Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115781
Title: Pengelolaan Perikanan Handline Tuna Skala Kecil di Pulau Buru.
Authors: Baskoro, Mulyono S
Wiryawan, Budy
Mustaruddin
Laitupa, Jufri Pachri
Issue Date: 2022
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Perikanan handline tuna merupakan aktivitas masyarakat nelayan di Pulau Buru yang tersebar di desa-desa pesisir di Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan. Perikanan handline tuna di Pulau Buru, termasuk dalam kategori perikanan skala kecil, dengan karakteristik, ukuran armada dibawah 5 GT, merupakan usaha informal, dengan modal yang terbatas dan dikelola pada skala rumah tangga nelayan. Terdapat sekitar lebih dari 1600-an nelayan yang berpartisipasi secara langsung dalam aktivitas ini sebagai mata pencaharian, sumber pendapatan, pemenuhan kebutuhan pangan secara langsung maupun tidak langsung, menunjang tradisi dan budaya, penyedia lapangan kerja dan penunjang ekonomi lokal dan regional. Walaupun demikian, perikanan ini belum sepenuhnya mendapat perhatian dengan baik terkait program dan kebijakan pengelolaan perikanan, hal ini disebabkan adanya keterbatasan informasi tentang sektor ini, kontribusi produksi mereka tidak diketahui dengan baik, sehingga sering diabaikan, selain itu pemahaman yang sedikit tentang kondisi sosio ekonomi perikanan ini menyebabkan perhatian terhadap keberlanjutan mata pencaharian nelayan sangat rendah, padahal disaat yang bersamaan sektor perikanan skala kecil merupakan sektor yang sangat rentan, diperhadapkan oleh keterbatsan sumber daya ikan, perubahan iklim dan cuaca, tuntutan pasar, guncangan ekonomi, bencana alam dan non alam, keterbatasan modal finansial, keterbatasan sarana dan infrastruktur, akses pasar yang terbatas dan seringkali termarjinalkan dalam program pembangunan. Perikanan handline tuna di Pulau Buru diperhadapkan dengan kondisi sebagaimana diuraikan sebelumnya. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengetahui produksi hasil tangkapan handline tuna di Pulau Buru, (2) menilai kondisi sosioekonomi perikanan handline (3) menilai keberlanjutan mata pencaharian nelayan, dan (4) menyusun model pengelolaan berikanan handline tuna skala kecil di Pulau Buru. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2020 sampai Agustus 2020 di Kabupaten Buru dan Buru Selatan. Data penelitian terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei/observasi langsung, wawancara dan diskusi kelompok kecil pada saat penelitian. Data sekunder diperoleh dari instansi pemerintah dan swasta secara resmi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis upaya dan hasil tangkapan, analisis sosio ekonomi, analisis FLIRES Check (Fisheries Livelihoods Resilience Check) yang menggunakan analisis RAPFISH dengan pendekatan SLA, dan metode sintesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penangkapan armada handline tuna bervariasi di antara lokasi pendaratan di Pulau Buru dengan kisaran 20 hari kapal per bulan sampai dengan 825 hari kapal per bulan. Sedangkan produksi total hasil tangkapan handline tuna berdasarkan kategori wilayah pendaratan di Pulau Buru berkisar antara 497,50 kg/bulan di lokasi pendaratan kecil sampai dengan 28.615,5 kg/bulan di pendaratan besar. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sosio ekonomi di lokasi penelitian bahwa sekitar lebih dari 1600-an nelayan yang bekerja dalam perikanan handline tuna secara langsung. Penerimaan rata-rata armada handline tuna di Pulau Buru pada tahun 2020 berkisar Rp 484.544 sampai Rp 1.108.733 (Rp 702.243) lebih kecil dari tahun 2019 yang berkisar Rp 671.293 sampai Rp 1.890.876 (Rp 1.186.287) yang menunjukkan penurunan laba mulai dari 27,82% hingga 50,32%; jika dibandingkan dengan keuntungan pada tahun 2019. Pendapatan setiap nelayan handline tuna per trip berkisar antara Rp 120.304 hingga Rp 206.079 ( Rp 180.586) lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar Rp 325.099 hingga Rp 658.833. Keberlanjutan mata pencaharian nelayan handline tuna di Pulau Buru, berdasarkan analisis FLIRES Check, statusnya kurang berkelanjutan pada bidang alam, tetapi cukup berkelanjutan pada bidang manusia, fisik, finansial, sosial dan institusi di Kabupaten Buru. Sementara status kurang berkelanjutan pada bidang manusia, fisik dan finansial serta cukup berkelanjutan pada bidang alam, sosial dan institusi ditemukan di Kabupaten Buru Selatan. Status keberlanjutan mata pencaharian nelayan handline tuna secara keseluruhan di Pulau Buru menunjukkan bidang fisik dan finansial kurang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan mata pencaharian nelayan handline tuna di Pulau Buru, diantaranya pada bidang alam adalah status keberlanjutan sumberdaya ikan, keberlanjutan keuntungan dari sumberdaya ikan, kerugian akibat bencana, pelabuhan. Pada bidang manusia adalah pendidikan yang diharapkan, pekerjaan isteri dan kemampuan pembiayaan pendidikan. Selanjutanya pada bidang fisik adalah pengolahan/nilai tambah, ketersediaan es, dan aset fisik di luar perikanan. Bidang finansial adalah tabungan. Bidang sosial adalah ketahanan sosial, kepemimpinan, keadilan/sanksi dan kepercayaan/kejujuran. Selanjutnya bidang institusi adalah program mata pencaharian berkelanjutan untuk masyarakat dan pemebrdayaan. Penelitian ini merekomendasikan konsep perbaikan pengelolaan perikanan handline tuna di Pulau Buru, dengan cara perbaikan dan peningkatan data perikanan tuna berbasis pedagang pengumpul, perbaikan kondisi sosio ekonomi dan perbaikan keberlanjutan mata pencaharian nelayan handline tuna.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115781
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover518.61 kBAdobe PDFView/Open
DISERTASI PASCA UJIAN - Revisi.pdf
  Restricted Access
Fullteks10.53 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran303.96 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.