Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114700
Title: Karakteristik Reproduksi Ular-air Pelangi, (Enhydris enhydris) (Familia: Homalopsidae) (Schneider, 1799) untuk Rekomendasi Pemanenan Berkelanjutan
Other Titles: Reproductive Characteristics of the Rainbow Water Snake, Enhydris enhydris (Schneider, 1799) (Familia: Homalopsidae) for Sustainable Harvesting Recommendations
Authors: Farajallah, Achmad
Hamidy, Amir
Zakky, Quraisy
Issue Date: Sep-2022
Publisher: IPB University
Abstract: Ular-air pelangi (Enhydris enhydris) merupakan ular akuatik bertubuh gempal, yang memiliki persebaran cukup luas yakni dari Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Ular air-pelangi bereproduksi secara vivipar dan dapat ditemukan di Indonesia mulai dari Sumatera hingga Sulawesi. Ular ini tidak toleran terhadap air asin, sehingga seluruh populasinya dibatasi oleh laut. Ular ini merupakan komiditas ekspor yang dipanen dari alam untuk dimanfaatkan daging dan kulitnya. Oleh karena itu, dikhawatirkan populasi Ular air-pelangi di alam terancam, akibat pemanenan dalam jumlah besar yang terus dilakukan. Informasi biologi reproduksi ular pelangi masih sangat minim. Informasi ini bersifat fundamen untuk pengelolaan pemanenan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik reproduksi Ular-air pelangi berdasarkan ukuran dan kondisi reproduksi ular-ular yang dipanen di rumah pemotongan ular di Cirebon, Jawa Barat. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar penentuan ukuran yang layak panen dari ukuran minimum individu reproduktif Ular-air pelangi di Indonesia. Sampel Ular-air pelangi ditangkap dari alam dan diproses di rumah pemotongan di Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan data, meliputi ukuran SVL (Snout-Vent Length / Panjang moncong-kloaka) (cm), TL (tail length / panjang ekor) (cm), massa tubuh (gram), dan skor lemak. Khusus pada individu jantan, diamati pula skor vas deferens, panjang dan lebar testis (mm). Kemudian, pada individu betina, diamati kondisi dan lebar oviduk (mm), lebar folikel primer (mm), keberadaan dan diameter folikel sekunder (mm), keberadaan dan diameter embrio (mm), serta keberadaan corpus luteum dan corpus albicans. Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan karakteristik reproduksi untuk dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ular-air pelangi jantan reproduktif memiliki SVL berkisar antara 38.36±5.44 cm. Kedua testis individu jantan reproduktif menjadi turgid dengan panjang minimum 10.43±3.31 mm dan lebar minimum 3.47±1.18 mm. Pada individu betina, ukuran SVL 39.57±6.85 cm. Individu betina yang pernah melakukan reproduksi sebelumnya berukuran SVL minimum 44.77±7.26 cm. Oviduk individu betina yang sudah matang mengalami penebalan dan dengan lebar minimum 4.93±2.46 mm. Ditemukan juga alokasi folikel sekunder dan embrio yang asimetri di ovarium dan oviduk individu betina yang secara signifikan mengalokasikan lebih banyak folikel sekunder di ovarium dan embrio di oviduk kanan dengan rata-rata rasio (kanan/kiri) 1.45±0.91 dan 1.58±1.15. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanenan Ular-air pelangi dapat dilakukan pada individu-individu yang pernah berreproduksi. Individu jantan dengan SVL > 44 cm dan betina dengan > 53 cm layak panen. Persyaratan tangkap yang didasari ketentuan SVL ini dapat mendukung pemanenan yang berkelanjutan yaitu dengan memanen individu-individu dewasa yang telah memberi kontribusi terhadap populasi pada ukuran tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114700
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Quraisy Zakky G352190021.pdf
  Restricted Access
Cover659.22 kBAdobe PDFView/Open
Full Text_Quraisy Zakky G352190021.pdf
  Restricted Access
Full Text1.35 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_Quraisy Zakky G352190021.pdf
  Restricted Access
Lampiran644.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.