Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115835
Title: | Pendugaan Simpanan Karbon Bagian Atas dan Bawah Permukaan Tanah pada Hutan Tanaman di Taman Hutan Raya Banten |
Other Titles: | Estimated Value of Carbon Uptake on the Above and Below Ground Surfaces in Plantation Forest Banten Forest Park |
Authors: | Wasis, Basuki Hilwan, Iwan Ramadhanti, Suci |
Issue Date: | 3-Jan-2023 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Ekosistem hutan dapat menyerap gas rumah kaca (GRK) dengan cara menyerap CO2 dari udara menjadi simpanan karbon (C) dalam vegetasi, baik berkayu, tumbuhan bawah atau karbon organik dalam tanah. Vegetasi hutan menyerap karbon dioksida melalui aktivitas fotosintesis dan mampu menyimpan sekitar 76–78% karbon organik dari total karbon organik daratan dalam bentuk biomassa. Tanaman di hutan dapat digunakan untuk penyimpanan karbon, karena jumlah biomassa yang tersimpan berbanding lurus dengan jumlah karbon dalam tanaman tersebut. Provinsi Banten saat ini masih memiliki Taman Hutan Raya (TAHURA) Banten yang termasuk ke dalam jenis ekosistem hutan hujan dataran rendah yang didominasi oleh tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae. Tujuan penelitian ini menduga potensi biomassa, simpanan karbon, dan serapan karbon dioksida (CO2) dan analisis pengaruh perbedaan biomassa terhadap karakteristik sifat kimia dan biologi tanah pada tegakan hutan tanaman S. leprosula, hutan tanaman rimba campuran dan hutan tanaman reboisasi di Taman Hutan Raya Banten. Metode yang digunakan adalah pengukuran diameter dan tinggi (pohon, tiang, pancang, kayu mati, dan pohon mati) serta pengukuran kadar air tumbuhan bawah, semai dan serasah. Pengambilan data tanah dilakukan dengan metode purposive sampling dengan mengambil contoh tanah pada plot 1, 13, dan 25. Pengamatan biologi tanah dilakukan dengan metode hand sorting dan corong berlese pada identifikasi makrofauna dan mesofauna. Hasil penelitian menunjukan total biomassa yang dihasilkan oleh tegakan hutan tanaman rimba campuran adalah sebesar 220,69 t/ha, hutan tanaman reboisasi 155,84 t/ha, dan hutan tanaman S. leprosula 173,96 t/ha. Nilai karbon yang dihasilkan oleh tegakan hutan tanaman rimba campuran adalah 103,73 tC/ha, hutan tanaman reboisasi 73,24 tC/ha, dan hutan tanaman S. leprosula 81,76 tC/ha. Nilai serapan karbon dioksida yang dihasilkan tegakan hutan tanaman rimba campuran adalah 380,68 tCO2/ha, hutan tanaman reboisasi 268,80 tCO2/ha, hutan tanaman S. leprosula 300,06 tCO2/ha. Keragaman fauna tanah yang dominan ditemukan dalam penelitian ini ialah semut hitam dan semut merah yang dianggap sebagai indikator kesuburan tanah. Kandungan C-organik tanah pada ketiga lokasi penelitian berstatus tinggi karena berada pada nilai >4% dimana semakin tinggi kandungan C-organik, total maka semakin baik kualitas tanah. Jika kualitas tanah baik maka berkorelasi positif dengan pertumbuhan vegetasi. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115835 |
Appears in Collections: | MT - Forestry |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 538.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
Full text.pdf Restricted Access | Full Text | 1.95 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 772.26 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.