Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117444| Title: | Efikasi suplemen sinbiotik dan zat gizi terhadap respon imun, status gizi dan konversi apusan dahak penderita tuberkulosis paru orang dewasa |
| Authors: | Hardinsyah Kusharto, Clara M Sulaeman, Ahmad Alisjahbana, Bachti Suparman |
| Issue Date: | 2011 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita tuberkulosis tertinggi keenam setelah India, China, Nigeria, Bangladesh dan Pakistan. Prevalensi penyakit tuberkulosis (TB) paru pada kelompok umur lebih dari 15 tahun sebesar 0,25% (2006) meningkat menjadi 0,40% (2008). Kemiskinan, perilaku dan akses ke sumberdaya merupakan faktor yang sering dikaitkan dengan penyakit tuberkulosis. Penelitian sebelumnya tentang efek suplemen gizi untuk menanggulangi defisiensi gizi dan lemahnya respon imun pada penderita tuberkulosis menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Salah satunya karena strategi suplementasi zat gizi makro dan mikro masih dilakukan secara terpisah, padahal keduanya memiliki sinergitas yang tinggi. Saat ini pengobatan penderita tuberkulosis menggunakan fixed dose combination (FDC) yaitu terdiri atas sejumlah antibiotika (isoniazid, rifampisin, pyrazinamid dan etambuthol) bersifat bakeriosidal dan bakteriostatik, selain untuk menghancurkan Mycobacterium tuberculosis (Mtb) juga untuk menghindari terjadinya resistensi Mtb. Namun demikian, terdapat bukti kuat dari sejumlah penelitian, bahwa penggunaan antibiotika terutama antibiotika spektrum luas (broad spectrum) bisa menimbulkan gangguan keseimbangan mikroflora. Penderita TB paru juga mengalami defisiensi zat gizi makro dan mikro. Menghadapi situasi seperti diatas, strategi intervensi dengan memberikan suplemen protein berbasis susu, sinbiotik dan zat gizi mikro (vitamin A dan seng) terhadap penderita TB paru, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tiga hal yaitu (a) dapat memelihara keseimbangan mikroflora saluran pencernaan, (b) meningkatkan kapasitas respon imun dan (c) status gizi. Penelitian ini menggunakan disain double-blind randomized treatmentcontrol. Sebanyak 94 subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih dan ditempatkan secara acak ke dalam kelompok MSM (milk-synbiotic-micronutrients) dan MO (milk only) menggunakan tehnik random allocation (1:1). Kelompok MSM menerima suplemen protein berbasis susu (PBS), sinbiotik dan zat gizi mikro, sedangkan kelompok MO hanya menerima suplemen PBS. Parameter penelitian meliputi karakteristik subyek, populasi bakteri mikroflora (koloni Lactobacillus sp dan Bifidobacterium sp), respon imun (neutrofil, limfosit sekretori IgA dan IFN-) dan inflamasi (C-reactive protein dan Laju Endap Darah), asupan gizi (makro dan mikro), status gizi (berat badan, Indeks Masa Tubuh, lemak tubuh, masa lean (otot), hemoglobin, vitamin A serum dan seng serum), konversi apusan dahak, biakan dahak dan keadaan klinis (skor Karnofsky) diukur dan dikumpulkan saat awal (baseline), setelah 1, 2 dan 6 bulan menggunakan metode standar oleh tenaga...dst |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117444 |
| Appears in Collections: | DT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2011sup.pdf Restricted Access | Full text | 17.23 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.