Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117365
Title: Isolasi dan kriopreservasi Primordial Germ Cell (PGC) menggunakan krioprotektan DMSO untuk pembentukan germline chimera ayam gaok
Authors: Yusuf, Tuty Laswardi
Fahrudin, Mokhamad
Setiadi, Mohamad Agus
Kostaman, Tatan
Issue Date: 2013
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Ada sekitar 31 spesies ayam asli di Indonesia dan beberapa spesies sudah semakin berkurang populasinya. Populasi ayam gaok di Madura semakin berkurang dan hanya terdapat sekitar 2000 ekor, populasinya akan semakin berkurang jika tanpa adanya inovasi dalam aspek reproduksi. Meskipun pendekatan bioteknologi telah dikembangkan melalui isolasi dan kriopreservasi dari PGC, tetapi tingkat keberhasilan metode ini belum konsisten. PGC adalah sel embrio awal spermatozoa atau oosit, yang dikumpulkan selama tahap perkembangan embrio. Sel-sel ini dapat dibedakan dari sel-sel lain berdasarkan bentuk spesifik morfologinya. PGC berbentuk bulat, mempunyai diameter 14 sampai 19 mikron, mempunyai inti besar dan lemak rekratif di sitoplasmanya, PGC dapat dikoleksi dari darah embrio pada stadium 14 sampai 16. Ada beberapa metode yang dikenal untuk mengisolasi PGC, salah satu metode adalah dengan sentrifugasi menggunakan nycodenz. Metode ini relatif sederhana dan efisien untuk membekukan PGC di masa depan. Beberapa aspek dalam metode ini memerlukan studi lebih lanjut, termasuk isolasi dan koleksi PGC, serta konsentrasi krioprotektant optimal untuk pembekuan. Beberapa peneliti menggunakan krioprotektant DMSO untuk membekukan PGC di spesies unggas, karena DMSO menunjukkan toksisitan yang rendah. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan : 1. Isolasi dan koleksi PGC pada perkembangan embrio pada stadium 14-18. 2. Menggunakan konsentrasi DMSO (2.5%, 5% dan 10%) dalam medium untuk pembekuan PGC. 3. Transfer PGC ayam gaok segar dan beku ke embrio resipien (ayam White Leghorn) untuk pembentukan germline chimera. Penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi dari PGC ditandai dengan bentuk yang bulat, mempunyai inti besar yang tidak simetris, bagian luarnya tampak sebagai suatu cincin cerah di bawah membran sel. PGC dapat dengan mudah dibedakan dari sel darah merah, karena PGC mempunyai inti. Rataan jumlah PGC-sirkulasi dari koleksi sampel selama perkembangan embrio stadium 14 adalah 42.9, jumlah ini meningkat 51 sel PGC pada stadium 15. Jumlah PGC pada stadium 14 sampai 15 berbeda lebih tinggi daripada stadium16, 17 dan 18; yaitu 45 sampai 61sel dan 32.6 sampai 42.9 sel.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117365
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2013tko.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.