Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117458
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRimbawan,Hardinsyah;Riyadi, Hadi;Martianto, Drajat
dc.contributor.authorDwiriani, Cesilia Meti
dc.date.accessioned2023-05-10T06:45:03Z
dc.date.available2023-05-10T06:45:03Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117458
dc.description.abstractAnemia merupakan masalah gizi remaja yang diderita separuh remaja putri di dunia dan sekitar sepertiga remaja putri Indonesia. Anemia pada remaja putri harus segera diatasi agar remaja putri dapat memasuki usia reproduksi dalam kondisi sehat dan dapat memutus rantai masalah gizi antar generasi. Upaya penanganan selama ini lebih bersifat penyembuhan/kuratif, dengan suplementasi, sehingga diperlukan mempelajari kombinasinya dengan upaya yang bersifat pencegahan/preventif yang diketahui mempunyai nilai pengembalian ekonomi yang relatif tinggi, yaitu dengan pendidikan gizi. Secara umum penelitian bertujuan mempelajari pengaruh suplementasi berbagai zat gizi mikro dan pendidikan gizi terhadap perilaku makan dan status besi remaja putri. Secara khusus bertujuan untuk: 1) mengembangkan materi dan media pendidikan gizi untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang anemia, 2) menganalisa dampak suplementasi zat gizi mikro dan pendidikan gizi terhadap perilaku makan, 3) menganalisa dampak suplementasi zat gizi mikro dan pendidikan gizi terhadap status besi. Desain penelitian adalah quasi experimental, dilakukan di tiga sekolah menengah pertama (SMP) yang dipilih secara purposive. Penelitian dilakukan selama sepuluh bulan sejak September 2009 - Juni 2010. Contoh adalah siswi kelas 7 dan 8 SMP, dengan kriteria inklusi : 1) sudah menarche, 2) menderita anemia marginal (Hb < 12,5 g/dl) hasil pemeriksaan menggunakan HemoCue AB, 3) bersedia berpartisipasi selama empat bulan dengan menandatangani informed consent yang juga diketahui orangtua dan 4) tidak menderita infeksi disertai panas saat pengambilan darah. Jumlah contoh yang diperlukan untuk mendeteksi perbedaan hemoglobin 0,71 g/dl dengan standar deviasi 1,06 g/dl, α 0.05 dan power 80% adalah 35 siswi per sekolah. Dari ketiga sekolah terpilih, terdapat 761 siswi kelas 7 dan 8, dimana 381 siswi (50,1%) diantaranya sudah menarche. Pengukuran Hb dengan HemoCue AB terhadap 359 siswi sudah menarche menunjukkan 139 siswi (38,7%) terkategori anemia marginal. Sejumlah 112 dari 139 siswi tersebut terlibat penelitian, 35 contoh pada SMP pertama diberi suplementasi multigizi mikro (MGM) (disebut kelompok SG), 42 contoh pada SMP kedua diberi suplementasi MGM dan pendidikan gizi oleh guru Bimbingan Konseling (BK) yang telah diberi pelatihan gizi (SGP), dan 35 contoh pada SMP ketiga diberi plasebo (Kontrol). Intervensi tablet dilakukan tiga kali per minggu selama 16 minggu (4 bulan), sedangkan pendidikan gizi pada kelompok SGP diberikan dua kali per bulan selama tiga bulan. Pengembangan materi pendidikan gizi dilakukan dengan menganalisis materi (content analysis) pelajaran IPA (Biologi) kelas 7 dan 8 SMP yang terkait gizi kemudian digabungkan dengan kepustakaan yang ada tentang gizi bagi remaja. Sebelum intervensi tablet, seluruh contoh diberi Vermox Mebendazole 500 mg. Data yang dikumpulkan merupakan data primer, terdiri dari : karakteristik contoh dan keluarga contoh, antropometri (berat dan tinggi badan), perilaku makan,..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengaruh pemberian zat multi gizi mikro dan pendidikan gizi terhadap perilaku makan dan status besi remaja siswi SMPid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordtablet MGM, pendidikan gizi, status besi, perilaku makan, remaja putriid
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012cmd.pdf
  Restricted Access
Full text3.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.