Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116206
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorIlyas, Satriyas-
dc.contributor.advisorSuhartanto, M. Rahmad-
dc.contributor.advisorPurwanto, Y. Aris-
dc.contributor.authorHaq, Nasrul-
dc.date.accessioned2023-01-20T08:53:03Z-
dc.date.available2023-01-20T08:53:03Z-
dc.date.issued2023-01-19-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116206-
dc.description.abstractPT BISI International Tbk melaporkan kasus dormansi pada benih mentimun hibrida mencapai lebih dari 25% dari total produksi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku dormansi dan efektifitas metode pematahan dormansi pada benih mentimun. Percobaan pertama menentukan persistensi dormansi dan mempelajari perilaku dormansi benih mentimun, khususnya aktivitas hormon endogen benih. Benih mentimun varietas CU-1047 dan CU-1051 yang baru dipanen diekstraksi, dikeringkan (kadar air 8-10%), dan disimpan selama 8 minggu pada suhu ruang 25±2˚C dan RH 35-70%. Lot benih yang disimpan diuji perkecambahan benih seminggu sekali, dan analisis hormon (ABA, GA, zeatin, dan kinetin) setiap dua minggu. Pada percobaan kedua, metode pematahan dormansi dilakukan dengan menggunakan dry heat treatment (DHT) pada suhu 36oC, 50oC, 80oC, dan DHT chamber dengan variasi waktu pemanasan. Perlakuan kimia juga dilakukan dengan waktu perendaman 24 jam menggunakan air destilasi, GA3 dan KNO3. Percobaan ketiga, metode pematahan dormansi menggunakan teknologi UFB water 20 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas CU-1047 dan CU-1051 memiliki intensitas dormansi yang tinggi benih baru panen yaitu lebih dari 50%. Intensitas dormansi benih kedua varietas menurun setiap minggu hingga akhir periode after-ripening diikuti dengan peningkatan persentase daya kecambah, daya tumbuh maksimum, dan indeks vigor benih. Persistensi dormansi pada kedua varietas adalah tiga minggu setelah benih dipanen. Kandungan ABA yang tinggi diduga menjadi penyebab dormansi yang terjadi pada benih mentimun sesaat setelah panen. Penurunan kandungan ABA selama periode simpan berkorelasi dengan peningkatan daya berkecambah benih. Perlakuan DHT menurunkan kandungan ABA dan meningkatkan daya berkecambah benih mentimun. Metode pemecahan dormansi yang paling efektif adalah menggunakan panas kering 80oC selama 24 jam atau DHT chamber. Metode alternatif adalah perendaman benih dalam KNO3 1% selama 24 jam diikuti dengan pengeringan hingga kadar air awal. Teknologi UFB water 20 ppm O2 belum efektif dalam mematahkan dormansi benih mentimun.id
dc.description.sponsorshipPT BISI International Tbkid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePerilaku Dormansi dan Efektivitas Metode Pematahan Dormansi pada Benih Mentimun (Cucumis sativus L.)id
dc.title.alternativeDormancy Behaviour and Effectiveness of Dormancy Breaking Methods in Cucumber Seeds (Cucumis sativus L.)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordABAid
dc.subject.keywordafter-ripeningid
dc.subject.keywordintensitas dormansiid
dc.subject.keywordpersistensi dormansiid
dc.subject.keyworddry heat treatmentid
dc.subject.keywordKNO3id
dc.subject.keywordUFB waterid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A251180101_Nasrul Haq.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.34 MBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover3.47 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran3.5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.