Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117463
Title: Mencari lintasan pertumbuhan optimal bagi usaha tani lahan kering transmigran: studi kasus di pemukiman baru Baturaja, Martapura, Sumatera Selatan
Authors: Baharsjah, Sjarifuddin
Sinaga, Rudolf S.
Adiratma, E. Rukasah
Kasryno, Faisal
Wiryokusumo, Hardjanto
Issue Date: 1988
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Usahatani transmigran dipermukiman baru mengalami suatu proses pertumbuhan sejak awal pemukiman sebelum ber- hasil mencapai suatu tahap pertumbuhan seperti yang diha rapkan sehingga mampu memperoleh pendapatan yang ditarget- kan. Penelitian bertujuan untuk mencari alternatif lintasan pertumbuhan optimal, untuk memperoleh informasi dasar bagi kebijaksanaan pembinaan usahatani di permukiman baru migran. trans- Penelitian ini menggunakan metoda program liner untuk mencari alternatif usahatani optimal yang kemudian akan digunakan di dalam simulasi pertumbuhan usahatani. Tiga unsur penentu utama yang menentukan tahap pertumbuhan usahatani terdiri dari luas lahan usaha, teknologi budidaya dan tersedianya tenaga kerja. Penelitian ini kan di permukiman baru transmigrasi di Sumatera Selatan. dilaksana- Baturaja Martapura - Di samping itu juga digunakan hasil-hasil penelitian teknologi budidaya yang telah dila- kukan oleh berbagai pihak di wilayah permukiman baru yang sama dan di wilayah permukiman baru transmigrasi yang di- kembangkan menurut pola lahan kering dibeberapa lokasi lain. Hasil monitoring dan evaluasi oleh sebuah team pe- neliti Institut Pertanian Bogor, yang meliputi wilayah permukiman baru Baturaja-Martapura dan Way Abung, merupa- kan pemasok informasi utama bagi penelitian ini. Model-model usahatani yang digunakan di dalam simu- lasi, yang dicirikan oleh kombinasi ketiga unsur penentu utama seperti diuraikan di atas, mewakili kondisi usaha- tani pada tahap-tahap pertumbuhan tertentu. Komponen-kom- ponen yang membentuk kondisi model-model usahatani yang dimaksud dalam uraian di atas secara spesifik terdiri dari. lahan usaha dua, tiga setengah dan lima hektar. Se- lanjutnya ketersediaan sumber tenaga kerja terdiri dari anggota keluarga saja, anggota keluarga dan ternak kerja, serta mesin traktor mini. Keduanya, yakni unsur lahan usaha dan tenaga kerja seperti diuraikan di atas, merupa- kan unsur-unsur yang berperan sebagai kendala di dalam model program liner. Unsur teknologi budidaya terdiri dari teknologi sederhana, teknologi madya dan teknologi lanjut, memberikan alternatif aktivitas. Model-model usahatani yang dibahas memberi peluang kepada dua pola pengembangan, yakni sistem usahatani dengan usaha pokok tanaman pangan dan usaha pokok tanaman perkebunan. Kedua- nya merupakan alternatif pola pengembangan utama dalam kebijaksanaan transmigrasi yang ditempuh Pemerintah sejak Pelita III yang lalu. dst ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117463
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1988hwi.pdf
  Restricted Access
7.28 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.