Pengaruh Kandungan P dan K Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum) di Tanah Andisol Garut.

Abstract

Tomat merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan di Indonesia. Produktivitas tomat dapat ditingkatkan dengan pendekatan teknologi budidaya seperti menggunakan teknologi irigasi dan pemupukan yang presisi. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan satu faktor berupa taraf status hara P dan K (rendah, sedang, dan tinggi) menggunakan perangkat uji tanah kering (PUTK). Analisis taraf hara P dan K pada tanah Andisol menggunakan PUTK terhadap tanaman tomat dapat digunakan. Hasil pada penentuan taraf hara P berbeda nyata pada hasil bobot kering tajuk, bobot kering total, jumlah buah total, dan bobot buah total. Taraf hara P tinggi menunjukkan rataan hasil produktivitas yang paling tinggi yaitu 307,59 gram/tanaman. Hasil pada penentuan taraf hara K menunjukkan perbedaan sangat nyata pada jumlah buah total dan berbeda nyata pada bobot kering tajuk, bobot kering total, dan bobot buah total. Taraf hara K tinggi menunjukkan rataan hasil produktivitas yang paling tinggi dari semua perlakuan yaitu 320,17 gram/tanaman.

Tomato is a horticultural commodity that is widely cultivated and used in Indonesia. Tomato productivity can be increased by using cultivation technology approaches such as using irrigation technology and precise fertilization. This study used a completely randomized block design (RKLT) with one factor of P and K nutrient status levels (low, medium, and high) from the results of Garut Andisol soil testing using a perangkat uji tanah kering (PUTK). Analysis of P and K nutrient levels in Andisol soil using PUTK for tomato plants can be used. The results for determining the levels of P nutrients were significantly different in the results of shoot dry weight, total dry weight, total fruit number, and total fruit weight. The high level of P nutrient indicates the highest average yield of productivity, that is 307.59 gram/plant. The results for determining the K nutrient levels showed highly significant differences in the total fruit number and significantly different in shoot dry weight, total dry weight, and total fruit weight. The high K nutrient level showed the highest average yield of all treatments, that is 320.17 grams/plant.