Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115356
Title: Strategi Pengembangan Perikanan Lobster untuk Mengurangi Risiko Bisnis Lobster di Kebumen Jawa Tengah
Other Titles: Lobster Fishery Development Strategy to Reduce Lobster Business Risk in Kebumen, Central Java
Authors: Nurani, Tri Wiji
Sondita, M. Fedi A.
Purwangka, Fis
Widianti, Elvanri Anggi
Issue Date: 23-Nov-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Lobster di Kabupaten Kebumen di daratkan di tiga pangkalan pendaratan ikan (PPI) yang berada di Kecamatan Ayah yaitu PPI Pasir, PPI Karangduwur, dan PPI Argopeni. Ketidakpastian yang dihadapi oleh nelayan terkait belum adanya informasi yang pasti mengenai pola musim penangkapan berpengaruh pada kepastian hasil tangkapan dan kepastian pedagang pengumpul dalam proses pendistribusian jumlah ekonomis kepada eksportir. Keterbatasan adanya informasi strategi pengembangan yang tepat dalam menghadapi ketidakpastian perikanan lobster menjadi salah satu permasalahan penting untuk ditangani Dinas Limgkungan Hidup Kelautan dan Perikanan dengan menggunakan pendekatan sistem yang mempertimbangkan tiga aspek yaitu biologi dan peraturan, teknologi seta sosial-ekonomi. Penelitian ini bertujuan memberikan informasi mengenai kepastian fluktuasi kelimpahan lobster berdasarkan pola musim penangkapan lobster, akses nelayan dari sentra perikanan terhadap daerah penangkapan ikan, analisis finansial usaha perikanan lobster nelayan dan pedagang pengumpul lobster dan strategi pengembangan yang tepat dalam menghadapi ketidakpastian perikanan lobster di Kebumen. Data yang digunakan untuk tujuan pertama yaitu hasil tangkapan lobster bulanan pada tahun 2016-2021, panjang karapas dan berat, data dampak adanya peraturan pembatasan penangkapan lobster. Data untuk tujuan kedua yaitu spesifikasi unit dan daerah penangkapan, lama dan jumlah trip per bulan serta hasil produktivitas lobster. Selanjutnya untuk tujuan ketiga yaitu data biaya investasi, pemeliharaan, penyusutan dan variable pedagang pengumpul dan nelayan. Data tujuan terakhir diperoleh berdasarkan hasil tujuan 1, 2, dan 3. Pola musim penangkapan lobster dianalisis dengan menggunakan indeks musim penangkapan ikan. Akses daerah penangkapan dianalisis dengan Partisipatory mapping. Selanjutnya hasil pola musim penangkapan digunakan sebagai bahan kajian untuk melihat perkembangan bisnis perikanan lobster berdasarkan analisis finansial nelayan dan pedagang pengumpul lobster. Berdasarkan hasil dari tiga tujuan tersebut dilakukan menggunakan analisis Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi pengembangan perikanan lobster yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi kelimpahan lobster yang ditemukan selama penelitian pada bulan Mei-Juni 2022 hanya tiga jenis sebagai berikut lobster jenis pasir (Panulirus homarus) sebanyak 589 ekor, mutiara (Panulirus ornatus) sebanyak 103 ekor, dan bambu (Panulirus versicolor) 43 ekor. Lobster yang tertangkap secara keseluruhan rata-rata memiliki ukuran yaitu sebesar 80-87 mm atau 8-8.7 cm dengan berat rata-rata lobster yang tertangkap yaitu sebesar 185-234 gram. Pola musim penangkapan lobster di Kebumen terjadi pada bulan Oktober, November dan Desember yang merupakan musim puncak. Pemahaman dan persepsi nelayan terkait adanya peraturan atau kebijakan lobster rata-rata hanya mengetahui adanya kebijakan tanpa mengetahui maksud tujuannya hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi yang diperoleh nelayan. Daerah penangkapan lobster dapat ditemukan di sepanjang perairan pantai Ayah yang terdapat karang. Titik temu masing-masing nelayan tiap PPI berada pada 10 km dari garis pantai guna memperoleh tangkapan utama berupa lobster mutiara (Panulirus ornatus). Alat tangkap yang digunakan jaring sirang (gillnet), operasi penangkapan dengan kapal ukuran 1-3 GT. Hasil analisis finansial bagi nelayan dan pedagang pengumpul dalam menjalankan usaha perikanan lobster berdasarkan fluktuasi kelimpahan pola musim penangkapan lobster yang terdiri dilakukan sepanjang tahun dan hanya dilakukan saat musim puncak penangkapan sama-sama memberikan keuntungan dan layak dikembangkan. Keuntungan terbesar yang didapatkan oleh pedagang pengumpul dan nelayan yaitu ketika dijalankan ketika musim puncak penangkapan lobster. Keuntungan bagi nelayan ketika penangkapan dilakukan sepanjang tahun akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 50.356.250,00 sedangkan keuntungan penangkapan hanya saaat musim puncak memperoleh keuntungan sebesar Rp 56.111.250,00. Bagi pedagang pengumpul ketika usaha dijalankan sepanjang tahun maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 129.051.000,00. Menjalankan usaha perdagangan hanya saat musim puncak penangkapan bagi pedagang pengumpul mendapatkan keuntungan sebesar Rp 215.986.000,00. Strategi pengembangan perikanan lobster untuk mengurangi ketidakpastian yang terjadi pada perikanan lobster di Perairan Kebumen yaitu berdasarkan hierarki proses ke depan yaitu penangkapan lobster dilakukan hanya pada saat musim puncak penangkapan lobster dan perlunya persiapan pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan dimusim paceklik. Alternatif strategi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap sumber daya maupun sosial masyarakat. Hierarki proses balik yang efektif dilakukan untuk proses pengembangan yaitu mengadakan pembinaan keuangan dan manajemen menabung untuk persiapan masa paceklik. Perlunya manajemen keuangan dan menabung bagi nelayan yaitu sebagai wujud belajar hidup hemat, memiliki cadangan keuangan dalam kebutuhan mendesak khususnya saat musim paceklik, mencegah untuk berhutang kepada tengkulak, investasi jangka panjang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115356
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_C4503211020_Elvanri Anggi.pdf
  Restricted Access
Cover695.53 kBAdobe PDFView/Open
Full Text_ C4503211020_Elvanri Anggi.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.51 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_ C4503211020_Elvanri Anggi.pdf
  Restricted Access
Lampiran572.75 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.