Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117400
Title: Studi epidemiologi yang disebabkan oleh Chrysomya bezziana (Diptera : Calliphoridae) dan pengendaliannya menggunakan biolarvasida asal tanaman bengkuang (Pachyrhizus erosus)
Authors: Kesumawati, Upik Hadi
Wardhana, April Hari
Rahminiwati, Min
Wientarsih, Letje
Mustika, Aulia Andi
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Pengembangan obat herbal untuk hewan di Indonesia sangat pesat, salah satunya adalah obat untuk penanganan kasus miasis pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kejadian kasus dan pengobatan miasis, serta penyebaran lalat penyebab miasis fakultatif dan obligat di wilayah Kabupaten Bogor, menganalisis kandungan zat aktif dalam biji, batang, dan daun bengkuang, mengevaluasi aktivitas bioinsektisida dari ekstrak etanol biji, batang, dan daun bengkuang terhadap larva lalat Chrysomya bezziana agen penyebab miasis secara in vitro. Adapun ekstrak terbaik hasil uji in vitro sebagai biolarvasida dilanjutkan uji lapang (in vivo) dengan membuat formulasi sediaan dalam bentuk krim. Hasil uji pendahuluan dengan menggunakan kuisioner terstruktur di peternakan sapi perah Kunak Kabupaten Bogor didapatkan informasi bahwa kejadian miasis di daerah tersebut cukup tinggi, serta informasi penggunaan obat herbal yang bervariasi untuk kasus miasis di wilayah tersebut. Pemasangan trap pada peternakan tersebut juga berhasil menangkap lalat penyebab miasis primer dan sekunder, sehingga wilayah tersebut termasuk kategori rawan untuk terjangkitnya kasus miasis. Hasil uji fitokimia dari ketiga bagian tanaman menunjukkan bahwa ketiganya positif mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, dan polifenol. Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji bengkuang memiliki efikasi terbaik sebagai bioinsektisida pada larva instar satu, dua, dan tiga. Selanjutnya, ekstrak biji bengkuang dibuat sediaan dalam bentuk krim dan dilakuan pengujian in vivo pada hewan coba domba. Hasil pengujian in vivo menunjukkan bahwa krim biji bengkuang mampu membunuh larva instar satu dan dua sebanyak 100% dalam jangka waktu kurang dari 24 jam, serta mampu menekan pembentukan larva instar tiga menjadi pupa. Pada konsentrasi tertinggi (8%) mampu menyebabkan daya tetas menurun hingga 0%. Hasil pengujian kromatografi lapis tipis (KLT) membuktikan bahwa terdapat spot dengan nilai rf dan warna yang sama antara rotenon standar dengan ekstrak biji bengkuang, sehingga diduga terdapat senyawa rotenon pada ekstrak etanol biji bengkuang. Senyawa rotenon dalam biji begkuang diduga yang berperan sebagai biolarvasida miasis. Mekanisme kerja dari bahan aktif tanaman (rotenon) adalah dengan menghambat metabolisme energi yang terjadi di dalam mitokondria. Hasil dari penelitian ini secara keseluruhan dapat digunakan sebagai informasi awal tentang adanya kasus kejadian miasis dan keberadaan lalat vektor miasis di kabupaten Bogor, serta menghasilkan sediaan krim biji bengkuang sebagai alternatif pengobatan miasis di lapangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117400
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2017aam.pdf
  Restricted Access
Full text29.98 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.