Pengaruh Aplikasi Hidrogel dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays) pada Media Tanam Pasir Kuarsa

Abstract

Pasir merupakan salah satu media tumbuh tanaman yang memiliki kemampuan menahan air rendah, kapasitas tukar kation rendah dan kandungan unsur-unsur hara yang rendah hingga sangat rendah. Salah satu alternatif agar media tanam pasir dapat menyediakan air dalam jangka waktu tertentu adalah dengan menggunakan bahan pembenah tanah berupa hidrogel. Hidrogel dikenal sebagai zat yang dapat memperbaiki sifat fisik dan mampu menyediakan air secara perlahan untuk tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aplikasi hidrogel dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan ketersediaan air pada media tanam pasir kuarsa. Percobaan dilakukan di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial. Faktor pertama adalah aplikasi hidrogel dengan 4 taraf perlakuan, yaitu: tanpa hidrogel, 10 g hidrogel/5 kg pasir, 20 g hidrogel/5 kg pasir dan 40 g hidrogel/5 kg pasir. Faktor kedua adalah interval penyiraman dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: penyiraman dengan interval 5 hari sekali, 10 hari sekali dan 15 hari sekali. Jagung digunakan sebagai tanaman uji. Parameter yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman, bobot basah dan bobot kering akar, panjang akar, air tersedia dan hara pada pasir setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan hidrogel memberikan pengaruh positif dan nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung dan air tersedia pasir kuarsa. Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman, bobot basah dan bobot kering akar serta panjang akar menunjukkan nilai yang paling tinggi pada dosis hidrogel 20 g dan 40 g hidrogel/5 kg pasir. Air tersedia setelah tanam paling tinggi terdapat pada perlakuan 40 g hidrogel/5 kg pasir. Interval penyiraman yang optimal untuk pertumbuhan tanaman jagung yaitu penyiraman 5 hari sekali dan 10 hari sekali.

Sand is one of the plants growing media that has low capability to retain water, low cation exchange capacity and low to very low nutrient content. One alternative in order to provide water availability for certain period of time is to use hydrogels. Hydrogel is substance that can improve soil physical properties and is able to provide water to plants slowly. The purpose of this study was to determine the effect of hydrogel application and watering intervals on corn plant growth and water availability in quartz sand planting media. The experiment was conducted in a greenhouse using a two-factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is the application of hydrogel with 4 levels of treatment, namely: without hydrogel, 10 g/kg of sand, 20 g/5 kg of sand and 40 g/5 kg of sand. The second factor is the watering interval with 3 levels of treatment, namely: watering at intervals of once every 5 days, once every 10 days and once every 15 days. Corn is used as a test crop. The observed parameters were plant height, number of leaves, fresh and dry weight of the plant, fresh and dry weight of roots, length of roots, moisture and nutrient content in the sand. The results showed that the use of hydrogel had a positive and noticeable influence on the growth of corn plants and the moisture content of quartz sand. Plant height, number of leaves, fresh and dry weight of the plant, fresh and dry weight of the roots and length of roots show the highest values at the dose of hydrogel 20 g/5 kg of sand and 40 g hydrogel/5 kg of sand. The highest moisture content after planting is found in the 40 g hydrogel/ 5 kg treatment. The optimal watering interval for the growth of corn crops is watering once every 5 and 10 days.