Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115862
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto-
dc.contributor.advisorSantoso, Moch. Hadi-
dc.contributor.authorDini, Aini Nurachman-
dc.date.accessioned2023-01-04T09:18:47Z-
dc.date.available2023-01-04T09:18:47Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115862-
dc.description.abstractSektor konstruksi dan bangunan merupakan salah satu sektor terpenting guna menunjang pertumbuhan berbagai sektor. Fokus pemerintah pada infrastruktur menyebabkan saling keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi nasional dengan pertumbuhan industri sektor konstruksi. Namun, pada saat pandemi Covid-19 kegiatan perekonomian mengalami perlambatan, terjadi penundaan proyek bangunan, dan realokasi anggaran infrastruktur untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. Hal ini dapat memengaruhi kondisi financial distress perusahaan yang menyebabkan kebangkrutan sekaligus memengaruhi keputusan investasi investor. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi financial distress dan imbal hasil saham perusahaan sub sektor konstruksi bangunan sebelum dan saat pandemi Covid-19, pengaruh financial distress terhadap imbal hasil saham, dan faktor-faktor yang memengaruhi kondisi financial distress perusahaan. Penelitian dilakukan pada perusahaan sub-sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar pada BEI dalam rentang waktu 2018q1 sampai 2021q4 dengan menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kondisi kesehatan keuangan perusahaan sub sektor konstruksi dan bangunan pada saat pandemi Covid-19 berlangsung yang terlihat dari penurunan nilai rata-rata DSCR dan peningkatan jumlah perusahaan yang tergolong distress. Selain itu, terjadi perbedaan reaksi investor terhadap kondisi perusahaan aman dan distress yang terlihat dari perbedaan imbal hasil saham yang dihasilkan. Sebelum pandemi Covid-19 perusahaan aman memiliki rata-rata imbal hasil saham positif dan perusahaan distress memiliki rata-rata imbal hasil saham negatif, sedangkan pada saat pandemi Covid-19 perusahaan aman memiliki rata-rata imbal hasil saham negatif, sementara perusahaan distress memiliki imbal hasil saham positif. Interaksi DSCR dengan laju pertumbuhan Covid-19 memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap imbal hasil saham, artinya pada saat pandemi Covid-19 berlangsung penurunan nilai DSCR atau perusahaan yang tergolong distress memiliki imbal hasil saham lebih besar dibandingkan perusahaan yang tergolong aman. Faktor-faktor yang memengaruhi kondisi financial distress perusahaan sub sektor konstruksi dan bangunan adalah rasio profitabilitas yang diukur dengan laba bersih terhadap total aset, rasio likuiditas yang diukur dengan aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleFinancial Distress dan Pengaruhnya pada Return Saham Perusahaan Konstruksi dan Bangunan Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19id
dc.title.alternativeFinancial Distress and Its Effect on Stock Return of Construction and Building Companies Before and During Pandemic COVID-19id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDSCRid
dc.subject.keywordNilai Tukar Rupiahid
dc.subject.keywordPertumbuhan Covid-19id
dc.subject.keywordRasio Keuanganid
dc.subject.keywordTingkat Suku Bunga Riilid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover946.91 kBAdobe PDFView/Open
K1501211006_Aini Nurachman Dini.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.75 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran670.88 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.