Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115852
Title: Komposisi Spesies, Kelimpahan, dan Ekologi Makanan Larva dan Yuwana Ikan Amfidromus Eleotridae di Estuari Cisolok dan Cimandiri
Other Titles: Species Composition, Abundance, and Feeding Ecology of Larvae and Juveniles of Amphidromous Eleotridae in the Cisolok and Cimandiri Estuaries
Authors: Simanjuntak, Charles P.H.
Affandi, Ridwan
Prabowo, Tri
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memiliki diversitas ikan amfidromus yang tinggi. Beberapa estuari merupakan pintu masuk utama bagi larva dan yuwana ikan amfidromus untuk melakukan rekrutmen ke dalam ekosistem sungai. Estuari Cisolok dan Cimandiri merupakan dua di antara beberapa estuari yang menjadi habitat esensial dan jalur rekrutmen dari larva dan yuwana ikan amfidromus yang ada di Teluk Palabuhanratu. Kedua estuari ini memiliki kelimpahan dan keragaman ikan amfidromus, salah satunya adalah ikan Famili Eleotridae. Ikan Famili Eleotridae memanfaatkan estuari sebagai daerah asuhan pada saat stadia awal ikan dan sekaligus jalur migrasi bagi larva postflexion dan yuwana untuk rekrut ke perairan sungai. Masyarakat pesisir di beberapa wilayah estuari Sukabumi memiliki tradisi melakukan penangkapan larva dan yuwana ikan amfidromus setiap mendekati tanggal 25 Hijriah. Tradisi ini dikenal dengan nama nyalawean. larva dan yuwana ikan yang umumnya tertangkap berasal dari kelompok ikan Famili Eleotridae dan Gobiidae. Aktifitas ini ditengarai akan berdampak pada penurunan kelimpahan dan biodiversitas ikan amfidromus dari kelompok ikan Eleotridae pada masa yang akan datang apabila dilakukan secara terus-menerus tanpa ada upaya pengaturan dan pengelolaan. Ancaman lain yang dihadapi oleh larva dan yuwana ikan Eleotridae di perairan estuari adalah beragam aktivitas antropogenik seperti pembuangan sampah domestik, penambangan pasir dan batu serta pembuangan limbah air panas dari PLTU. Aktivitas antropogenik diduga akan berdampak bagi kelangsungan hidup dan keberhasilan rekrutmen larva dan yuwana ikan amfidromus, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung seperti terganggunya sistem fisiologis ikan, sedangkan dampak yang tidak langsung seperti menurunnya ketersediaan makanan larva dan yuwana. Beranjak dari kondisi di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) menganalisis komposisi spesies melalui pendekatan identifikasi secara morfologi dan molekuler (DNA barcoding) dan mengestimasi kelimpahan spesies larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae di perairan Estuari Cisolok dan Cimandiri; (2) menganalisis hubungan distribusi kelimpahan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae dengan parameter fisik-kimiawi perairan; (3) mengungkap ekologi makanan setiap spesies ikan Famili Eleotridae di Estuari Cisolok dan Cimandiri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengelolaan perikanan ikan amfidromus khususnya Eleotridae di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi. Penelitian dilakukan di dua kawasan estuari yang terdapat di Kabupaten Sukabumi yaitu Cisolok dan Cimandiri pada bulan Desember 2020 hingga Mei 2021. Dua stasiun ditetapkan sebagai lokasi pengambilan sampel pada setiap estuari, yang dianggap dapat mewakili daerah sebaran larva dan yuwana pada saat melakukan proses rekrutmen yaitu sungai dan muara. Pengumpulan sampel larva dan yuwana dilakukan dengan menggunakan alat tangkap anco/sirib. Anco atau lebih dikenal dengan sirib di masyarakat setempat merupakan alat tangkap jaring empat persegi yang tersusun atas empat bilah kayu dengan panjang masing-masing sekitar 1,5 m. Alat tangkap ini termasuk dalam golongan alat tangkap lift net dengan ukuran panjang dan lebar jaring 1,5 x 1,5 m2. Penelitian ini berhasil mendapatkan paling tidak lima spesies larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae di perairan Estuari Cisolok dan Cimandiri yaitu Bunaka gyrinoides, Eleotris sp. 1, Eleotris sp. 2, Eleotris sp. 3 dan Eleotris sp. 4. Berdasarkan