Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116117Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Machfud | - |
| dc.contributor.advisor | Nahrowi | - |
| dc.contributor.advisor | Pandjaitan, Nurmala Katrina | - |
| dc.contributor.author | Sidabalok, Hasudungan Agustinus | - |
| dc.date.accessioned | 2023-01-18T04:45:37Z | - |
| dc.date.available | 2023-01-18T04:45:37Z | - |
| dc.date.issued | 2019 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116117 | - |
| dc.description.abstract | Rumah potong hewan di Kota Jakarta harus maksimal dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Provinsi DKI sehingga dapat dijadikan sebagai percontohan pengelolaan rumah potong hewan yang baik dan berkelanjutan karena secara operasional bertanggung jawab menyediakan bahan pangan asal hewan (PAH) yang baik dengan melakukan proses produksi yang higienis. Rumah potong hewan yang berkelanjutan berarti pengelolaannya sudah dapat menerapkan praktik higiene sanitasi dan pengelolaan limbah yang baik, berorientasi pada keuntungan, mempertimbangkan aspek sosial/kesehatan masyarakat, penerapan teknologi serta koordinasi kelembagaan yang dinamis. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuat suatu model pengelolaan rumah potong hewan (ruminansia, unggas dan babi) yang berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta dengan beberapa tujuan spesifik yaitu: (1) menganalisis persepsi dan hubungan antara karakteristik masyarakat di sekitar rumah potong hewan dengan penerimaan keberadaan rumah potong hewan; (2) menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktik pengelola rumah potong hewan terkait higiene sanitasi dan pengelolaan limbah; (3) menganalisis status keberlanjutan seluruh rumah potong hewan berdasarkan dimensi: sosial, ekonomi, ekologi, teknologi dan kelembagaan dan dapat menguraikan faktor penting optimalisasi produktifitas setiap rumah potong hewan yang berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta serta prospektivitas atribut pengungkit utama; (4) membangun arahan strategi kebijakan dalam pengelolaan rumah potong hewan berkelanjutan. Metode yang digunakan untuk menganalisis persepsi dan korelasi antara karakteristik dengan persepsi masyarakat dan antara karakteristik dan pengetahuan, sikap dan praktik pengelola rumah potong hewan dengan analisis deskriftif, korelasi Gamma dan Spearman dengan software Statistical package for the social sciences (SPSS); analisis status keberlanjutan rumah potong hewan dan analisis prospektif dengan multi dimensional scalling (MDS) dan dilanjutkan dengan partisipatory Prospective Analysis (PPA) dengan alat uji Rap slaughterhouse, Montecarlo dilanjutkan dengan software Partisipatory Prospective Analysis; model pengelolaan rumah potong hewan berkelanjutan dengan menggunakan analisis sistem dinamik dengan alat uji Powersim serta merancang strategi arahan strategi kebijakan pengelolaan rumah potong hewan dengan metode analytical hierarchy process (AHP) dan alat uji software expert choice. Hasil analisis persepsi masyarakat menunjukkan bahwa persepsi masyarakat yang bermukim disekitar RPH terkait limbah adalah limbah rumah potong hewan dapat menyebabkan pencemaran udara, gangguan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan yang berurutan dari RPH ruminansia, unggas dan babi. Persepsi masyarakat yang bermukim di sekitar RPH terkait keberadaan RPH paling banyak menolak terdapat di RPH ruminansia, sementara paling banyak menerima terdapat di RPH unggas. Persepsi masyarakat yang bermukim di sekitar RPH terkait manfaat secara ekonomi paling banyak di RPH babi, ruminansia dan unggas. Pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan limbah yang dilakukan oleh pengelola RPH sebagian besar sudah cukup baik dan secara berurutan ditemukan di RPH ruminansia, unggas dan babi. Pada RPH ruminansia tidak ada satupun karakteristik (umur, lama tinggal, tingkat pendidikan, dan jarak rumah) yang berkorelasi dengan penerimaan keberadaan RPH, sementara pada RPH babi dan RPH unggas karakteristik umur berkorelasi dengan penerimaan keberadaan RPH di lokasi tempat tinggal yang berarti semakin tua responden semakin dapat menerima keberadaan RPH di lokasi tempat tinggalnya. Hasil analisis karakteristik pengetahuan, sikap dan praktik pengelola RPH diperoleh hasil pengetahuan baik terkait higiene, sanitasi dan pengelolaan limbah paling banyak ditemukan di RPH ruminansia dan tingkat pengetahuan buruk paling