Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117431
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSumardjo-
dc.contributor.advisorSlamet, R. Margono-
dc.contributor.advisorTjitropranoto, Prabowo-
dc.contributor.authorHamzens, Wildani Pingkan Suripurna-
dc.date.accessioned2023-05-10T03:56:11Z-
dc.date.available2023-05-10T03:56:11Z-
dc.date.issued2007-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117431-
dc.description.abstractPembangunan belum mampu mengubah secara nyata kebidupan nelayan yang secara turun temurun telah menjadikan usaha menangkap ikan di laut sebagai mata pencaharian utama untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Mutu sumber daya manusia nelayan masib rendah, ini dapat dilihat dari masib rendahnya penghasilan yang diperoleb dari basil usaha menangkap ikan di laut, sehingga rendah juga kemampuan nelayan memenuhi berbagai kebutuhan hidup, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis karakteristik individu nelayan dan faktor-faktor lingkungan, untuk melibat bagaimana bubungannya dengan kompetensi, serta untuk mengetahui faktor-faktor mana yang paling menentukan dalam membentuk kompetensi nelayan; (2) menguraikan dan menganalisis bagaimana kondisi mutu SDM nelayan berdasarkan: kompetensi, kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen, penghasilan, dan kemampuan memenuhi kebutuhan diri dan keluarga (kebutuhan hidup) dan (3) merumuskan strategi pengembangan mutu sumber daya manusia nelayan yang efektif. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik nelayan dicirikan dengan: (a) karakteristik individu: pendidikan rendah, nelayan pendatang, motivasi intrinsik untuk maju rendah, namun demikian, nelayan menghargai profesinya; (b) karakteristik usaha, yaitu: pola patron-klien (pemilik-pekerja-pemodal merangkap konsumen utama), alat tangkap bervariasi, pola bagi basil bervariasi, sebagian besar berpengalaman sebagai nelayan > 10 tahun, dan alasan utama menjadi nelayan karena berasal dari keluarga nelayan; Dukungan lingkungan terhadap terbentuknya kompetensi nelayan rendah; Faktor-faktor internal yang berbubungan dengan terbentuknya kompetensi adalah: (a) usia; (b) jumlah tanggungan; (c) pegeluaran setiap bulan dan (d) pengalaman sebagai nelayan, dan yang paling mempengaruhi terbentuknya kompetensi nelayan adalah pengalaman. Faktor ekstemal yang berbubungan dengan terbentuknya kompetensi nelayan adalah kelembagaan nelayan; (2) mutu sumber daya manusia nelayan masib rendah, diperlihatkan dengan: rendahnya kompetensi, rendahnya kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen, rendahnya penghasilan, dan rendahnya kemampuan memenuhi kebutuhan diri dan keluarga (kebutuhan hidup) dan (3) strategi pengembangan mutu sumber daya manusia nelayan dibagi atas: (a) strategi internal, dilakukan dengan cara penerapan inovasi sosial melalui kegiatan pendidikan non formal (penyuluhan) secara berkelanjutan dan (b) strategi ekstemal dengan cara meningkatkan berbagai dukungan lingkungan pada usaha nelayan, sesuai kebutuhan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengembangan mutum sumber daya manusia nelayan: kasus nelayan kecil di pangkalan pendaratan ikan muara angke Provinsi DKI Jakartaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordPengembangan Mutu SDM Nelayan, Kompetensi, Inovasi Sosial, Penyuluhan yang Berkelanjutan.id
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2007wps.pdf
  Restricted Access
Full text10.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.