Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116826
Title: Analisis Determinan Pemilihan Pola Contract Farming dan Efisiensi Usahaternak Ayam Broiler di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Authors: Daryanto, Arief
Kariyasa, Ketut
Syaukat, Yusman
Nuryartono, Nunung
Sehabudin, Ujang
Issue Date: 2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Industri ayam broiler nasional merupakan jenis industri peternakan dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan industri ternak lainnya. Pesatnya pertumbuhan industri ayam broiler karena proses produksi yang relatif cepat, tidak memerlukan lahan yang relatif luas, teknologi budidaya telah tersedia, pasar terbuka, dan harga daging ayam broiler lebih murah dibandingkan dengan harga daging ternak lainnya. Struktur industri ayam broiler yang bersifat oligopoly menyebabkan perusahaan memiliki bargaining position yang kuat dibandingkan dengan peternak. Industri ayam broiler memiliki risiko produksi yang besar, di samping juga risiko harga, baik harga input maupun harga output. Salah satu upaya untuk mengatasi kondisi tersebut adalah melalui contract farming (CF) antara perusahaan peternakan dengan peternak. Penelitian bertujuan untuk: (1) menganalis determinan yang memengaruhi peternak memilih pola Perusahaan Inti Rakyat (PIR) atau Makloon, (2) menganalisis pendapatan dan efisiensi usahaternak ayam broiler, dan (3) mengiden-tifikasi persepsi peternak terhadap pelaksanaan CF usahaternak ayam broiler pada pola PIR dan Makloon. Kebaruan penelitian ini adalah: (1) disagregasi variabel pakan sebagai variabel explanatory dalam model Cobb-Douglas Production Stochastic Frontier (CDPSF) menjadi pakan starter dan pakan finisher sehingga dapat diketahui kontribusi dari masing-masing jenis pakan terhadap produksi ayam broiler, (2) dapat menentukan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan memilih pola contract farming, dan (3) periode produksi yang dianalisis adalah dalam setahun, yaitu enam periode pada pola PIR dan lima periode pada pola Makloon sehingga dapat diketahui variabilitas kinerja usahaternak antar periode. Penelitian menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder mencakup data panel produksi ayam broiler dari 30 peternak selama enam periode produksi pada pola PIR dan lima periode pada pola Makloon yang diperoleh dari perusahaan PT. X (pola PIR) dan PT. Y (pola Makloon). Data primer diperoleh dari pengamatan lapangan dan wawancara dengan responden peternak pola PIR dan pola Makloon, masing-masing berjumlah 30 peternak untuk mengetahui proses budidaya ayam broiler yaitu penggunaan sarana produksi, kendala yang dihadapi, dan persepsi terhadap pelaksanaan CF. Analisis menggunakan model Logit untuk menjawab tujuan pertama, model CDPSF untuk tujuan kedua, dan statistik deskriptif untuk tujuan ketiga. Hasil analisis menunjukkan bahwa determinan yang signifikan memengaruhi keputusan memilih pola PIR adalah pendapatan usahaternak dan populasi ternak. Ini berarti jika pendapatan usahaternak semakin besar, peternak cenderung memilih pola PIR, sebaliknya semakin besar populasi ternak, peternak cenderung memilih pola Makloon. Pakan merupakan biaya terbesar usahaternak pada kedua pola. Unit cost usahaternak pola PIR lebih besar daripada pola Makloon, namun pendapatan usahaternak pola PIR lebih besar daripada pola Makloon. Komponen pendapatan yang bersumber dari insentif kinerja Feed Convertion Ratio (FCR) dan insentif deplesi pada pola PIR lebih besar daripada pola Makloon, dan juga pada pola PIR terdapat tambahan insentif harga pasar ketika harga pasar lebih tinggi dari harga kontrak. Pada kedua pola, Day Old Chick (DOC) dan pakan finisher merupakan faktor yang signifikan memengaruhi produksi ayam broiler. Pada pola Makloon, pakan starter berpengaruh signifikan, sedangkan pada pola PIR tidak berpengaruh. Respon produksi terhadap perubahan pakan finisher lebih besar daripada pakan starter pada kedua pola. Umur, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh signifikan terhadap inefisiensi teknis usahaternak pada pola Makloon, sedangkan pada pola PIR tidak berpengaruh. Efisiensi teknis dan ekonomis usahaternak ayam broiler pola PIR lebih baik dibandingkan dengan pola Makloon. Jaminan pasokan sarana produksi dan pemasaran merupakan manfaat utama CF pada kedua pola, sedangkan keterlambatan kedatangan sarana produksi utama, pembayaran insentif kinerja, dan terbatasnya frekuensi bimbingan teknis merupakan kendala manfaat CF bagi usahaternak ayam broiler.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116826
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover1.91 MBAdobe PDFView/Open
FINAL DISERTASI UJANG.pdf
  Restricted Access
Fulltext16.14 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_UJANG.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.