Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115716
Title: Evaluasi dan Rekomendasi Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung berdasarkan Kemampuan Lahan Pengembangan Perkotaan
Other Titles: Evaluation and Recommendation of Cekungan Bandung Urban Spatial Plans based on Land Capability for Urban Development
Authors: Pravitasari, Andrea Emma
Setiawan, Yudi
Hosea, Hannura
Issue Date: Dec-2022
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Peningkatan jumlah penduduk di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya di Kawasan perkotaan Cekungan Bandung dalam beberapa tahun ini termasuk isu utama yang penting untuk dikaji. Hal tersebut berdampak kepada urbanisasi, urban expansion, pesatnya pembangunan dan ketidakmampuan lahan dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu tujuan utama penelitian ini adalah mengevaluasi dan membuat suatu rekomendasi rencana tata ruang kawasan dengan mempertimbangkan aspek kemampuan lahan pengembangan perkotaan dan urban sprawl. Adapun untuk mendapatkan tujuan utama, dibutuhkan beberapa tujuan lainnya, yaitu: (1) menganalisis kelas kemampuan lahan pengembangan perkotaan Cekungan Bandung, (2) menganalisis dan memproyeksikan urban sprawl perkotaan Cekungan Bandung dengan tiga skenario yaitu BAU, RTRK, dan KLPP, (3) mengevaluasi dan menyusun rekomendasi rencana tata ruang kawasan perkotaan Cekungan Bandung berdasarkan kondisi kemampuan lahan, proyeksi tutupan lahan, dan urban sprawl. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data sekunder didapatkan dari ground check Cekungan Bandung. Data sekunder berupa citra Landsat path/row 121-222/065 tahun 2000, 2010, dan 2020 yang bersumber dari United States Geological Survey (USGS), citra SPOT 7 yang bersumber dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), peta administrasi dari pola ruang RTRK Cekungan Bandung 2018 – 2037 yang bersumber dari Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA), peta morfologi, peta lereng, peta jenis tanah, peta ketinggian, peta gerakan tanah yang didapatkan dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), peta curah hujan, dan peta hidrologi yang bersumber dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tahun 2017, serta peta Gerakan tanah, rawan banjir, peta rawan gunung api, dan peta rawan gempa bumi. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu: (1) analisis kelas kemampuan lahan pengembangan perkotaan yang didalamnya menggunakan Teknik weighted overlay dengan scale value 1 sampai 5, (2) analisis dan proyeksi urban sprawl yang didalamnya terdapat teknik supervised classification (Maximum Likelihood), pemodelan spasial CA-Markov, dan pemodelan landscape metric dengan FRAGSTAT, serta (3) analisis deskriptif (telaah dan dokumen RTRK dan sintesis output 2. Hasil analisis menunjukkan kelas kemampuan lahan pengembangan perkotaan (KLPP) yang mendominasi di Kawasan Cekungan Bandung adalah KLPP sedang seluas 151.826 ha hingga rendah seluas 124.825 ha. KLPP rendah menyebar dari Kabupaten Bandung sampai Kabupaten Bandung Barat. Oleh karena itu, sebagian kabupaten Bandung yang masuk kedalam kategori rendah tidak cocok dijadikan permukiman atau lahan terbangun. Sedangkan KLPP kategori sedang banyak terdapat di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang dengan luas masing-masing wilayah 62.834 ha dan 14.448 ha. Kemudian, KLPP yang mendominasi di Kota Bandung dan Kota Cimahi adalah KLPP agak tinggi dengan masing-masing luasan adalah 12.115 ha dan 2.217 ha. Dari keseluruhan KLLP Cekungan Bandung, yang paling mendominasi adalah KLPP sedang dengan Kabupaten Bandung sebagai wilayah yang paling banyak masuk KLPP sedang seluas 69.328 ha. ii Dinamika urban sprawl terjadi pada tutupan lahan tahun 2020 karena pada tahun 2000 dan 2010, tutupan lahan masih memusat (compact). Pada tahun 2020, tutupan lahan menyebar mengikuti koridor jalan pada Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Sumedang. Kondisi ini disebut dengan urban sprawl. Tutupan lahan terbangun meningkat di tahun 2020 dari 44,74 ha menjadi 57,41 ha. Berdasarkan hasil proyeksi tutupan lahan terbangun, lahan terbangun meningkat menjadi 69,043 ha di tahun 2030. Pada hasil proyeksi menggunakan lima metrik yaitu CA, NP, ED, GYRATE_AM, dan SHAPE_AM, nilai rata-rata yang paling rendah adalah Kemampuan Lahan Pengembangan Perkotaan (KLPP) dibandingkan Bussiness as usual (BAU) dan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRK). Sehingga, dapat disebutkan bahwa skenario yang paling optimal dalam meminimalisir dan memperlambat urban sprawl adalah skenario menurut KLPP karena semakin rendah nilai metrik maka semakin baik pula dalam mengidentifikasi urban sprawl. Berdasarkan penyusunan langkah evaluasi dan rekomendasi, terdapat enam evaluasi dan rekomendasi yang telah didapatkan pada penelitian ini. Evaluasi dan rekomendasi yang paling banyak mendominasi Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung adalah evaluasi dan rekomendasi pertama dengan luas 222.647 ha atau 65,80% dari total luas cekungan Bandung. Luasan tutupan lahan itu tidak memerlukan rekomendasi apapun karena selaras dengan RTRK dan KLPP. Namun, ada beberapa wilayah yang masuk kedalam rekomendasi 3, 4, 5, dan 6. Evaluasi ini seluas 8.923 ha atau 2,63% membutuhkan rekomendasi. Evaluasi 3 dimaksudkan agar RTRK diubah menjadi zona lahan terbangun dengan melihat KLPP. Evaluasi 4 seluas 90.151 ha atau 26,64% dimaksudkan agar Kawasan ini diubah menjadi Kawasan lahan terbangun dengan melihat KLPP. Evaluasi 5 seluas 4.983 ha atau 1,47% dimaksudkan agar Kawasan ini diubah menjadi Kawasan budidaya untuk lahan pertanian atau menjadi Kawasan lindung. Evaluasi 6 seluas 10.418 ha atau 3% dari total luas Cekungan Bandung dimaksudkan agar dapat diberlakukan pemberian sanksi mengikuti PP No 21 Tahun 2021.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115716
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover.pdf
  Restricted Access
Cover379.46 kBAdobe PDFView/Open
lampiran.pdf
  Restricted Access
lampiran2.52 MBAdobe PDFView/Open
A156180281_Hannura Hosea.pdf
  Restricted Access
full text2.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.