Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116773
Title: Karakteristik dan Daya Tahan Spermatozoa dari Beberapa Rumpun Kambing Unggul Terhadap Proses Pembekuan
Authors: Purwantara, Bambang
Yudi
Yuska, Dian Aulia Tri
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Inseminasi buatan (IB) merupakan salah satu teknologi dalam program pemuliaan untuk meningkatkan mutu genetik dan populasi ternak dengan mengoptimalkan pejantan unggul. Aplikasi IB telah dilakukan pada sapi, kerbau dan ruminansia kecil (domba dan kambing). Keberhasilan IB menggunakan semen beku pada kambing masih cukup bervariasi, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kualitas semen yang digunakan. Kualitas semen yang baik ditandai antara lain oleh motilitas dan viabilitas tinggi, keutuhan membran plasma, akrosom dan kromatin tinggi, dan abnormalitas morfologi spermatozoa rendah. Kualitas semen setiap pejantan dipengaruhi oleh rumpun, sehingga setiap rumpun akan menghasilkan karakteristik semen yang berbeda. Proses pembekuan semen selain itu juga, memengaruhi kualitas semen. Proses pembekuan semen memerlukan proses yang cukup panjang, dimulai dari penampungan semen, pengenceran, ekuilibrasi, hingga kriopreservasi. Kemampuan spermatozoa untuk dapat bertahan selama proses pembekuan disebut freezing capability. Evaluasi kualitas spermatozoa pada setiap tahapan proses pembekuan selama proses pembuatan semen beku biasanya dilakukan di balai IB. Penelitian ini oleh karena itu, mengevaluasi karakteristik semen dari beberapa rumpun kambing, yaitu kambing Saanen, Senduro dan Peranakan Etawa (PE) pada setiap tahapan proses pembekuan, serta mengkaji daya tahan spermatozoa terhadap pembekuan (freezing capability). Semen dikoleksi menggunakan vagina buatan dari dua ekor kambing pejantan dari masing-masing rumpun kambing Saanen, Senduro dan Peranakan Etawa (PE). Semen segar dari masing-masing kambing pejantan dianalisis secara makroskopis, berupa volume, warna, konsistensi, dan pH. Evaluasi mikroskopis untuk variabel konsentrasi spernatozoa hanya diamati pada semen segar, sedangkan motilitas (total dan progresif, serta variabel kinematik meliputi VAP, VSL, dan VCL), viabilitas, keutuhan membran plasma, keutuhan akrosom, dan abnormalitas spermatozoa dievaluasi secara berturut-turut menggunakan CASA, pewarnaan eosin-nigrosin, HOST, pewarnaan trypan blue-giemsa dan pewarnaan william pada semen segar, cair dan beku. Freezing capability spermatozoa dianalisis berdasarkan nilai recovery rate spermatozoa pada masing-masing rumpun kambing pejantan. Recovery rate kemampuan pemulihan spermatozoa setelah pembekuan dengan membandingkan persentase spermatozoa motil pada semen segar dengan post thawing. Hasil penelitian menunjukkan semen segar mempunyai volume berkisar 1,12 mL hingga 1,81 mL, pH 6,60 hingga 6,82, konsistensi pekat dan warna putih susu, krem hingga kuning. Berdasarkan variabel makroskopik, volume semen segar Kambing Senduro (1,81±0,26 mL) nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan kambing Saanen (1,12±0,16 mL). Semua variabel yang diuji secara mikroskopik, tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata (P>0,05) terhadap kualitas semen segar kambing Saanen, Senduro dan PE. Kualitas semen beku berupa motilitas total dan progresif, VAP, VCL, TAU dan abnormalitas spermatozoa berbeda nyata (P<0,05) antar rumpun kambing pejantan. Motilitas total dan motilitas progresif semen beku kambing PE (61,00±0,57% dan 43,17±0,37%) nyata lebih tinggi dari Saanen (58,47±0,66% dan 42,83±1,34%) dan Senduro (58,40±0,54% dan 41,70±0,43%). Variabel VAP, dan VCL semen beku kambing PE (62,68±2,71 μm/detik dan 111,15±5,19 μm/detik) nyata lebih tinggi dibandingkan Saanen (62,22±2,97 μm/detik dan 90,69±6,29 μm/detik) dan Senduro (54,88±2,01 μm/detik dan 79,88±5,27 μm/detik). Nilai TAU semen beku Senduro (77,66±0,35%) nyata lebih tinggi (P<0,05) dari PE (77,33±0,43%) dan Saanen (75,92±0,54%). Nilai abnormalitas semen beku kambing PE (9,20±0,06%) nyata lebih tinggi dari Senduro (8,77±0,09%). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan (P<0,05) pada viabilitas spermatozoa dari semen segar ke semen cair. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan abnormalitas spermatozoa dari semen cair ke semen beku dan dari semen segar ke beku antara rumpun kambing. Penurunan viabilitas spermatozoa dari semen segar ke semen cair kambing Saanen (2,31±1,67%) nyata lebih rendah (P<0,05) dari Senduro (8,27±1,39%). Peningkatan abnormalitas spermatozoa kambing Senduro dari semen cair ke semen beku dan dari semen segar ke semen beku (2,28±0,15% dan 4,44±0,10%) lebih rendah (P<0,05) pada kambing PE (4,44±0,10% dan 4,76±1,10%). Nilai Recovery Rate (RR) tidak menunjukkan perbedaan nyata (P>0,05) antar rumpun kambing pejantan. Nilai RR yang didapatkan pada penelitian ini berkisar antara 58,90±0,88% hingga 55,44±1,01%. Semen segar dari rumpun kambing Saanen, Senduro dan PE berdasarkan variabel yang diuji, selama penelitian cukup baik dan layak untuk dibekukan. Kualitas semen cair menunjukkan adanya perbedaan nyata di antara rumpun kambing pada variabel motilitas total dan viabilitas. Kualitas semen beku menunjukkan adanya perbedaan nyata antar rumpun kambing pada variabel motilitas total, motilitas progresif, VAP, VCL, TAU dan abnormalitas spermatozoa. Penurunan kualitas semen menunjukkan perbedaan nyata pada variabel viabilitas serta terjadi peningkatan abnormalitas spermatozoa. Freezing capability berdasarkan variabel recovery rate tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata di antara rumpun kambing, dan semen dari semua kambing yang diuji mempunyai freezing capability baik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116773
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Dian Aulia Tri Yuska (B352190061).pdf
  Restricted Access
Cover508.67 kBAdobe PDFView/Open
Full Text_Dian Aulia Tri Yuska (B352190061).pdf
  Restricted Access
Fulltext1.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.