banyak ditemukan di RPH unggas demikian juga sikap negatif hanya ditemukan pada responden di RPH ruminansia sementara praktik baik paling banyak ditemukan di RPH babi. Hasil analisis keberlanjutan diperoleh hasil bahwa pada RPH ruminansia dimensi yang berkelanjutan adalah dimensi ekonomi, kelembagaan dan teknologi sementara dimensi sosial dan ekologi kurang berkelanjutan. Berdasarkan analisis prospektif untuk menentukan kekuatan global terbobot pada setiap dimensi di RPH ruminansia ditemukan atribut yang paling berpengaruh adalah: pemanfaatan air limbah menjadi pupuk organik/biogas, peningkatan tingkat pengetahuan pengelola terkait higiene sanitasi dan pengelolaan limbah; penerapan teknologi pengolahan limbah menjadi sumber energi dan peningkatan manfaat secara ekonomi RPH ruminansia bagi masyarakat sekitar RPH. Pada RPH unggas pada saat ini ditemukan bahwa hanya dimensi ekonomi yang cukup berkelanjutan sementara dimensi teknologi, sosial, ekonomi dan kelembagaan kurang berkelanjutan dan berdasarkan analisis prospektif untuk menentukan kekuatan global terbobot dari seluruh dimensi di RPH unggas atribut yang paling berpengaruh adalah peningkatan promosi RPH unggas, pemanfaatan air limbah RPH menjadi pupuk organik/biogas, peningkatan produksi RPH dan peningkatan tingkat pengetahuan pengelola terkait higiene sanitasi dan pengelolaan limbah dan pada RPH babi hanyak dimensi ekonomi yang cukup berkelanjutan dan berdasarkan analisis prospektif atribut yang paling berpengaruh adalah peningkatan kontrol kualitas produk RPH, pemanfaatan air limbah menjadi pupuk organik/biogas , peningkatan produksi RPH dan peningkatan tingkat pengetahuan pengelola RPH terkait higiene, sanitasi dan pengelolaan limbah. Hasil simulasi model pengelolaan RPH ruminansia berkelanjutan diperoleh hasil bahwa untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Kota Jakarta masih sangat rendah demikian juga pengelolaan limbah padat maupun limbah cair masih sangat kecil dan berdasarkan hasil simulasi skenario 1, 2 dan 3 juga lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi eksisting. Pada RPH unggas dan babi juga terdapat kondisi yang serupa dimana produksi RPH belum mampu sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan daging ayam dan daging babi untuk kota Jakarta. Berdasarkan hasil simulasi ditemukan bahwa intervensi meningkatkan pengetahuan pengelola RPH terkait dengan pengelolaan limbah lebih rendah pengaruhnya dalam menekan produksi limbah bila dibandingkan dengan intervensi meningkatkan teknologi pengelolaan limbah dan keuntungan pupuk cair juga lebih tinggi bila dilakukan peningkatan pengetahuan pengelolaan limbah RPH. Strategi yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pengelolaan RPH berkelanjutan adalah: pada RPH ruminansia, aktor utama yang paling berperan dalam peningkatan keberlanjutan adalah pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta sebagi pengelola RPH ruminansia, dan faktor penting yang menjadi perhatian adalah faktor ekonomi yang bertujuan untuk memperhatikan keberlanjutan RPH ruminansia dengan strategi peningkatan koordinasi dengan daerah pemasok ternak; pada RPH unggas, aktor utama adalah pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan pertanian Provinsi DKI Jakarta dan lebih memprioritaskan dimensi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan daging unggas di Provinsi DKI Jakarta melalui peningkatan promosi RPH unggas dan pada RPH babi, aktor utama adalah Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta yang memperhatikan dimensi lingkungan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan daging babi dengan strategi peningkatan pengetahuan pengelola RPH babi terkait higiene dan sanitasi. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.title | Model Pengelolaan Rumah Potong Hewan Berkelanjutan di Provinsi DKI | id |
| dc.type | Dissertation | id |
| dc.subject.keyword | Attitude | id |
| dc.subject.keyword | Knowledge | id |
| dc.subject.keyword | Perception | id |
| dc.subject.keyword | Practice | id |
| dc.subject.keyword | Strategic | id |
| Appears in Collections: | DT - Multidiciplinary Program | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Cover.pdf Restricted Access | Cover | 1.19 MB | Adobe PDF | View/Open |
| 2019has.pdf Restricted Access | Fullteks | 63.09 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf Restricted Access | Laporan | 1.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.