Dinamika Spasial Perubahan Tutupan Lahan dan Keberlanjutan Pembangunan di Kota dan Kabupaten Sukabumi

Abstract

Perkembangan suatu wilayah merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Perkembangan wilayah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya aktivitas di suatu wilayah. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi di Kota dan Kabupaten Sukabumi menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan dan meningkatkan kebutuhan lahan. Tutupan lahan di Kota dan Kabupaten Sukabumi masih didominasi oleh tutupan lahan bervegetasi seperti sawah, tegalan, dan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan pada tahun 2011, 2015, dan 2019, menganalisis proyeksi tutupan lahan pada tahun 2032, serta menganalisis indeks dan status keberlanjutan pembangunan berdasarkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan di Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan untuk menganalisis proyeksi tutupan lahan adalah metode Land Change Modeler, untuk menganalisis indeks status keberlanjutan menggunakan metode MDS (Multi Dimensional Scaling) dengan pendekatan Rapfish. Perubahan tutupan lahan di Kota dan Kabupaten Sukabumi tahun 2011–2019 didominasi oleh berkurangnya luas hutan, pertanian lahan kering, dan persawahan. Sementara itu, luas hutan tanaman, lahan terbangun, dan perkebunan mengalami peningkatan. Peningkatan luas tertinggi terjadi pada lahan perkebunan dan penurunan luas tertinggi pada pertanian lahan kering. Prediksi tutupan lahan tahun 2032 menggambarkan bahwa setiap jenis tutupan lahan mengalami sedikit perubahan, perubahan tutupan lahan pada tahun 2032 mengikuti pola tutupan lahan periode 2011–2019. Hasil analisis MDS indeks keberlanjutan pembangunan Kota Sukabumi termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan, nilai indeks masing-masing dimensi adalah dimensi ekonomi 59,96, dimensi sosial 62,83, dan dimensi lingkungan 67,22. Sedangkan indeks berkelanjutan pembangunan Kabupaten Sukabumi termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan, nilai indeks masing-masing dimensi adalah dimensi ekonomi 44,72, dimensi sosial 36,24, dan dimensi lingkungan 29,74.

Regional development is an unavoidable thing, regional development is affected by economic growth and population increase which causes increased activity in an area. The growth and development of what's happening in Sukabumi city and regency caused land use change and increased land demand, land cover in Sukabumi city and regency is dominated by vegetated land cover like rice field, field, and forest. The research aims to analyze land cover changes in 2011, 2015, and 2019, to analyze land cover projections in 2032, and to analyze the index and status of development sustainability based on the economic, social, and environmental dimensions in Sukabumi city and regency. The method used to analyze land cover projection is Land Change Modeler (LCM) method, to analyze the sustainability status index by Multidimensional Scaling (MDS) method with the Rapfish approach. Land cover changes in Sukabumi city and regency 2011–2019 is dominated by decreasing forest area, dryland farming, and rice fields. Meanwhile, plantation forest area, builtup area, and plantations were increased. the highest area increase is plantation land and the highest area decrease is dryland farming. The land cover prediction for 2032 describes that each type of land cover changes slightly, land cover changes in 2032 following the pattern of land cover for the period 2011–2019. MDS analysis results the development sustainability index Sukabumi city included in the category of moderately sustainable, the index value of each dimension is 49,96 for the economic dimension, 62,83 for the social dimension, and 67,22 for the environmental dimension. Meanwhile, the development sustainability index of Sukabumi Regency is included in the category of less sustainable, the index value of each dimension is 44,72 for the economic dimension, 36,24 for the social dimension, and 29,74 for the environmental dimension.