Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117360
Title: Dampak Kerjasama Perdagangan Indonesia-China terhadap Kinerja Perdagangan Pertanian Indonesia
Authors: Sinaga, Marulitua Bonar
Tambunan, Mangara
Hakim, Dedi Budiman
Jamilah
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kerjasama perdagangan Indonesia dengan China berdasarkan kerjasama CAFTA diimplementasikan dalam bentuk kebijakan penghapusan tarif impor antara Indonesia dengan China dan menyebabkan defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China. Fenomenal krisis ekonomi yang diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi China dan devaluasi Yuan menyebabkan nilai tukar Rupiah terhadap US$ mengalami depresiasi. Kondisi ini diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja perdagangan pertanian Indonesia. Tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis dampak penurunan pertumbuhan ekonomi China dan devaluasi Yuan serta kerjasama perdagangan Indonesia – China terhadap kinerja perdagangan pertanian Indonesia periode 1996-2013 dan (2) meramalkan dampak penurunan pertumbuhan ekonomi China dan devaluasi Yuan serta kerjasama perdagangan Indonesia – China terhadap kinerja perdagangan pertanian Indonesia periode 2016-2025. Penelitian menggunakan model sistem persamaan simultan dan diestimasi dengan metode 2 SLS. Model kinerja perdagangan pertanian dibangun atas 5 blok yaitu : (1) blok produksi, (2) blok tenaga kerja dan investasi, (3) blok harga, (4) blok konsumsi, dan (5) blok perdagangan, yang terdiri dari 23 persamaan struktural dan 23 persamaan identitas. Data yang digunakan adalah time series tahunan periode 1996-2013, dan dikelompokkan atas produk pangan, non pangan dan non pertanian. Simulasi model terdiri dari simulasi historis (periode 2006-2009 dan periode 2010-2013) dan simulasi peramalan (periode 2016-2025) sebanyak 28 skenario, diantaranya mencakup kebijakan penghapusan tarif impor, pertumbuhan ekonomi China, perubahan nilai tukar Yuan dan nilai tukar Rupiah terhadap US$, pengeluaran pemerintah dan suku bunga pinjaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penghapusan tarif impor sebagai bentuk implementasi kerjasama perdagangan Indonesia – China dalam kerangka kerjasama CAFTA (China ASEAN Free Trade Area) dapat meningkatkan aktivitas dan nilai perdagangan pertanian Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia dengan China mengalami defisit. Untuk produk pertanian, defisit neraca perdagangan terjadi pada produk pangan dan non pangan. Sementara untuk produk non pertanian, defisit neraca perdagangan semakin berkurang. PDB Indonesia meningkat namun PDB dari sektor pertanian mengalami penurunan. Pada kondisi krisis ekonomi yang diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi China berdampak terhadap penurunan permintaan impor China dan kinerja ekspor Indonesia ke China menurun. Jika PDB China menurun dan China melakukan devaluasi Yuan ketika tarif impor dihapuskan maka defisit neraca perdagangan Indonesia dengan China semakin besar baik pertanian maupun non pertanian. PDB Indonesia menurun terutama dari sektor non pertanian. Jika krisis ekonomi global berlangsung hingga tahun 2025, maka depresiasi Rupiah berdampak pada peningkatan neraca perdagangan produk pertanian baik pangan..dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117360
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2017jam.pdf
  Restricted Access
Fulltext64.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.