Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115994
Title: Pengaruh Social Media Marketing Instagram Terhadap Repurchase Intention Melalui Experiential Marketing dan Brand Trust
Authors: Yuliati, Lilik Noor
Hasanah, Nur
Rizky, Muhammad
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Penggunaan internet telah tumbuh pesat dalam 20 tahun terakhir. Pertumbuhan ini merupakan fenomena dalam sejarah TIK, karena belum terjadi sebelumnya. Selain itu, pertumbuhan tersebut secara mendasar telah merubah paradigma operasional organisasi Business to Business (B2B) maupun Business to Customer (B2C) untuk mendapatkan keuntungan yang ditawarkan oleh pelaku bisnis modern. Demikian pula penggunaan internet di Indonesia yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan internet diakselerasi dengan ketersediaan ponsel pintar, kesadaran pengguna internet tentang kemudahan mengakses internet, dan harga yang terjangkau. Faktor-faktor tersebut mendorong munculnya usaha-usaha kuliner baru yang umumnya menggunakan media sosial dalam memperkenalkan produknya. Media sosial berperan sebagai sarana untuk menginformasikan produk baru, sehingga membuka peluang untuk memanfaatkannya. Terdapat empat variabel laten dalam penelitian ini yaitu social media marketing sebagai variabel independen, experiential marketing, brand trust sebagai variabel intervening serta repurchase intention sebagai variabel dependen. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi target pasar dan perilaku pencarian informasi di media sosial Instagram dan pembelian makanan siap saji, (2) menganalisis faktor-faktor pembentuk experiential marketing, social media marketing, brand trust, repurchase intention. (3) menganalisis pengaruh social media marketing terhadap repurchase intention melalui experiential marketing dan brand trust, dan (4) merumuskan implikasi manajerial dalam rangka meningkatkan repurchase intention. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Desember 2022 dimulai dari penyusunan proposal, pengambilan data hingga dan penyusunan karya akhir. Data diambil di wilayah Kota Bogor dengan pendekatan penelitian menggunakan deskriptif-kuantitatif dengan metode survei secara online menggunakan Google Form. Teknik pengambilan sampel menggunakan voluntary sampling dengan kriteria responden yaitu pengguna aktif media sosial Instagram dan konsumen yang pernah melakukan pembelian pada produk Naboks minimal dua kali dalam satu bulan terakhir. Sampel yang digunakan sebanyak 200 responden konsumen Naboks. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 26, dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software AMOS 26. Berdasarkan hasil karakteristik responden, diperoleh bahwa mayoritas responden adalah perempuan pada rentang usia 25-30 tahun. Pendidikan terakhir mayoritas responden adalah Sarjana (S1). Responden mayoritas berprofesi sebagai karyawan yang melakukan pembelian makanan kurang dari Rp500.000,00 per bulan. Berdasarkan analisis deskriptif, perilaku pencarian informasi di Instagram menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan Instagram sebagai media yang lebih informatif, mengakses lebih dari tujuh kali dalam satu bulan, dan biasanya mengakses di tempat umum. Selanjutnya berdasarkan perilaku pembelian makanan siap saji ditemukan bahwa jenis makanan yang sering dibeli yaitu rice bowl (97%) karena cepat dan praktis serta mudah dibawa kemana saja. Selain itu, merek makanan siap saji yang sering dibeli ialah Naboks (46,3%), sebanyak 2-4 kali dalam satu bulan terakhir. Adapun alasan membeli produk Naboks dibanding merek lain karena dinilai cepat, praktis dan memiliki cita rasa. Responden kadangkadang memperoleh informasi melalui Instagram Naboks, sedangkan media informasi yang sering digunakan untuk mencari produk makanan didominasi oleh Go Food (39,3%). Berdasarkan evaluasi tingkat kecocokan model, model penelitian ini termasuk good fit dan marginal fit setelah dilakukan modifikasi, sehingga layak untuk dilakukan uji hipotesis. Hasil uji kecocokan model struktural menunjukkan bahwa ada enam hipotesis yang telah diuji, diantaranya terdapat lima hipotesis yang menunjukkan hasil signifikan, yaitu social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap experiential marketing, social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand trust, brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention, social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention, dan satu hipotesis tidak signifikan yaitu hipotesis 4 menunjukkan bahwa experiential marketing berpenegaruh secara tidak signifikan terhadap repurchase intention. Bentuk implikasi manajerial yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk meningkatkan minat pembelian ulang adalah mempertahankan intensitas pada pemasaran berbasis pengalaman, varian rasa yang beragam, dan memanfaatkan iklan Instagram untuk menggerakkan mindset konsumen yang tentunya dapat mendorong konsumen mengambil keputusan pembelian. Selain itu, Naboks perlu lebih meningkatkan ketanggapan terhadap keluhan maupun masukkan dari kosnumen, dan lebih efektif dalam berkomunikasi dengan konsumen melalui Instagram untuk menjaga hubungan dengan sikap followers atau konsumen.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115994
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover,Lembar Pernyataan,Abstrak,Lembar Pengesahan,Prakata, dan Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover1.24 MBAdobe PDFView/Open
K1501201011_Muhammad Rizky.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.77 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran766.15 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.