Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116825
Title: Daya Saing dan Perdagangan Produk Pertanian di Intra-Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) : Implikasi bagi Indonesia.
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Syaukat, Yusman
Widyastutik
Simanullang, Endang Sari
Issue Date: 2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai perjanjian perdagangan regional terbesar secara global berperan dalam perdagangan produk pertanian. Pangsa pasar yang rendah menunjukkan bahwa negara-negara di intra-RCEP perlu mempersiapkan produk pertanian yang kompetitif. Aliran perdagangan produk pertanian melalui ekspor dan impor berpotensi meningkat dengan kondisi geografis negara-negara RCEP yang berdekatan. Berbagai faktor diduga memengaruhi ekspor dan impor produk pertanian. Indonesia sebagai salah satu negara anggota dan penggagas perjanjian RCEP memiliki produk pertanian yang potensial untuk diekspor ke intra-RCEP yaitu minyak sawit (HS 151190). Berbagai faktor diduga memengaruhi ekspor minyak sawit (HS 151190) Indonesia ke intra-RCEP. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya saing produk pertanian, efek spasial, faktor-faktor yang memengaruhi ekspor maupun impor produk pertanian dan faktor-faktor yang memengaruhi ekspor minyak sawit (HS 151190) Indonesia ke intra-RCEP. Hasil analisis daya saing produk pertanian di intra-RCEP menunjukkan produk-produk pertanian dengan indeks daya saing yang kompetitif adalah susu (HS 04) di Selandia Baru, daging (HS 02) di Australia, dan minyak nabati (HS 15) di Indonesia dan Malaysia. Hasil analisis efek spasial ekspor dan impor produk pertanian menunjukkan negara-negara di intra-RCEP memiliki efek spasial sehingga terdapat interaksi ekspor dan impor produk pertanian diantara negara-negara intra-RCEP yang berdekatan secara geografis. Negara yang terpusat secara geografis melaksanakan kegiatan ekspor dan impor produk pertanian di intra-RCEP adalah China. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor produk pertanian di intra-RCEP berdasarkan negara yaitu: PDB riil per kapita (seluruh negara kecuali China, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru); nilai tukar riil (Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam); keterbukaan perdagangan (seluruh negara); Liner Shipping Connectivity Index (LSCI) (Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam); dan pertumbuhan penduduk (Philipina). Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap impor produk pertanian di intra-RCEP berdasarkan negara yaitu: PDB riil per kapita (seluruh negara); keterbukaan perdagangan (seluruh negara); Foreign Direct Investment atau FDI (Jepang dan Korea Selatan); dan eektivitas pemerintahan (China, Jepang, Kamboja, Laos, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam). Hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor minyak sawit (HS 151190) Indonesia ke intra-RCEP adalah PDB riil per kapita, Liner Shipping Connectivity Index (LSCI) dan Coverage Ratio Sanitary and Phytosanitary (SPS). Implikasi kebijakan bagi Indonesia terdiri atas: Pertama, pengembangan daya saing produk pertanian yang kompetitif melalui pemanfaatan skema preferensi yang diatur dalam perjanjian RCEP, menargetkan pasar RCEP sebagai tujuan ekspor produk pertanian, penghapusan hambatan perdagangan produk pertanian dan pemanfaatan aturan asal atau Surat Keterangan Asal (SKA) yang berlaku di seluruh negara intra-RCEP; kedua, kebijakan satu peta ekspor dan impor produk pertanian Indonesia ke dan dari negara-negara di intra-RCEP; ketiga, kebijakan pelaksanaan RCEP pada sektor pertanian Indonesia dalam jangka panjang, menjaga pertumbuhan nilai tukar, meningkatkan akses pasar dan peningkatan kuantitas pelayanan pengiriman kapal dan kualitas pelayanan pelabuhan maupun transportasi laut serta pembangunan infrastruktur laut; dan keempat, kebijakan penetapan produk minyak sawit RPO (HS 151190) Indonesia yang memenuhi persyaratan Sanitary dan Phytosanitary (SPS) negara-negara pengimpor di intra-RCEP, pemanfaatan konsultasi teknis tentang aturan SPS dan perbaikan infrastruktur laut. Saran penelitian selanjutnya adalah identifikasi berdasarkan sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian; dimensi waktu penelitian setelah pemberlakuan perjanjian RCEP (Entered into force) sebagai periode penelitian; keikutsertaan negara-negara non anggota RCEP yang memiliki potensi ekspor dan impor produk pertanian serta kedekatan jarak geografis sebagai unit analisis; dan dampak kebijakan SPS terhadap ekspor produk pertanian unggulan Indonesia lainnya selain minyak sawit RPO (HS 151190) ke intra-RCEP.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116825
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_ ENDANG SARI SIMANULLANG_FEM_FINAL-2.pdf
  Restricted Access
Cover459.13 kBAdobe PDFView/Open
DISERTASI ENDANG SARI SIMANULLANG_FEM_FINAL.pdf
  Restricted Access
Fulltext19.26 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_ ENDANG SARI SIMANULLANG_FEM_FINAL.pdf
  Restricted Access
Lampiran411.8 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.