Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116634
Title: Pelemahan Gerakan Petani dalam Praksis Penguasaan Lahan di Telukjambe Karawang
Other Titles: Weakening of the Peasant Movement in the Land Tenure Praxis in West Telukjambe, Karawang
Authors: Soetarto, Endriatmo
Katrina Pandjaitan, Nurmala
Satria, Arif
Renita Abbas, Ria
Issue Date: 3-Feb-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Beberapa studi menunjukkan adanya Praksis akuisisi (perampasan) lahan menjadi ancaman akan hilangnya akses lahan bagi petani sehingga menimbulkan aksi solidaritas untuk membentuk gerakan perlawanan. Dalam gerakan perlawanan petani pada daerah yang mengalami akuisisi lahan oleh korporasi terkadang ada yang berakhir dengan keberhasilan dan ada pula yang mengalami kegagalan. Terjadinya kegagalan dalam gerakan perlawanan petani dalam memperjuangkan lahannya lebih besar disebabkan oleh adanya pengaruh struktural yang bersifat makro dan juga pengaruh internal gerakan itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan; 1) trajektori dan mekanisme penguasaan lahan petani tiga desa di Telukjambe Barat, 2) dinamika gerakan petani tiga desa di Telukjambe Barat, 3) distribusi dan peran aktor dalam dinamika gerakan petani, 4) proses pelemahan gerakan petani tiga desa di Telukjambe Barat. Penelitian ini dilakukan di lahan tiga desa (Desa Wanasari, Wanakerta dan Margamulya) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif melalui data primer yakni observasi, FGD dan wawancara mendalam, serta data sekunder dari dokumen. Analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuisisi lahan di Telukjambe Barat Kabupaten Karawang sangat berkaitan dengan sejarah panjang masa lalu yakni dari mulai era kolonialisme hingga era reformasi. Terutama sejak Karawang mulai menjadi kawasan industri dan berada dalam sistem kapitalisme global melalui strategi kebijakan Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang berimplikasi pada permintaan tanah untuk kepentingan industri dan infrastruktur oleh pihak korporasi. Implikasi tersebut menimbulkan konflik lahan karena adanya tindakan akuisisi lahan terhadap lahan-lahan petani seperti yang terjadi di lahan tiga desa (Wanasari, Wanakerta dan Margamulya). Proses penguasaan lahan petani oleh pihak korporasi di lahan tiga desa di Telukjambe Barat berlangsung dengan mekanisme berupa adanya privatisasi lahan yaitu dengan melakukan tindakan manipulasi dokumen kepemilikan tanah yang dikuatkan oleh proses deregulasi dari serangkaian Undang-undang serta kebijakan pemerintah secara terstruktur. Selain itu distribusi aset oleh negara juga turut memberi ruang terbuka bagi pihak korporasi untuk menguasai lahan milik masyarakat pada tiga desa sebagai areal pembangunan kawasan industri. Kontestasi penguasaan lahan antara pihak petani dan korporasi tersebut berlangsung secara terbuka sejak petani mulai melakukan aksi solidaritas untuk memperjuangkan lahannya melalui gerakan perlawanan yang didukung oleh pihak luar non petani atau LSM /NGO. Dinamika gerakan perlawanan petani tiga desa di Telukjambe Barat dapat dilihat dari adanya beberapa tahapan gerakan. yaitu tahap kemunculan gerakan, tahap koalisi gerakan dan tahap birokratisasi. Pengaruh distribusi dan peran aktor atau agen sangat mempengaruhi gerakan perlawanan dimana beberapa aktor seperti petani yang dibantu oleh pihak NGO berusaha untuk memperjuangkan lahan petani yang telah diakuisisi secara sepihak oleh korporasi. Berbagai upaya aksi dilakukan oleh petani dan NGO secara bersama-sama namun dilemahkan oleh kekuatan korporasi yang mendapat dukungan besar dari negara (pemerintah lokal). Pelemahan gerakan perlawanan sangat dipengaruhi oleh adanya peran struktur dan agensi dari setiap aktor atau agen. Hal ini terindikasi karena adanya pengaruh struktur yang lebih besar yakni kemampuan korporasi dan negara baik dari segi aturan (rules) dan sumberdaya (resources) yang dapat menekan (constrain) dan memampukan (enabling) dalam menghadapi kelompok gerakan perlawanan petani. Sedangkan dari sisi kelompok gerakan petani mengalami peluruhan atau pelemahan karena struktur gerakan yang awalnya dibangun dengan norma dan nilai kebersamaan serta rasa solidaritas namun akhirnya menurun, begitu pun juga common platform yang berkurang karena adanya pengaruh agensi aktor dalam kelompok gerakan. Gerakan petani melemah karena pengaruh aktor-aktor yang bertindak tidak lagi mengikuti semangat perjuangan. Struktur gerakan yang awalnya dibangun dengan rasa solidaritas yang kuat, akhirnya melemah karena adanya aktor-aktor yang memanfaatkan gerakan tani untuk memenuhi kepentingannya, atau dengan kata lain, adanya aktor-aktor amfibi. Semua langkah dan taktik yang diambil oleh kelompok gerakan tani tidak bisa lebih efektif karena aktor-aktor amfibi ini berperan dalam pertukaran kepentingan yang lebih berorientasi bisnis dan politik, sehingga menyamarkan orientasi sebenarnya dari gerakan tani itu sendiri. Faktor pelemahan gerakan petani tiga desa di Telukjambe Barat dapat diihat dari dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Beberapa faktor eksternal adalah aspek legalitas, distribusi aset oleh negara, dan adanya aparat militer, premanisme dan mafia tanah. Sedangkan faktor internal terjadinya pelemahan gerakan adalah longgarnya ikatan sosial dalam kelompok gerakan petani, tidak adanya kepemimpinan yang tunggal, motivasi kelompok petani dalam melakukan gerakan perlawanan hanya diorganisir oleh kelompok gerakan dari luar, tidak adanya jalur negosiasi yang kuat serta adanya kepentingan lain yang ikut menempel dalam gerakan perlawanan petani. Kondisi pelemahan gerakan petani ini akhirnya berada pada tahap terjadinya kemunduran atau deklinasi gerakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116634
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover3.87 MBAdobe PDFView/Open
I363160091_Ria Renita Abbas.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.87 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran3.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.