hasil uji similaritas dan persentase similaritas diketahui terdapat perbedaan antara distribusi kelimpahan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae di Estuari Cisolok dan Cimandiri, dengan larva dan yuwana dari B. gyrinoides memiliki kelimpahan dan kontribusi sebaran tertinggi. Analisis korespondensi menunjukkan bahwa distribusi kelimpahan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae dipengaruhi oleh kondisi parameter fisik-kimiawi perairan, seperti tinggi pasang, suhu, kekeruhan, pH, salinitas dan oksigen terlarut. Selain parameter yang telah disebutkan di atas, kelimpahan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae juga dipengaruhi oleh tipe substrat perairan. Estuari Cisolok memiliki karakteristik perairan berbatu dan berpasir, sedangkan Estuari Cimandiri memiliki karakteristik perairan berpasir dan berlumpur. Larva dan yuwana ikan famili Eleotridae lebih banyak ditemukan pada perairan dengan substrat berbatu dan berpasir. Larva dan yuwana spesies ikan Famili Eleotridae di perairan Estuari Cisolok dan Cimandiri dikategorikan sebagai benthic feeder (pemakan fitobentik dan zoobentik). Strategi pola makan larva dan yuwana dari lima spesies ikan Famili Eleotridae cukup bervariasi setiap bulannya, terdiri atas generalis-eurifagik, spesialis-generalis; oportunistik; eurifagik, dan spesialis-stenofagik, dengan tingkat kesamaan makanan antar spesies termasuk dalam kategori moderat dan tinggi. Jika sumberdaya makanan alami berkurang akibat kerusakan habitat dasar perairan, maka tingkat kompetisi dalam memperebutkan makanan antar spesies larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae akan terjadi mengingat tingginya tingkat kesamaan makanan intra-spesies. Tipe strategi makan spesialis-stenofagik dan tingkat kompetisi makanan yang tinggi dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kelaparan dan mengancam kelimpahan dan diversitas dari ikan tersebut. Tiga langkah pengelolaan perikanan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae di Estuari Cisolok dan Cimandiri yang dapat direkomendasikan berdasarkan penelitian ini adalah (1) pengelolaan sumber daya larva berbasis kearifan lokal (local wisdom) dengan menerapkan beberapa skenario pembatasan waktu penangkapan larva dan yuwana (impun). Skenario pertama, pembatasan penangkapan di bulan Januari, skenario kedua pembatasan penangkapan pada waktu malam hari pada saat pasang tertinggi ketika mendekati tanggal 25 Hijriah, skenario ketiga, pembatasan penangkapan pada waktu malam hari pada saat pasang tertinggi di tanggal 25 Hijriah, (2) penentuan Estuari Cisolok sebagai kawasan konservasi dengan mempertimbangkan banyaknya kelimpahan dan komposisi larva dan yuwana yang melakukan rekrutmen di estuari tersebut. Langkah ini tidak hanya akan melindungi larva dan yuwana ikan Eleotridae tetapi juga akan melindungi ekologi makanan dari ikan tersebut, (3) pemantauan kondisi lingkungan perairan di Estuari Cimandiri, hal ini didasari karena Estuari Cimandiri mendapat beban masukan antropogenik lebih banyak dibandingkan dengan Estuari Cisolok. Kondisi ini diperburuk dengan ditemukannya kandungan mikroplastik pada beberapa sampel saluran pencernaan larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae yang terdapat di Estuari Cimandiri. Maka dari itu perlu dilakukan pemantauan dan penelitian lebih lanjut terkait dampak yang ditimbulkan dari masukkan limbah antropogenik bagi larva dan yuwana ikan Eleotridae. Melalui penerapan rekomendasi ini diharapkan akan mampu menjaga kelimpahan dan diversitas larva dan yuwana ikan Famili Eleotridae serta menjaga ketersediaan sumberdaya makanan alami dari ancaman berupa degradasi habitat, sehingga sumber daya ikan Eleotridae di Sungai Cisolok dan Cimandiri tetap lestari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115852
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover1.75 MBAdobe PDFView/Open
Fullteks.pdf
  Restricted Access
Fullteks2.83 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.