai dua kali lipat tetapi beratnya relatif lebih rendah daripada kelenjar prostat. Tampaknya tidak terdapat fleksura sigmoidea pada badan penis, sedangkan glans penis berbentuk bulat. Sayatan melintang pada batang penis menunjukkan adanya jaringan kavernosa yang, disamping glans penis berbentuk bulat, mengarahkan kepada kesimpulan bahwa organ kopulatoris pada rusa timor jantan ini tergolong tipe musculocavemosus seperti pada kuda dan primata. Karakteristik utama lainnya dari organ kelamin jantan pada rusa timor adalah bahwa kelenjar Cowper atau kelenjar bulbourethralis tidak jelas atau mungkin tersembunyi di dalam lapisan otot pada bagian urethra di akar penis, untuk tetap melaksanakan fungsinya mencuci urethra selaku saluran pengeluaran semen sebelum ejakulasi. Organ reproduksi rusa timor betina bagian kiri tampaknya lebih aktif daripada bagian kanan dilihat dari ukuran­ukurannya. Berat, panjang, dan lebar ovarium kiri, misalnya, mencapai masing-masing 0.94 ± 0.34g, 0.96 ± 0.81 mm, dan 0.71 ± 0.50 mm, sedangakan ovarium kanan masing-masing 0.68 ± 0.24g, 0.66 ± 0.47 mm, dan 0.62 ± 0.48 mm. Panjang tuba r fallopii maupun copus uteri kiri relatif lebih panjang masing-masing (66.7 ± 2.48 mm dan 120. 7 ± 1.46 mm) daripada yang di sebelah kanan masing-masing (155. 7 ± 1.00 mm dan. 111.0 ± 0.53). Cervix yang lebih panjang daripada corpus uteri (56.7 ± 1.20 mm dan 14.0 ± 0.20 mm) mempunyai empat sampai lima (4.33 ± 0.58) cincin-cincin anuler, yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan teknik inseminasi buatan. Kelakuan reproduksi rusa timor jantan yang dipelihara di dalam kandang kelompok mencakup rutting ( libido ), tertarik pada rusa betina, berkelahi dan spray urinasi. Kelakuan reproduksi lainnya adalah sering ereksi, menaiki rusa jantan lain,,,dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117571
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2006wmm.pdf
  Restricted Access
Full text7.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.