Penyebaran dan Pemilihan Habitat Kodok Buduk (Duttaphrynus melanostictus Schneider, 1799) di Kampus IPB Dramaga Bogor.

Abstract

Kodok buduk (Duttaphrynus melanostictus) merupakan jenis yang umum dijumpai, tetapi keberadaannya cenderung diabaikan dan belum banyak studi yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur populasi, perilaku, penyebaran, kepadatan dan preferensi habitat dari kodok buduk di Kampus IPB Dramaga. Penelitian ini dilakukan di seluruh kawasan dengan metode perjumpaan langsung pada 267 grid 100 x 100 m2 dikombinasikan dengan time search. Jantan lebih dominan dibandingkan dengan betina (114 : 22). Ukuran kodok betina yang ditemukan berkisar 2,93 – 9,70 cm dengan berat berkisar 8 – 99 gr, sedangkan pada kodok jantan panjang tubuh berkisar 4,5 – 10,2 cm dengan berat 0,9 – 112 gr. Perilaku yang paling banyak dijumpai adalah perilaku bersuara (n=55), perilaku yang paling sedikit dijumpai yaitu perilaku kawin (n=6). Hasil perhitungan indeks dispersal Morisita menghasilkan nilai 29,36 yang menunjukkan persebaran kodok buduk di kampus IPB Darmaga adalah mengelompok. Terdapat persamaan pada setiap lokasi perjumpaan kodok buduk yaitu memiliki sumber air di dekatnya. Sumber air tersebut merupakan kolam buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk keperluan tertentu.

Asian common toad (Duttaphrynus melanostictus) is a common species, but its existence tends to be neglected and not many in-depth studies have been carried out. The purpose of this study was to determine the population structure, behavior, distribution, density, and habitat preference of the asian common toad at Dramaga Campus of IPB. This research was conducted in the entire locations area using direct observation combined with time search at 267 grids of 100 x 100 m2. Males are more dominant than females (114: 22). Size of the females toads ranged from 2.93 to 9.70 cm with mass ranging from 8 to 99 gr, while the males’ body length ranged from 4.5 to 10.2 cm with mass of 0.9 to 112 gr. The most behavior was calling behavior (n=55), while the behavior that was the least encountered was mating behavior (n=6). Morisita dispersal index yield a value of 29.36 which indicates the distribution of the toad on the locations is clustered. The locations were found have similarities, i.e. having a water source in nearby. The water sources were artificial ponds made by humans for certain purposes.