Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116235
Title: PENGGUNAAN ALAT PASSIVE ACOUSTIC MONITORING (PAM) DALAM PENELITIAN KOMUNITAS BURUNG DI KAMPUS IPB DRAMAGA BOGOR (The Use of Passive Acoustic Monitoring Device for Bird Community Study in IPB Dramaga Campus, Bogor)
LAPORAN KEMAJUAN
Authors: Mulyani, Yeni A.
Rinaldi, Dones
Raiyardhi, Yaumud
Issue Date: 2022
Abstract: Burung merupakan salah satu kelompok satwa liar yang paling banyak diteliti dibandingkan dengan satwa liar lainnya. Hal tersebut antara lain karena burung mudah dijumpai dibandingkan satwa lainnya. Burung dapat dijumpai di berbagai tipe habitat dan umumnya aktif pada siang hari (diurnal). Sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan juga membuat burung sebagai indikator yang baik bagi kualitas suatu habitat (Mardiastuti et al 2014). Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan akan fasilitas bagi manusia telah membuat semakin banyak habitat alami yang dikonversi menjadi penggunaan lain,termasuk meningkatnya wilayah urban. Penelitian-penelitian terdahulu tentang burung di wilayah urban menunjukkan bahwa habitat urban berpotensi menjadi habitat penting bagi pelestarian burung baik burung penetap maupun burung migrasi. Meningkatnya bangunan dan infrastruktur di habitat urban juga telah mempengaruhi kelestarian jangka panjang dari komunitas burung (van Balen et al 1986; Isaksson 2018). Lanskap wilayah urban bervariasi: ada yang didominasi oleh pepohonan, semak, taman, maupun bangunan bahkan jalan raya. Perbedaan tutupan lahan di wilayah urban berpengaruh terhadap komunitas burung yang memanfaatkannya (Mulyani et al. 2013; Desantoro et al. 2020)). Studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa burung di habitat urban dipengaruhi pula oleh kebisingan akibat lalu lintas dan bahwa keanekaragaman burung bervariasi antar lokasi dengan tingkat kebisingan yang berbeda (Parris dan Schneider 2009; Syaqina 2017; Haryadi 2016). Metode titik hitung atau point count merupakan salah satu metode survei burung yang banyak digunakan pada studi-studi tentang komunitas burung di Indonesia, termasuk studi tentang komunitas burung di wilayah urban. Metode-metode konvensional seperti titik hitung atau transek yang juga menggunakan deteksi suara untuk mencatat burung yang hadir memiliki kelemahan jika diterapkan di wilayah urban, karena suara burung mungkin terhalang oleh kebisingan. Hadirnya teknologi Passive Acoustic Monitoring (PAM) membuka kemungkinan perekaman suara selama periode waktu tertentu untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Alat perekam suara dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang ekologi dan konservasi, serta dapat memonitor lanskap melalui soundscape. Spesies-spesies yang kriptik atau tersembunyi dapat dideteksi dan dipelajari dengan lebih mudah secara terus menerus. Walaupun demikian, pengkombinasian antara perekaman suara dengan observasi langsung akan memberikan hasil yang terbaik. dst ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116235
Appears in Collections:Research Report

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Laporan Kemajuan Penelitian Bioakustik Kampus_ed1.pdfLaporan1.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.