Pengaruh Budaya Organisasi,Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja (Studi Kasus: PT. Angkasa Pura II (Persero)

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu milik dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengusahaan bandar udara di Indonesia. Tujuan dari Perusahaan menjadi pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan. Namun di dalam Perusahaan masih terdapat kinerja dibawah kategori “baik” dimana akan menjadi penghambat karir seorang karyawan. Menurut peraturan di PT Angkasa Pura II, terdapat kategori dalam meningkatkan karir di setiap masing-masing tingkat kelas jabatan. Oleh karena itu, banyak karyawan yang masih belum memenuhi kriteria dalam peningkatan karir di Perusahaan. Penelitian ini melibatkan 80 responden yang terdiri dari karyawan di PT Angkasa Pura II. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan menggunakan teknik Convenience Sampling. Peneliti mengambil anggota sampel dari populasi di PT Angkasa Pura II sebanyak 80 orang. Data penelitian pakar selanjutnya dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) berbasis Partial Least Square (PLS). Hasil analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap variabel budaya organisasi dan kinerja. Gaya kepemimpinan di PT Angkasa Pura II yang directing dan supporting memiliki hasil yang baik terhadap budaya organisasi dan kinerja karyawan. Namun variabel budaya organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja. Sementara itu, variabel motivasi memiliki dua fungsi sebagai variabel bebas dan variabel intervening, dimana variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Variabel motivasi dapat menjadi mediasi budaya organisasi terhadap kinerja agar memiliki budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Sementara itu, variabel motivasi juga dapat menjadi mediasi antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja, agar gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Dengan demikian, variabel gaya kepemimpinan yang directing dan supporting sangat perlu diterapkan agar dapat meningkatkan budaya organisasi dan kinerja karyawan. Sebaliknya, perlu adanya variabel motivasi agar budaya organisasi dapat memiliki hasil yang positif terhadap kinerja di PT Angkasa Pura II. Setelah alternatif-alternatif tersebut dioptimalisasikan agar kinerja karyawan di PT Angkasa Pura II dapat meningkat, dimana dengan peningkatan kinerja karir karyawan di PT Angkasa Pura II juga dapat meningkat.

PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the state-owned enterprises (BUMN) which is engaged in the management and exploitation of airports in Indonesia. The goal of the Company is to be the choice and maximize the potential of every employee of the company. However, within the Company there is still performance under the "good" category which will be an obstacle to an employee's career. According to the regulations at PT Angkasa Pura II, there are categories for career advancement at each level of class position. Therefore, many employees still do not meet the criteria for career advancement in the Company. This study involved 80 respondents consisting of employees at PT Angkasa Pura II. The sampling method used is non-probability sampling by using the Convenience Sampling technique. The researchers took a sample of the population, at PT Angkasa Pura II as many as 80 people. The expert research data was then analyzed using the Structural Equation Model (SEM) based on Partial Least Square (PLS). Results SEM-PLS analysis shows that the leadership style variable has a very high influence on the organizational culture and performance variables. The leadership style at PT Angkasa Pura II which is directing and supporting has good results on organizational culture and employee performance. However, the organizational culture variable has no influence on the performance variable. Meanwhile, the motivation variable has two functions as an independent variable and an intervening variable, where the variable has a significant effect on performance. The motivation variable can mediate organizational culture on performance so that organizational culture has a significant influence on performance. Meanwhile, motivational variables can also mediate between leadership style on performance, Thus, directing and supporting leadership style variables really need to be applied in order to improve organizational culture and employee performance. On the other hand, there needs to be a motivational variable so that organizational culture can have positive results on performance at PT Angkasa Pura II. After these alternatives have been optimized so that the performance of employees at PT Angkasa Pura II can increase, where by increasing the career performance of employees at PT Angkasa Pura II it can also increase.