Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116021
Title: Karakteristika Jantung Ras Anjing Kintamani-Bali: Tinjauan Ekokardiografi Transtoraks, Radiografi, dan Elektrokardiografi
Other Titles: IPB (Bogor Agricultural University)
Authors: Noviana, Deni
Soehartono, R. Harry
Widodo, Setyo
Murtiningrum, Fitria Senja
Issue Date: 2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menyajikan nilai interval referensi untuk ekokardiografi transtoraks, radiografi toraks, serta pemeriksaan elektrokardiografi dan tekanan darah pada ras Anjing Kintamani-Bali (AKB). Informasi mengenai karakteristik jantung pada ras AKB akan sangat bermanfaat dalam penentuan calon induk yang baik saat breeding untuk mencegah penyakit jantung kongenital diturunkan dari induk ke anak serta untuk menilai performa jantung calon induk. Pemeriksaan dilakukan pada 23 ekor ras AKB jantan dan betina berumur 1,5–9 tahun yang dinyatakan sehat secara klinis melalui pemeriksaan fisik. Semua anjing yang digunakan merupakan companion animal dan selama proses pemeliharaannya memiliki standar pemenuhan kebutuhan dasar serta kondisi lingkungan yang diasumsikan sama. Parameter pemeriksaan ekokardiografi transtoraks, radiografi, elektrokardiografi, dan tekanan darah pada ras AKB dibandingkan dengan nilai normal pada anjing secara umum dengan kisaran bobot badan yang sama serta dengan anjing ras lain. Ras anjing yang dibandingkan adalah Samoyed pada kelompok working dog, German Shepherd pada kelompok herding dog, dan Labrador Retriever pada kelompok sporting dog berdasarkan pengelompokan dari American Kennel Club. Ras AKB memiliki konformasi rongga toraks yang mirip dengan anjing Samoyed pada kelompok working dog dengan bentuk rongga toraks yang tegak dan panjang. Bentuk konformasi rongga toraks ras AKB sangat mendukung kemudahan operator dalam melakukan pemeriksaan ekokardiografi transtoraks karena celah intercostae pada ras AKB cukup lebar sehingga mudah dijangkau oleh probe dan menghasilkan akuisisi sonogram yang baik. Karakter ras AKB yang cukup sensitif terutama pada orang yang baru dikenal menjadi salah satu faktor penentu dalam pemeriksaan, karena sulit memposisikan anjing pada posisi standar right parasternal (RPS) dalam waktu yang lama, sehingga pemeriksaan perlu dilakukan dengan cepat namun tetap akurat. Perbedaan sudut angulasi probe saat scanning organ jantung ras AKB pada posisi RPS short axis (SAx) dan long axis (LAx) memiliki perbedaan fungsi dan kepentingan, diantaranya: menilai pergerakan katup mitral, menilai ventrikel kiri serta melakukan pemeriksaan ekokardiografi M-mode (pemerikaan utama dalam penentuan nilai interval referensi pada ekokardiografi transtoraks), menilai perbandingan dimensi jantung sebelah kiri dan kanan. serta menilai pergerakan katup aorta dan obstruksi pada left ventricular outflow tract (LVOT). Obstruksi pada LVOT sering terjadi pada puppy, sehingga posisi ini sangat baik untuk menentukan adanya kecenderungan ras AKB mengalami penyakit jantung kongenital. Ras AKB cenderung memiliki volume ventrikel dan ketebalan dinding otot ventrikel yang sama dengan anjing German Shepherd dan populasi anjing umum dalam rentang bobot badan yang sama. Ras AKB memiliki karakter yang aktif, sehingga memerlukan exercise yang sesuai. Aktifitas fisik dan exercise inilah yang memungkinkan untuk terbentuknya karakter jantung anjing athlete’s heart, seperti pada kelompok working dan sporting dog. Nilai ejection fraction (EF) dan fraction shortening (FS) pada ras AKB berada dalam rentang nilai normal di semua kelompok. Hasil ini menunjukkan bahwa ras AKB tidak memiliki kecenderungan mengalami kardiomiopati. Bentuk rongga toraks ras AKB berada pada kelompok intermediate dengan siluet jantung oval panjang serta memiliki posisi jantung vertikal dan hampir tegak lurus dengan tulang belakang (bentuk jantung ovoid atau lop-side egg-shaped) pada proyeksi lateral serta apeks jantung sedikit ke kiri tulang belakang pada proyeksi dorsoventral atau ventrodorsal. Nilai vertebrae heart size (VHS) pada ras AKB cenderung sama dengan nilai VHS pada anjing Labrador Retriever pada kelompok sporting dog. Nilai rerata VHS pada ras AKB paling mendekati kelompok anjing sporting dog baik pada posisi left maupun right lateral recumbency. Nilai tekanan darah systole dan diastole pada ras AKB berada dalam rentang nilai normal anjing secara umum yang diukur dengan teknik oscillometry. Parameter listrik jantung ras AKB mendekati nilai parameter listrik jantung anjing Samoyed pada kelompok working dog. Nilai rerata mean electrical axis (MEA) pada ras AKB yang didapatkan pada penelitian ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok herding dan sporting dog. Hal ini menunjukkan bahwa posisi organ jantung di ruang toraks menyebabkan perubahan pada parameter ekokardiografi. Pada penelitian ini, sebagian besar pengambilan elektrokardiografi dilakukan pada posisi duduk pada kedua kaki belakang dan sternal recumbency. Perubahan posisi tungkai kaki depan akan mengubah defleksi kompleks QRS dan nilai MEA, karena adanya perubahan posisi organ jantung di toraks dan posisi tungkai terhadap toraks.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116021
Appears in Collections:DT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.pdf
  Restricted Access
Cover596.54 kBAdobe PDFView/Open
B361180038_Fitria Senja Murtiningrum.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.93 MBAdobe PDFView/Open
LAMPIRAN.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.