Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115591
Title: | Biodiversitas Kumbang Scarabaeid (Coleoptera: Sacarabaeidae) pada Ekosistem Hutan Hujan Dataran Rendah di Taman Wisata Alam Sorong, Papua Barat |
Other Titles: | The Diversity of Scarabaeid Beetles (Coleoptera: Scarabaeidae) in the Lowland Rainforest Ecosystem of Nature Tourisme Park, West Papua, Indonesia. |
Authors: | Atmowidi, Tri Priawandiputra, Windra Kahono, Sih Fitradiansyah, La Ode |
Issue Date: | 19-Dec-2022 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Kumbang scarabaeid memiliki peran penting dalam ekosistem hutan, seperti daur ulang nutrisi, penyebaran benih, regenerasi hutan, pengendalian populasi parasit, dan pengurangan emisi karbon. Hingga saat ini, belum ada publikasi tentang keanekaragaman kumbang scarabaeid di ekosistem hutan hujan dataran rendah Papua Barat, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman kumbang scarabaeid di ekosistem hutan hujan dataran rendah Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) Papua Barat, Indonesia. Penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada tiga tipe habitat (zona rehabilitasi, zona konservasi, dan zona lindung).Koleksi kumbang menggunakan tiga jenis perangkap, yaitu dung trap (tipe A, B, dan tipe C), light trap, dan active sampling. Dung trap diberi umpan berupa kotoransapi dan manusia. Kotoran sapi yang digunakan adalah dalam kondisi segar yang diganti setiap 24 jam. Pengambilan sampel dilakukan selama 68 hari di setiap habitat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 13 spesies kumbang berhasildikumpulkan. Onthophagus memiliki kekayaan spesies tertinggi (5 spesies) dan kekayaan spesies terendah adalah Aphodius sp., Anomala sp., dan Adoretus sp. (1 spesies). Indeks keanekaragaman kumbang tertinggi ditemukan di zona lindung (H’=2,09), diikuti oleh zona konservasi (H’=2), dan zona rehabilitasi (H’=0,5). Berdasarkan jenis perangkap, dung trap mengumpulkan spesies kumbang terbanyak (9 spesies), diikuti oleh light trap (6 spesies), dan sampling aktif (2 spesies). Kelimpahan kumbang kemungkinan dipengaruhi oleh pH dan kelembaban tanah, kelembaban dan suhu udara, intensitas cahaya, curah hujan, kompleksitas jenis tumbuhan, dan kotoran mamalia sebagai sumber makanan. Penelitian ini merupakan laporan pertama kumbang scarabaeid di Papua Barat, Indonesia. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115591 |
Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover.pdf Restricted Access | Cover | 393.74 kB | Adobe PDF | View/Open |
LA ODE FITRADIANSYAH.pdf Restricted Access | Fullteks | 5.75 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 394.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.