Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117124
Title: Strategi Pengembangan Agroindustri Rumput Laut di Kepulauan Seribu.
Authors: Hardjomidjojo, Hartrisari
Machfud
Setyaningsih, Dwi
Sudarwati, Wiwik
Issue Date: 2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Rumput laut merupakan tumbuhan laut bernilai ekonomi tinggi, yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Budi daya rumput laut telah menjadi mata pencaharian yang memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat pesisir. Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah penghasil rumput laut Eucheuma spinosum. Pengembangan agroindustri rumput laut difokuskan pada 4 pulau yaitu pulau Panggang, pulau Tidung, pulau Pari, dan pulau Lancang. Akan tetapi pengembangan agroindustri rumput laut tersebut belum memberikan peningkatan pendapatan bagi pembudidaya. Harga rumput laut yang rendah membuat pendapatan pembudidaya semakin kecil yang akhirnya menurunkan motivasi pembudidaya untuk melakukan aktivitas budidaya rumput laut. Akibatnya banyak pembudidaya yang meninggalkan budidaya rumput laut dan beralih mencari ikan di laut. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya rumput laut di Kepulauan Seribu. Tujuan tersebut dijabarkan ke dalam 3 tujuan khusus yaitu pertama, menentukan produk olahan rumput laut unggulan yang dapat dikembangkan di Kepulauan Seribu; kedua, mengevaluasi saluran pemasaran produk olahan agroindustri rumput laut di Kepulauan Seribu; ketiga, merumuskan strategi pengembangan agroindustri rumput laut di Kepulauan Seribu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, kuesioner dan pengumpulan dokumen terkait. Analisis data terdiri dari Metode Perbandingan Eksponensial dan fuzzy, evaluasi saluran pemasaran dan Analisis SWOT dengan berbagai scenario peningkatan pendapatan untuk menentukan strategi pengembangan agroindustri yang tepat. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi potensi dan peluang pengembangan agroindustri rumput laut, menentukan produk rumput laut unggulan di wilayah DKI Jakarta tepatnya di Kepulauan Seribu. Produk olahan rumput laut unggulan ditentukan berdasarkan 14 kriteria, diantaranya bahan baku, tenaga kerja, modal, sarana produksi, teknologi, manajemen usaha, dampak lingkungan, sosial budaya, pasar, nilai tambah, omzet, dan dampak perekonomian. Hasil pemilihan produk rumput laut unggulan diperoleh unprocessed food, yaitu rumput laut kering. Hasil pemilihan ini sesuai dengan kondisi rumput laut di Kepulauan Seribu saat ini. Jenis rumput laut yang dibudidayakan di Kepulauan Seribu yaitu jenis Eucheuma spinosum, merupakan jenis yang memiliki kandungan carrageenan yang tinggi dan cocok sebagai bahan baku industri maupun makanan. Akan tetapi, untuk saat ini Kepulauan Seribu belum bisa mengolah rumput laut menjadi carrageenan karena berbagai kendala salah satunya adalah infrastruktur kurang memadai. Oleh sebab itu hasil produksi rumput laut dipasarkan ke pengumpul dalam bentuk kering sebagai bahan baku industri. Rumput laut Kepulauan Seribu dipasarkan melalui 2 saluran pemasaran yaitu saluran ke-1 Pembudidaya–pengumpul–pedagang–eksportir di Surabaya dan saluran ke-2 Pembudidaya–pengumpul–eksportir PT.AJB Tangerang. Pemilihan saluran terbaik diperlukan untuk menilai saluran mana yang memiliki kontribusi yang besar terhadap margin. Hasil pemilihan menunjukkan bahwa saluran ke-2 dengan margin 35,7%, lebih kecil dibandingkan dengan margin saluran ke-1 sebesar 50%. Farmer share untuk saluran ke-2 sebesar 64,3% dan saluran ke-1 45%. Hal ini menunjukkan bahwa saluran ke-2 lebih efektif dibandingkan dengan saluran ke-1. Namun berdasarkan hasil evaluasi saluran pemasaran, meskipun saluran ke-2 merupakan saluran terbaik, akan tetapi keuntungan pembudidaya pada saluran ke-2 belum mencapai UMR Provinsi DKI Jakarta. Pengembangan agroindustri rumput laut di Kepulauan Seribu memerlukan strategi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kepulauan Seribu. Strategi tersebut dikembangkan dengan analisis SWOT, dan menghasilkan 6 strategi diantaranya adalah strategi 1 SO perluasan pemanfaatan area budi daya rumput laut, strategi 2 WO peningkatan mutu rumput laut, strategi 3 WO berupa investasi penyediaan alat pengering rumput laut, strategi 4 WO perluasan pasar online maupun offline, strategi 5 ST sosialisasi dan pelatihan budidaya rumput laut, dan strategi 6 WT sosialisasi dan pelatihan pasar dan pemasaran rumput laut. Scenario dikembangkan untuk mengetahui kemungkinan peningkatan pendapatan ke depannya. Terdapat 6 scenario dari strategi SO dan WO. Hasil simulasi scenario menunjukkan bahwa 4 skenario untuk strategi WO direkomendasikan untuk dilaksanakan karena menghasilkan persen profit positif yang artinya keuntungan pembudidaya lebih besar dari UMR DKI Jakarta. Road map pengembangan agroindustri rumput laut dibuat berdasarkan scenario terpilih. Untuk program jangka pendek digunakan strategi stabilitas dengan scenario terpilih yaitu Scenario 3 peningkatan mutu dengan perbaikan proses pasca panen, scenario 4 penyediaan teknologi pengering untuk meningkatkan mutu, scenario 5 Perluasan Pasar dengan pemasaran secara online. Program jangka panjang dengan strategi pertumbuhan yaitu scenario 6 sosialisasi dan pelatihan budidaya dan scenario 7 sosialisasi dan pelatihan pasar dan pemasaran.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117124
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover395.03 kBAdobe PDFView/Open
Disertasi 12 april 2023 final signed.pdf
  Restricted Access
Fulltext11.52 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.