Ekspresi Prolaktin Tikus Laktasi yang Diberi Ekstrak Kombinasi Katuk (Sauropus androgynus), Kelor (Moringa oleifera) dan Torbangun (Coleus amboinicus)

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus), kelor (Moringa oleifera), dan torbangun (Coleus amboinicus) termasuk dalam kelompok galaktogogum yang dapat merangsang atau meningkatkan laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kombinasi tanaman katuk, kelor dan torbangun sebagai tanaman yang dapat meningkatkan produksi ASI dilihat dari laju pertumbuhan dan pertambahan berat badan anak, produksi susu induk dan ekspresi prolaktin pada kelenjar mammae. Setelah melahirkan, 24 ekor tikus Sprague Dawley laktasi dialokasikan secara acak ke dalam empat kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 induk. Kelompok I (kontrol), tikus laktasi dan diberi akuades; (2) Kelompok II, tikus laktasi dan diberi bahan uji dosis 37,5 mg/kg BB (3) Kelompok III, tikus laktasi dan diberi bahan uji dosis 75 mg/kg BB; (4) Kelompok IV, tikus laktasi dan diberi bahan uji dosis 150 mg/kg BB. Bahan uji diberikan secara oral sekali sehari selama 20 hari berturut-turut. Bahan uji berasal dari campuran simplisia (1:1:1), diekstraksi dengan cara perkolasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pertambahan berat badan anak digunakan untuk mengukur laju pertumbuhan anak dan produksi susu induk. Kelenjar mammae diambil dari induknya dan diuji imunohistokimia menggunakan antibodi prolaktin. Hasil menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan dosis 150 mg/kg BB menunjukkan peningkatan pertumbuhan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan dosis lain dan kontrol tetapi tidak signifikan secara statistik. Produksi susu pada kelompok dosis 75 mg/kg BB pada puncak laktasi lebih tinggi dibandingkan kelompok dosis lainnya. Ekspresi prolaktin tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan dengan dosis 37,5 mg/kg BB, diikuti dosis 150 mg/kg BB dan 75 mg/kg BB, terutama pada membran apikal dan lumen alveolar. Pemberian ekstrak katuk, kelor dan torbangun pada tikus betina laktasi dapat meningkatkan laju pertumbuhan anak, produksi ASI dan ekspresi prolaktin pada kelenjar mammae induk dengan dosis 37,5 mg/kgBB Kata kunci: Coleus; Kelenjar mammae; Moringa; Prolaktin, Sauropus

Katuk (Sauropus androgynus), kelor (Moringa oleifera), and torbangun (Coleus amboinicus) are included in the galactagogue group that can stimulate or increase lactation. This study aims to analyze the combination of katuk, kelor and torbangun plants as plants that can increase milk production in terms of growth rate and pup weight gain, mother's milk production, and prolactin expression in the mammae glands. After giving birth, 24 female lactation Sprague Dawley rats were allocated randomly into four groups of 6 parents each. Group I (control), lactating rats and given distilled water; (2) Group II, lactating rats and given a test substance at a dose of 37.5 mg/kg BW (3) Group III, lactating rats and given a test material at a dose of 75 mg/kg BW; (4) Group IV, lactating rats and given the test material at a dose of 150 mg/kg BW was administered orally once a day for 20 consecutive days. The test material comes from a mixture of simplicia (1:1:1) extracted by percolation method using 70% ethanol solvent. Pup weight gain is used to measure the pup’s growth rate and the mother's milk production. The mammae glands were taken from the mother and tested by immunohistochemistry using prolactin antibodies. The results showed that the treatment group with a dose of 150 mg/kg BW showed a greater increase in body weight growth compared to other doses and controls but not statistically significant. Milk production in the 75 mg/kg BW dose group at the peak of lactation was higher than in the other dose groups. The highest prolactin expression was found in the treatment group with a dose of 37.5 mg/kg BW, followed by doses of 150 mg/kg BW and 75 mg/kg BW, especially in the apical membrane and alveolar lumen. Giving katuk, kelor and torbangun extracts to lactating female rats can increase the pup’s growth rate, milk production, and prolactin expression in the mother's mammae glands at a dose of 37.5 mg/kgBB