Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116379
Title: Asupan Serat Pangan pada Penduduk Dewasa di Indonesia
Other Titles: Dietary Fiber Intake in Indonesian's Adult Population
Authors: Briawan, Dodik
Listiaty, Siti Faradhila
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Penyakit yang erat kaitannya pada kelompok usia dewasa adalah penyakit yang tidak menular. Serat makanan memiliki manfaat bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Penelitian ini bertujuan menganalisis asupan serat pangan pada penduduk dewasa di Indonesia. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan data sekunder Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014 dengan total subjek sebanyak 75.579 orang dewasa. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata asupan serat penduduk dewasa Indonesia sebanyak 5,7±1,0g. Tingkat kecukupan serat pada subjek dengan kategori kurang sebanyak 98,6%. Rata-rata asupan serat tertinggi pada kelompok serealia (1,2±1,0 g/kap/hari). Selain itu, asupan serat berdasarkan kelompok pangan yaitu buah lainnya 0,8±4,6g/kap/hari; sayuran lainnya 0,8±0,9g/kap/hari; bumbu dan minuman 0,6±0,3g/kap/hari; umbi-umbian 0,6±4,6g/kap/hari; biji, kacang, dan polong 0,6±1,0 g/kap/hari. Rata-rata asupan serat lebih tinggi pada subjek di pedesaan, lebih tinggi pada laki-laki, lebih tinggi pada subjek dengan besar keluarga kecil, lebih tinggi pada subjek bekerja, dan lebih tinggi pada status ekonomi terbawah. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa asupan serat dan tingkat kecukupan memiliki perbedaan yang nyata (p<0,05) berdasarkan klasifikasi wilayah, jenis kelamin, usia, status pekerjaan, dan status ekonomi.Walaupun demikian, asupan serat dan tingkat kecukupan tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan subjek yang memiliki jumlah anggota rumah tangga.
Diseases closely related to the adult age group include non-communicable diseases. Dietary fiber has health benefits when consumed in sufficient quantities. This study aims to analyze dietary fiber intake in Indonesian’s adult population. The research design was quantitative descriptive used secondary data from the Individual Food Consumption Survey (IFCS) 2014 with a total of 75,579 adults. Results of this study indicate the average fiber intake of the Indonesian adult population was 5.7±1.0g. The level of fiber adequacy in subjects with fewer categories was 98.6%. The highest average fiber intake was in the cereals group (1.2±1.0g). Moreover, fiber intake based on food group, that was other fruits 0.8±4.6g/cap/day; other vegetables 0.8±0.9g/cap/day; spices, condiments, and baverages 0.6±0.3g/cap/day; white roots and tubers 0.6±4.6g/cap/day; legumes, nuts, and seeds 0.6±1.0g/cap/day. The average fiber intake was higher in rural areas, higher in men, higher in subjects with small family sizes, higher in working subjects, and higher in the lowest economic status. Statistical test results showed consumption, fiber intake, and adequacy levels differed significantly (p<0.05) based on regional classification, gender, age, employment status, and economic status. However, fiber intake and adequacy levels did not differ significantly with subjects who had a number of household members.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116379
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, abstrak, daftar isi.pdf
  Restricted Access
Cover541.67 kBAdobe PDFView/Open
Fulltext.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.08 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran411.12 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.