Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114611
Title: Profil Metabolit Sidaguri (Sida rhombifolia) berdasarkan Metode Pengeringan dan Evaluasi Aktivitas Inhibisi Xantin Oksidase
Other Titles: Metabolites Profile of Sidaguri (Sida rhombifolia) With Different Drying Methods and Xanthine Oxidase Inhibitory Evaluation
Authors: Rafi, Mohamad
Syafitri, Utami Dyah
Wahyuni, Wulan Tri
Silviani, Dea
Issue Date: 2022
Publisher: IPB University
Abstract: Sidaguri (Sida rhombifolia) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah digunakan untuk mengobati diabetes, asam urat, hipertensi, diare, dan lain-lain. Khasiat sidaguri tersebut dikarenakan kandungan metabolit yang bersifat bioaktif didalamnya. Komposisi dan kandungan metabolit dalam suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah proses pengeringan pascapanen. Pengeringan dapat menyebabkan terjadinya oksidase, degradasi, dan dekomposisi senyawa. Sampai saat ini, belum ada riset terkait dengan pemprofilan metabolit pada sidaguri berdasarkan metode pengeringan yang berbeda. Maka dari itu, dilakukanlah penelitian ini untuk mengetahui apakah metode pengeringan yang berbeda dapat menyebabkan perubahan profil metabolit dan aktivitas inhibisi xantin oskidase dari sidaguri. Penelitian diawali dengan penyiapan sampel. Sidaguri dipanen dari Kebun Percobaan Biofarmaka Tropika LPPM-IPB pada usia tanam 4 bulan. Sidaguri kemudian dikeringkan dengan tiga metode pengeringan yang berbeda, yaitu menggunakan oven (OD), sinar matahari (SD), dan udara (AD). Setelah itu, simplisia sidaguri diekstraksi menggunakan teknik maserasi selama 3×24 jam dengan pelarut etanol p.a. Selanjutnya, Ekstrak dipekatkan menggunakan penguap putar dan diukur nilai serapan pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1 menggunakan FTIR serta dianalisis menggunakan LC-MS/MS dengan fase gerak 0,1% asam format dalam air dan 0,1% asam format dalam asetonitril. Data yang dihasilkan dikelompokkan menggunakan bantuan dari kemometrik, yaitu principal component analysis (PCA). Hasil pemprofilan menggunakan FTIR menunjukan pola spektrum yang mirip untuk OD, SD, maupun AD. Perbedaan hanya terlihat pada intensitas puncak yang terbentuk pada beberapa nilai bilangan gelombang. Begitupula dengan hasil pemprofilan menggunakan LC-MS/MS. Pola kromatogram dari ekstrak sidaguri OD, SD, dan AD identik, hanya berbeda intensitas puncak pada waktu retensi tertentu. Hal tersebut menandakan bahwa komposisi metabolit yang terkandung pada ekstrak dengan metode pengeringan yang berbeda cenderung sama dan berbeda hanya pada kadar atau konsentrasinya saja. Hasil identifikasi secara putatif menunjukkan bahwa terdapat 24 senyawa yang tersebut berasal dari golongan steroid, flavonoid, fenolik, alkaloid, terpena, dan golongan lain. Hasil PCA spektrum FTIR dengan menggunakan nilai serapan pada bilangan gelombang 1500-800 cm-1 menunjukkan bahwa ekstrak sidaguri terkelompok berdasarkan metode pengeringan yang berbeda dengan ragam total yang dapat dijelaskan senilai 99%. Sementara itu, hasil PCA menggunakan data hasil LCMS/MS menunjukkan bahwa ekstrak sidaguri terkelompok berdasarkan metode pengeringannya masing-masing. Akan tetapi, ragam total yang dapat dijelaskan oleh model PCA ketika menggunakan seluruh kromatogram lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan luas puncak 24 metabolit teridentifikasi. Ketika menggunakan intensitas puncak dari seluruh kromatogram, total ragam yang dapat dijelaskan hanyalah 55%. Ketika menggunakan luas puncak dari 24 metabolit teridentifikasi, total ragam yang dapat dijelaskan mencapai 95%. Evaluasi aktivitas inhibisi xantin oksidase oleh ekstrak sidaguri yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengeringan mempengaruhi level inhibisi ekstrak. Pada konsentrasi 50 ppm, ekstrak SD memiliki persen inhibisi paling tinggi, yaitu 45,93%. Hal ini diduga karena kandungan senyawa yang berasal dari golongan fenolik dan flavonoid. Dari hasil pemprofilan metabolit menggunakan LC-MS/MS, jumlah metabolit yang terkandung dalam SD merupakan yang paling sedikit, yaitu 15. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak semua metabolit yang teridentifikasi bersifat bioaktif dalam menghambat kinerja enzim xantin oksidase.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114611
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf
  Restricted Access
Cover858.36 kBAdobe PDFView/Open
G4501211033_Dea Silviani.pdf
  Restricted Access
Fullteks8.01 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.