Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117367
Title: Daging buah lerak (Sapindus rarak) bentuk mikropartikel sebagai pereduksi kolesterol dan antikoksidia pada ayam broiler
Authors: Astuti, Dewi Apri
Wina, Elizabeth
Sumiati
Setiyono, Agus
Pasaribu, Tiurma
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Sapindus rarak (lerak) merupakan salah satu tanaman lokal yang memiliki senyawa sekunder utama, saponin. Saponin memiliki sifat antimikroba, terutama terhadap jamur dan protozoa. Dalam mencegah penyakit pada unggas pada umumnya diberikan antibiotik sebagai imbuhan pakan. Pemberian antibiotik secara terus menerus akan menyebabkan residu dalam daging. Untuk menghindari residu antibiotik (termasuk antikoksidia) pada unggas dan untuk menekan biaya produksi diupayakan menggantinya dengan tanaman lerak (Sapindus rarak). Pada umumnya pemberian tanaman bentuk ekstrak membutuhkan biaya besar, sehingga pemberian S. rarak dilakukan dalam bentuk tepung ukuran mikropartikel. Penelitian pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel dan jenis pelarut terhadap kandungan saponin yang diekstrak dari mikropartikel Sapindus rarak (MSR) dan mengevaluasi aktivitas MSR pada ookista Eimeria tenella secara in vitro. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial (2 faktor dan 3 ulangan) untuk menganalisis kandungan saponin. Faktor pertama adalah jenis pelarut (70% metanol dan air), faktor kedua adalah ukuran MSR (75; 300; 600 μm). Uji in vitro dilakukan pada beberapa konsentrasi MSR dalam air (100-0.01mg mL-1), masing-masing dua ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan saponin tertinggi didapatkan pada MSR dengan ukuran mikropartikel 75 μm. Interaksi antara pelarut dan ukuran mikropartikel tidak berpengaruh signifikan pada kandungan saponin. Kandungan saponin MSR yang diekstraksi 70 % metanol (35.98 %) lebih tinggi dibandingkan yang diekstraksi menggunakan air (32.53 %) tetapi tidak berbeda nyata. Ukuran MSR 75 μm memiliki kandungan saponin yang lebih tinggi (43.52%) dibandingkan dengan ukuran partikel 300 dan 600 μm (37.54 % dan 21.71 %). MSR ukuran 75 μm dengan konsentrasi 1mg mL-1 air dapat menghambat sporulasi ookista E. tenella lebih dari 90 % secara in vitro. Kesimpulan penelitian adalah MSR ukuran 75 μm memiliki kemampuan untuk menghambat sporulasi Eimeria tenella. Penelitian kedua dilakukan untuk mengevaluasi MSR ukuran 75 μm dengan dosis dibuat tiga level, yaitu 1.25; 2.5; dan 5.0 g kg-1 ransum terhadap profil darah dan produktivitas ayam broiler yang diinfeksi E. tenella. Sebanyak 270 ekor ayam umur 1 hari dibagi kedalam 5 perlakuan dengan 6 ulangan (9 ekor/ulangan), dipelihara dalam kandang sistem litter selama 35 hari. Perlakuan terdiri atas: R1 (Ransum kontrol, tanpa koksidiostat, tanpa MSR; R2 (koksidiostat, tanpa MSR; R3 (MSR 1.25 g kg-1 ransum); R4 (MSR 2.5 g kg-1 ransum); R5 (MSR 5.0 g kg-1 ransum). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Pada umur 14 hari, semua ayam diinfeksi E. tenella dengan cara menaburkannya di atas litter sebanyak 15.000 ookista E. tenella m-2. Peubah yang diukur adalah kolesterol, HDL, LDL, trigliserida, profil darah, bobot badan, bobot karkas, bobot organ dalam, dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan MSR dapat menurunkan kolesterol, LDL, dan trigliserida, serta meningkatkan HDL serum darah. Kadar albumin dan IgY dalam darah, konsumsi..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117367
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2015tpa.pdf
  Restricted Access
Full text31.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.