Aktivitas dan Peran Komunikasi pada Upaya Pemberdayaan Forum Darim Bersatu

Abstract

Proses pembangunan dengan pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kelompok, dengan komunikasi kelompok untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Adanya kelompok sebagai modal sosial dalam masyarakat yang dapat tumbuh dan berkembang. Pembentukan atau pendekatan kelompok (small group) di Indonesia: Untuk mempercepat proses pembangunan, terutama masyarakat desa. Pemberdayaan dengan pendekatan kelompok atau komunitas untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Pemberdayaan yang memerlukan komunikasi timbal balik antara berbagai pihak. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok menciptakan interaksi antara anggota kelompok, melibatkan seluruh anggota kelompok. Forum Darim Bersatu (Forimber) merupakan kelompok masyarakat yang berada di Kampung Darim, Kabupaten Indramayu yang berada di dua pemerintahan desa yang berbeda. Satu sisi desa berada di Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi dan satu sisi desa berada di Desa Puntang, Kecamatan Losarang. Kampung Darim merupakan wilayah berbatasan desa masing-masing mengalami keterlambatan pembangunan. Forum Darim Bersatu sebagai kelompok melakukan inisiatif pemberdayaan melalui pendekatan kelompok. Melalui Forimber yang berkerjasama dengan RT dari dua Desa melakukan pendekatan kepada Kuwu untuk membangun infrastruktur beruba jalan di Kampung Darim. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian dilakukan untuk mengetahui pembentukan kelompok Forimber, aktivitas komunikasi kelompok yang terjadi pada program pemberdayaan untuk pembangunan Kampung Darim. Selanjutnya penelitian juga melihat peran komunikasi kelompok pada keberdayaan anggota Forimber di Kampung Darim. Dikaitkan dengan makna yang muncul dari tema fantasi kelompok Forimber dapat memperkuat pemberdayaan kelompok. Hal ini juga dikaji dalam teori konvergensi simbolik yang berasal dari narasi-narasi yang didramatisir dan mengandung emosi-emosi dengan mengaitkan konsep pencarian informasi sehingga dapat tercipta konsep baru yang dimaknai secara kolektif. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan Forimber merupakan kelompok yang dibentuk atas kesadaran bersama masyarakat. Kelompok ini dibentuk untuk mendukung pembangunan kampung Darim, dengan latar belakang untuk mempersatukan masyarakat di blok Darim. Forum Darim Bersatu mengalami perkembangan pada fase pembentukan kelompok yaitu forming, storming atau konflik, norming, dan performing. Fase forming atau pembentukan kelompok diawali dengan masyarakat Darim semakin resah dengan kondisi kampung yang sangat jauh tertinggal dengan kampung lain dan terabaikan oleh pemerintah desa. Fase storming atau konflik pada pembentukan kelompok Forimber terjadi karena adanya pergantian ketua dan peran ketua tidak berjalan dengan baik. Hal ini menciptakan perbedaan pendapat dan aktivitas kelompok tidak berjalan. Pada kelompok penting untuk mempertimbangkan calon ketua yang akan dipilih dan melibatkan anggota lain untuk berpartisipasi dalam kelompok. Fase norming kelompok, pada tahap ini Forimber mulai menyadari pentingnya partisipasi dan keterlibatan pengurus dan anggota serta sudah mulai memiliki struktur yang lebih baik dari kepengurusan sebelumnya. Fase Performance, terus mengembangkan kerja sama dengan pihak-pihak luar. Kerja sama dan membangun komunikasi ini berhasil memberikan dampak yang siginifikan pada perkembangan Kampung Darim. Aktivitas komunikasi yang terjadi di Forimber meliputi manajeman informasi, membuat keputusan, pembelajaran dan pemahaman. Melalui pertemuan dan obrolan bersama anggota terjadi baik secara pertemuan langsung ataupun daring. Mengobrol menjadi aktivitas utama yang sering dilakukan dalam berkelompok. Aktivitas komunikasi lain yang dilakukan ialah sebagai kelompok yang beranggota seluruh Kampung Darim, masyarakat memiliki tradisi Ngopi Bersama. Aktivitas komunikasi serta interkasi antara anggota kelompok dilakukan secara terus menerus menciptakan rasa percaya, meningkatkan kebersamaan antara satu anggota. Media komunikasi yang digunakan Forimber dengan tatap muka secara langsung dilakukan saat pertemuan kelompok, komunikasi primer dengan ngopi bersama, acara pengajian, kegiatan sekolah lapangan dan pertemuan pemberdayaan di Kampung Darim. Di luar pertemuan yang terjadwalkan aktivitas komunikasi kelompok juga terjadi secara informal melalui interaksi sehari-hari. Selain pertemuans secara langsung anggota juga berkomunikasi dengan menggunakan media group Whatsapps, dan juga media sosial seperti Facebook. Aktivitas komunikasi melalui media daring seperti Facebook dilakukan dengan memberikan komentar pada publikasi anggota lain atau melalui komentar di Radio Swara Darim. Forum Darim Bersatu telah memberikan dampak yang lebih baik bagi perkembangan Kampung Darim, dengan menjalin komunikasi tidak hanya dengan anggota masyarakat tetapi juga dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung pemberdayaan masyarakat. Peran komunikasi kelompok dalam mendukung keberdayaan anggota Forimber yaitu menjadi alat pertukaran informasi, sebagai media persuasi, fasilitas dan hubungan sosial, memecahkan masalah kelompok, identitas kelompok, dan mendorong partisipasi anggota. Pada penelitian menunjukan bahwa aktivitas dan peran komunikasi yang dianalisis sebagai narasi kelompok menghadirkan tema Fantasi. Teori konvergensi simbolik yang dianalisis melalui tema fantasi hadir sebagai narasi dari percakapan dan komunikasi di Forimber. Tema fantasi yang hadir pada penelitian ini di Forimber yaitu pembangunan, kemajuan kampung, keberdayaan dan kebersamaan. Tema fantasi forimber juga memunculkan identitas kolektif dalam kelompok untuk memantik tindakan kolektif.