Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116980
Title: Model Manajemen Perubahan Strategis Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia
Authors: Maarif, M. Syamsul
Syaukat, Yusman
Beik, Irfan Syauqi
Sopia Jas, Walneg
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai salah satu lembaga keuangan yang mulai berdiri dan beroperasi di Indonesia sejak tahun 1990 telah mengalami berbagai kompleksitas permasalahan dan tantangan yang tidak sedikit. Permasalahan BPRS dimulai dari berbagai kondisi internal yang masih menjadi beban serta tekanan faktor eksternal yang sangat menghantui, antara lain tidak adanya regulasi pemerintah yang tegas dalam hal segmentasi pasar dimana BPRS secara langsung bersaing tanpa batas dengan semua lembaga keuangan baik bank maupun non bank, munculnya lembaga fintek baik konvensional maupun syariah, adanya disrupsi teknologi yang memperkenalkan digital banking dan banking 4.0 bahkan disrupsi pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia. Beberapa kondisi itulah yang melatar belakangi penelitian ini, dimana BPRS sangat memerlukan model manajemen perubahan yang dapat dijadikan referensi agar BPRS dapat tumbuh berkesinambungan di masa yang akan datang dalam situasi perekonomian makro yang penuh goncangan tak terduga. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi kondisi internal, kondisi eksternal, model bisnis, proses bisnis dan praktik manajemen perubahan pada BPRS di Indonesia saat ini, 2) Menganalisis kompleksitas problematika BPRS di Indonesia saat ini beserta elemen sensitifnya melalui pendekatan gambaran yang terstruktur, dan 3) Merancang bangun model manajemen perubahan BPRS di Indonesia untuk menghasilkan model bisnis yang kompetitif dan inovatif terhadap persaingan, serta adaptif terhadap disrupsi teknologi dan guncangan ekonomi. Penelitian dilakukan di wilayah Jabodetabek dan kota besar di pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung, Semarang dan Yogyakarta dengan melibatkan manajemen dan level manajerial pada BPR Syariah sebagai pelaku industri perbankan syariah. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2021 sampai dengan Juni 2022. Data penelitian diperoleh melalui data primer serta data sekunder dengan melakukan studi kepustakaan dari berbagai sumber. Tipe penelitian menggunakan mixed method yaitu penelitian secara kualitatif (eksploratif) yang dikombinasikan pendekatan kuantitatif. Metodologi penelitian menggunakan metode; 1) analisis situasional BPRS di Indonesia yang beraset lebih dari Rp10 miliar dan telah menjalankan usahanya lebih dari 5 tahun (pemilihan jumlah sampel secara purposive sampling); 2) identifikasi permasalahan menggunakan Soft System Methodology (SSM); 3) penentuan hierarki dan strategi prioritas menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) dan sintesis permodelan menggunakan ISM. Berdasarkan analisis deskriptif, secara internal BPRS menghadapi masalah SDI dan teknologi. Secara eksternal persoalan yang dihadapi adalah disrupsi pandemik, disrupsi teknologi, keberpihakan regulasi serta kompetisi yang sangat ketat dan cenderung tidak sehat. Model bisnis dan proses bisnis BPRS dikatakan masih sama dengan penawaran lembaga bank atau non bank lainnya. Berdasarkan hasil analisis kompleksitas problematika BPRS dengan menggunakan metoda SSM diperoleh situasi problematik BPRS yaitu disrupsi teknologi, market share rendah dan tidak mampu beradaptasi, likuiditas dan permodalan yang rendah, disrupsi pandemi, SDI yang kurang mampu bersaing, aturan segmentasi pasar yang masih belum jelas dan tidak adanya diferensiasi produk/layanan yang unik. Berdasarkan hasil analisis Fuzzy AHP didapatkan faktor yang paling berpengaruh dalam model manajemen perubahan strategis BPRS adalah komitmen pengusaha atau pemegang saham dengan bobot penilaian responden 0,418 paling tinggi dari 3 faktor penting lainnya. Sedangkan strategi yang paling utama adalah memperkuat kebijakan dan regulasi kelembagaan BPRS dengan nilai bobot 0,303 paling tinggi dari 4 alternatif strategi lainnya. Berdasarkan hasil analisis ISM menunjukkan bahwa lembaga atau kelompok yang terpengaruh (terkena dampak) adalah pemegang saham dan regulator, pada elemen program yang paling dibutuhkan yaitu komitmen dan visi bersama antara pemegang saham dan manajemen pengurus. Kendala utama yang dihadapi dalam implementasi model literasi syariah yang masih rendah. Kemudian perubahan yang mungkin untuk dilakukan adalah perubahan mindset, skillset dan toolset serta inovasi produk atau pelayanan yang memiliki keunikan syariah sebagai driver power. Tujuan program yang paling utama yaitu inovasi produk berbasis syariah sebagai kebutuhan mendesak yang harus dilakukan oleh BPRS. Hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan ini yaitu pengembangan sistem terkait perubahan. Peran kelembagaan pada proses model manajemen perubahan strategis BPRS di Indonesia menjadi sangat penting, lembaga atau kelompok terlibat yang paling penting adalah regulator sebagai driver power. Tolak ukur keberhasilan kebijakan pada model ini adalah keberpihakan kebijakan yang mendukung berkembangnya ekosistem usaha syariah mikro.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116980
Appears in Collections:DT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Lembar Pernyataan,Abstrak,Lembar Pengesahan,Prakata, dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover1.15 MBAdobe PDFView/Open
K16190031_Walneg Sopia Jas.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.7 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.