Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116119
Title: Evaluasi dan Strategi Pengembangan Peternakan Sapi Perah Rakyat: Studi Kasus di Cijeruk Bogor
Other Titles: Evaluation and Development Strategy of Smallholder Dairy Farm: A Case Study in Cijeruk Bogor
Authors: Arief, Irma Isnafia
Atabany, Afton
Ensd, Lucia Cyrilla
Komala, Iyep
Issue Date: 2022
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat seiring dengan banyaknya kejadian wabah penyakit terutama wabah penyakit Covid-19 yang menyebar ke banyak negara di dunia. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan tersebut menuntut masyarakat memenuhi kebutuhan nutrisinya dari sumber pangan yang baik dan bernutrisi untuk menjaga sistem imunitas tubuh sehingga tidak mudah sakit. Salah satu pangan yang menjadi primadona masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari adalah susu. Kebutuhan susu nasional tahun 2021 mencapai 4.3 juta ton sedangkan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi 22,7% dari kebutuhan nasional, sehingga sisa kebutuhan susu sebesar 77,2% dipenuhi oleh susu impor. Rendahnya produksi susu nasional disebabkan oleh populasi sapi perah di Indonesia yang belum mencukupi. Populasi sapi perah pada tahun 2021 sebanyak 578.579 ekor dengan produksi susu sebanyak 962.676,66 ton. Kondisi saat ini dapat menjadi peluang yang besar untuk membangun dan mengembangkan peternakan sapi perah yang mampu mencukupi kebutuhan susu nasional dan mampu meningkatkan kesejahteraan peternak serta mampu memenuhi tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) pada cakupan SDG 1 (tanpa kemiskinan), SDG 2 (menghapus kemiskinan), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi) dan SDG 13 (penanganan perubahan iklim). Pengembangan usaha peternakan sapi perah dapat dilakukan dengan cara penerapan Good Dairy Farming Practices (GDFP) ke peternak-peternak mandiri yang ada di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menjadi 4 tahapan. Penelitian tahap pertama adalah penerapan Good Dairy Farming Practices (GDFP) selama pandemi covid-19 pada peternakan sapi perah Cijeruk Bogor. Implementasi dan evaluasi Good Dairy Farming Practices (GDFP) merupakan upaya untuk meningkatkan produksi susu, kualitas dan kapasitas sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan GDFP di Kelompok Ternak Mandiri Sejahtera (KTMS), Cijeruk, Bogor. Metode yang digunakan adalah survei wawancara langsung dengan 25 peternak sapi perah dengan menggunakan kuesioner berdasarkan Ditjennak 1983 dan FAO 2011 yang dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan nilai performansi faktor GDFP, terjadi peningkatan nilai GDFP sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Nilai GDFP tertinggi terdapat pada aspek pengelolaan pakan dan air minum dengan nilai 3,6 pada kategori “sangat baik” dan terendah pada kandang dan peralatan dengan nilai 2,3 pada kategori “cukup”. Secara umum pelaksanaan GDFP di KTMS tergolong baik dengan skor rata-rata 3,1. Peternak perlu meningkatkan pemeliharaan terutama yang berkaitan dengan kandang dan peralatan.
number of outbreaks of disease, especially the Covid-19 disease which has spread to many countries in the world. The increasing awareness of health requires people to meet their nutritional needs from good and nutritious food sources to maintain the body's immune system so that it does not get sick easily. One of the foods that is famous among the community for daily consumption is milk. The need of national milk in 2021 reached 4.3 million tons while Domestic Fresh Milk (SSDN) production was only reach 22.7% of national needs, so the remaining 77.2% of milk needs were met by imported milk. The low production of national milk is caused by the insufficient population of dairy cows in Indonesia. The population of dairy cows in 2021 is 578,579 cows, with milk production of 962,676.66 tons. This conditions can be a great opportunity to build and develop dairy farms that are able to fulfill national milk needs, improve the welfare of farmers and able to fulfill the Sustainable Development Goals (SDGs) in the scope of SDG 1 (without poverty), SDG 2 (eliminating poverty), SDG 8 (decent work and economic growth) and SDG 13 (tackling climate change). Dairy farm business development can be done by applying Good Dairy Farming Practices (GDFP) to independent farmers in Indonesia. This research was conducted into 4 stages. The first stage of research is the application of Good Dairy Farming Practices (GDFP) during the covid-19 pandemic at Cijeruk Dairy Farm Bogor. The implementation and evaluation of Good Dairy Farming Practices (GDFP) is an attempt to increase milk production, quality and human resources capacity. This study aims to evaluate the implementation of GDFP in Kelompok Ternak Mandiri Sejahtera (KTMS), Cijeruk Bogor. The method used a direct interview with 25 dairy farmers using a questionnaire based on Ditjennak 1983 and FAO 2011. Based on the performance value of the GDFP factors, there was an increase in GDFP value before and after the explanation was carried out. The highest GDFP value was found in feed and drinking water management aspects with 3.6 in the “very good” category and the lowest in housing and equipment with 2.3 in “sufficient” category. In general, the implementation of GDFP in the KTMS Sejahtera was classified as good with an average score of 3.1. Farmers need to improve maintenance, especially to housing and equipment....
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116119
Appears in Collections:DT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
DISERTASI-IYEP KOMALA_Watermak.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.